Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Hakekat Toleransi Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Hakekat Toleransi

    MovingBlue
    MovingBlue


    637
    Age : 44
    18.01.09

    Hakekat Toleransi Empty Hakekat Toleransi

    Post  MovingBlue Wed Mar 03, 2010 10:23 am

    “Laws alone can not secure freedom of expression; in order that every man present his views without penalty, there must be spirit of tolerance in the entire population. – Hukum pun tak dapat menjamin kebebasan berekspresi; agar setiap orang bebas mengungkapkan pandangannya, maka harus ada semangat toleransi di seluruh penjuru dunia ini.”
    ~ Albert Einstein
    Rangkaian kata Albert Einstein mencerminkan sebuah pandangan tentang arti penting semangat toleransi di dunia ini.
    Prinsip toleransi menurut saya bukanlah menyamakan perbedaan yang ada, melainkan kesadaran akan adanya perbedaan. “Your neighbor’s vision is as true for him as your own vision is true for you. – Visi tetangga Anda tentu benar beginya, sebagaimana visi Anda tentu juga benar bagi Anda sendiri,” kata Miguel de Unamuno. Dengan akal dan hati nurani karunia Tuhan, kita pasti mampu bertindak arif dan cerdas, yaitu menghayati adanya perbedaan. Sehingga kita mampu berinteraksi dengan saling menghargai. Tengoklah contoh realitas yang ada di Rusia, di mana warga muslim di sana hidup damai berdampingan dengan agama-agama lain. Kehidupan toleransi yang saling menghargai telah berhasil mempererat persahabatan berbagai suku bangsa Rusia seperti Tatar, Chechnya, Inghus, Kabardin, dan Dagestan. Tak hanya itu, semangat toleransi sangat membantu suku-suku itu melestarikan identitas budaya dan peradaban masing-masing di antara mereka.
    Prinsip toleransi berikutnya adalah tidak mempersoalkan perbedaan. Sebaliknya, kemajemukan dalam prinsip toleransi justru menjadi sarana bagi satu sama lain di antara kita untuk memperkaya budaya dan memajukan kehidupan. “Tolerance can lead to learning something. – Toleransi dapat membimbing kita untuk mempelajari sesuatu,” kata Jakob Dylan.
    Prinsip toleransi juga mengedepankan antusiasme kita dalam berbuat kebaikan sebanyak mungkin dan meninggalkan perbuatan melanggar hukum atau kejahatan sejauh mungkin. Tolok ukur sebagai manusia yang lebih baik atau tidak dalam prinsip toleransi bukan berdasarkan pada perbedaan. Ukuran manusia dikategorikan lebih baik atau tidak berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.
    “What is tolerance? It is the consequence of humanity. We are all formed of frailty and error; let us pardon reciprocally each other’s folly – that is the first law of nature. – Apakah arti toleransi? Toleransi merupakan konsekuensi atas nilai-nilai kemanusiaan. Kita semua mempunyai kekurangan dan kesalahan; jadikan masing-masing diantara kita saling memaafkan satu sama lain – itulah hukum alam yang pertama,”
    Sebut saja wanita mulia seperti Cheng Yen atau Bunda Teresa yang sama-sama berjuang atas nama kemanusiaan untuk seluruh umat manusia di dunia tanpa membedakan warga negara, agama, ras, suku dan lain sebagainya. Padahal Cheng Yen merupakan tokoh agama Budha yang sangat disegani di Taiwan, sedangkan Bunda Teresa juga seorang tokoh agama Katolik terkemuka dari Kalkuta – India. Bukankah kemuliaan mereka bukan dikarenakan kelebihan dari perbedaan yang mereka miliki? Mereka menjadi tokoh ternama dan mulia karena semangat toleransi dalam diri mereka yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
    Perbedaan adalah anugerah terbesar dan terindah dari Tuhan kepada kita. Demikian pula dengan toleransi, “Toleration is the greatest gift of the mind,…- Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang paling luar biasa,” ucap Helen Keller. Di atas segala perbedaan yang ada, dengan semangat toleransi kita akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar dan kemampuan meningkatkan nilai diri kita sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani..

      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 5:40 pm