Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya

    putri
    putri


    47
    27.06.11

    Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya Empty Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya

    Post  putri Sat Jan 11, 2014 8:12 am

    Stres Pun Bisa Menular, Ini Buktinya 193147_womanstressscream

    Orang yang stres hampir bisa dilihat dari perubahan perilakunya. Yang biasanya tak mereka lakukan, akan mereka lakukan ketika mengalami stres. Tapi yang tak kalah mengerikan, stres pun ternyata bisa menular.

    "'Secondhand stress' ini merupakan respons stres yang dipicu oleh perilaku orang lain," terang Jordan Friedman, MPH, pakar manajemen stres serta\' pendiri situs thestresscoach.com.

    Heidi Hanna, Ph.D. dari American Institute of Stress juga menimpali bila seseorang cenderung melihat perilaku orang lain, terutama yang sedang stres sebagai sebuah ancaman bagi lingkungan mereka.

    "Ketika kita menyadari bahwa orang lain di sekitar kita sedang stres, maka kondisi ini akan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kita juga harus merasa khawatir," paparnya.

    Stres yang menular ini kerap terjadi pada keluarga, pasangan maupun para pekerja, baik ketika berada di tempat kerja atau dalam perjalanan pulang-pergi kerja. Tentu saja stres ini juga dapat berdampak negatif terhadap hubungan suami istri karena energi terkuras untuk melindungi diri sendiri dari stres.

    "Bila pasangan sedang ingin bercinta tapi Anda tidak mood, maka ia bisa frustrasi, bahkan bisa jadi tak tertarik lagi pada Anda, apalagi jika kondisi semacam ini rutin terjadi," ujar Friedman seperti dilansir Huffingtonpost.

    Sayangnya orang yang menyebabkan 'secondhand stress' ini biasanya tak menyadari dampak dari stres yang mereka rasakan pada orang lain. "Kebanyakan dari mereka tak menyadari bagaimana sensitifnya otak dalam menanggapi hal-hal seperti petunjuk non-verbal, perubahan nada suara atau tekanan fisik maupun pilihan bahasa," terang Hanna.

    Menurut Friedman ini karena perilaku yang menyebabkan seseorang merasa stres sebenarnya tidaklah ditujukan langsung kepada mereka. "Anda hanya menjadi penerima 'secondhand stress'," imbuhnya.

    Friedman justru melihat ada hal yang menarik ketika mengamati 'korban' dari stres menular ini. Karena mereka cenderung mempunyai karakteristik yang sama dengan penyebar stresnya. "Kita akan cenderung tergesa-gesa saat melihat orang lain tergesa-gesa bahkan tanpa alasan yang jelas, atau kita menjadi moody karena melihat orang lain yang moody," ungkapnya.

    Lalu bagaimana cara menanggulanginya?
    1. Berhenti sejenak dan pikirkan apakah perilaku yang dihasilkan dari stres Anda akan berbahaya bagi Anda sendiri maupun orang lain. Pastikan saja Anda tak sampai melakukannya. Atau Friedman menyarankan agar Anda menghindari situasi di mana 'secondhand stress' sering terjadi misal keramaian, kemacetan atau antrian panjang.

    2. Lakukan relaksasi untuk membatasi efek dari 'secondhand stress', antara lain mengambil jeda kegiatan setiap satu jam sekali, latihan peregangan atau jalan-jalan selama beberapa menit, mencoba meditasi kecil-kecilan, dan jangan terlalu serius atau sesekali cari sumber humor.

    3. Mencoba manajemen stres virtual seperti latihan pernapasan atau pemberian sugesti diri agar 'secondhand stress' tidak memberikan dampak negatif terlalu banyak pada diri sendiri.

    4. Perbanyak komunikasi langsung, agar Anda mudah memahami situasi yang ada dan tidak cenderung terpicu untuk stres.

    5. Menurut Hanna jangan biarkan hal-hal sepele memicu masalah yang lebih besar, sehingga setiap orang harus jeli melihatnya hal-hal kecil itu.

    6. Selalu melihat sesuatu dengan kacamata positif. Bisa berlatih dengan cara menuliskan beberapa hal yang bisa Anda syukuri setiap pagi agar hal-hal negatif tak bisa menghampiri Anda.

    7. Jangan menyebarkan stres. Ini juga memudahkan orang lain menyampaikan apa yang menjadi pemikiran atau uneg-uneg mereka.



      Waktu sekarang Fri Mar 29, 2024 2:52 am