Suatu hari ada seorang teman bertanya kepada saya,
“Darimana saya bisa tahu kalau pasangan saya adalah orang yang tepat untuk saya?”
Well, “Itu tergantung dari dirimu sendiri dan pasanganmu” jawab saya.
Tentu saja dia bingung dengan jawaban saya, “Mengapa tergantung pada diri saya dan pasangan saya?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita lihat siklus yang dinamakan the love cycle.
Setiap hubungan memiliki siklus. Pada saat diawal hubungan, kita merasakan suatu emosi yang luar biasa yang dinamakan jatuh cinta.
Kebanyakan anak muda biasanya seperti ini, “Kamu cantik/ganteng, kamu menyenangkan, kita pacaran yuk...” Di awal masa-masa pacaran semuanya terasa begitu indah, telepon dari si “dia” selalu kita tunggu-tunggu, SMS darinya membuat kita tersenyum-senyum sendiri, segala sikap dan tindakannya begitu menyenangkan buat kita. Kalau kita merasakan hal-hal tersebut, percayalah kita sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta bukanlah hal yang sulit... Sangat mudah... Free of Charge.... Tidak memerlukan effort yang besar... Sangat alami dan begitu spontan. Makanya dinamakan “jatuh”cinta. So beautiful......
Tapi..........
seiring berjalannya waktu, rasa yang luar biasa itu pun hilang.
Perlahan tapi pasti telepon dari si “dia” menjadi hal yang mengganggu, SMS darinya hanya seperti sebuah iklan promo dari provider HP kita, sikap dan tindakannya sudah tidak menjadi suatu hal yang manis dan menyenangkan tapi membuat kita tambah pusing.
Perubahan ini adalah sesuatu yang ALAMIAH dalam setiap hubungan.
Ketika situasi itu mulai muncul, timbul suatu pertanyaan, ” Apakah dia adalah pasangan yang tepat untuk saya? Apakah saya menikahi orang yang tepat? (kalau akan/sudah menikah).”
Pada fase ini, kita dan pasangan kita mencoba merefleksikan kembali rasa “jatuh cinta” yang pernah terjadi. Sayangnya ketika tidak menemukan rasa itu kembali, kita cenderung mencari euforia cinta itu dalam diri orang lain, atau menyalahkan pasangan kita dan mencari pelampiasan diluar.
Do you know? Jawaban dari masalah tersebut tidak bisa kita temukan diluar sana. Mau mencari pelarian? Gonta-ganti pacar? Boleh-boleh saja, silakan jika mau melakukannya, tapi itu semua hanya bersifat sementara, karena kita pasti akan kembali mentok di fase yang sama dan itu akan terus terjadi berulang-ulang. Jawabannya hanya bisa ditemukan di dalam diri kita dan pasangan.
Teman-teman, perhatikan ini baik-baik:
KUNCI SUKSES SUATU HUBUNGAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN TERUS MENERUS !
Cinta bukanlah sebuah pengalaman emosi semata, cinta tidak akan pernah datang tiba-tiba. Kita tidak dapat menemukan cinta yang abadi, tetapi kita harus yang mengusahakannya setiap hari.
“Darimana saya bisa tahu kalau pasangan saya adalah orang yang tepat untuk saya?”
Well, “Itu tergantung dari dirimu sendiri dan pasanganmu” jawab saya.
Tentu saja dia bingung dengan jawaban saya, “Mengapa tergantung pada diri saya dan pasangan saya?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita lihat siklus yang dinamakan the love cycle.
Setiap hubungan memiliki siklus. Pada saat diawal hubungan, kita merasakan suatu emosi yang luar biasa yang dinamakan jatuh cinta.
Kebanyakan anak muda biasanya seperti ini, “Kamu cantik/ganteng, kamu menyenangkan, kita pacaran yuk...” Di awal masa-masa pacaran semuanya terasa begitu indah, telepon dari si “dia” selalu kita tunggu-tunggu, SMS darinya membuat kita tersenyum-senyum sendiri, segala sikap dan tindakannya begitu menyenangkan buat kita. Kalau kita merasakan hal-hal tersebut, percayalah kita sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta bukanlah hal yang sulit... Sangat mudah... Free of Charge.... Tidak memerlukan effort yang besar... Sangat alami dan begitu spontan. Makanya dinamakan “jatuh”cinta. So beautiful......
Tapi..........
seiring berjalannya waktu, rasa yang luar biasa itu pun hilang.
Perlahan tapi pasti telepon dari si “dia” menjadi hal yang mengganggu, SMS darinya hanya seperti sebuah iklan promo dari provider HP kita, sikap dan tindakannya sudah tidak menjadi suatu hal yang manis dan menyenangkan tapi membuat kita tambah pusing.
Perubahan ini adalah sesuatu yang ALAMIAH dalam setiap hubungan.
Ketika situasi itu mulai muncul, timbul suatu pertanyaan, ” Apakah dia adalah pasangan yang tepat untuk saya? Apakah saya menikahi orang yang tepat? (kalau akan/sudah menikah).”
Pada fase ini, kita dan pasangan kita mencoba merefleksikan kembali rasa “jatuh cinta” yang pernah terjadi. Sayangnya ketika tidak menemukan rasa itu kembali, kita cenderung mencari euforia cinta itu dalam diri orang lain, atau menyalahkan pasangan kita dan mencari pelampiasan diluar.
Do you know? Jawaban dari masalah tersebut tidak bisa kita temukan diluar sana. Mau mencari pelarian? Gonta-ganti pacar? Boleh-boleh saja, silakan jika mau melakukannya, tapi itu semua hanya bersifat sementara, karena kita pasti akan kembali mentok di fase yang sama dan itu akan terus terjadi berulang-ulang. Jawabannya hanya bisa ditemukan di dalam diri kita dan pasangan.
Teman-teman, perhatikan ini baik-baik:
KUNCI SUKSES SUATU HUBUNGAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN TERUS MENERUS !
Cinta bukanlah sebuah pengalaman emosi semata, cinta tidak akan pernah datang tiba-tiba. Kita tidak dapat menemukan cinta yang abadi, tetapi kita harus yang mengusahakannya setiap hari.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo