Seperti Apa Sih Alat Kelamin Wanita Itu ?
Bibir besar merupakan bingkai yang ada di bagian luar dan berbentuk dua bibir yang tebal dan lunak, serta sering ditumbuhi bulu-bulu lebat. Bagian ini biasa disebut labia mayora. Labia mayora berfungsi sebagai bantalan pelindung dari benturan-benturan luar, bentuknya tampak gemuk penuh lemak tebal di bawah kulit. Rambut tebal di daerah ini memang tidak jelas fungsinya, bahkan ada fase “tren”wanita senang mencukur atau mencabut bulu-bulu ini.
Namun, ada juga yang berpikiran,rambut tersebut sebagai daya tarik hingga organ tersebut tampak indah menarik dan sensual bagi pasangan. Adapun di bagian dalamnya, ada dua bibir lunak lagi yang juga terdiri atas dua bagian dan biasanya tidak berambut yang sering disebut Labia minora.
Bibir ini biasanya lebih tipis dibandingkan labia mayora, dan berfungsi sebagai penutup lubang vagina layaknya pintu yang bisa menutup keluar dan ke dalam. Pada tiap wanita panjang dari labia minora ini berbeda-beda,ada yang panjang ada yang pendek sekali. Ada sebentuk organ yang terletak tepat di atas lubang kencing yang juga bisa berereksi karena banyak mempunyai pembuluh- pembuluh kapiler.
Benda ini disebut klitoris atau kelentit yang sebenarnya bentuk dan fungsinya hampir sama dengan penis pada laki-laki,yang bentuknya pada umumnya kecil memanjang seperti biji kacang. Klitoris ini sangat sensitif karena juga merupakan berkumpulnya ujung-ujung saraf sensoris. Sentuhan dan rabaan yang berbentuk rangsangan dapat membuatnya ereksi dan mengirim sinyal ke otot di sekitar vagina untuk berkontraksi dalam prosesnya menuju suatu puncak kenikmatan (orgasme clitoral).
Di antara labia minoraitulah ada lubang yang biasa disebut vagina, bentuknya seperti lorong yang memanjang ke dalam, sedang kedalamannya sangatlah bervariasi. Di sekitar liang vagina ini, ada dua buah kelenjar yang bermuara di sini,yaitu kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
Kedua kelenjar itu menghasilkan suatu cairan bening yang tujuannya sebagai pelumas sehingga memudahkan saat penis akan masuk ke dalam vagina.Produksi dari kelenjar-kelenjar ini akan makin meningkat saat si wanita terangsang, baik karena bercumbu maupun karena adanya rangsangan saraf dari otak yang mengalami aktivasi akibat dipacu oleh rangsangan sentuhan atau elusan di sekitar daerah erogen si wanita.
Daerah Erogen
Daerah erogen adalah daerah yang sangat sensitif dan penuh dengan saraf perasa. Bila daerah erogen dirangsang akan dengan cepat meningkatkan keinginan seksual si wanita.
Daerah erogen pada setiap wanita juga berbeda- beda, tapi umumnya ada terletak di sekitar bibir, telinga bagian belak a n g , leher, buah dada, paha terutama bagian dalam, punggung bagian bawah dan tentu saja sekitar alat kelamin. Klitoris merupakan pusat dari bagian tubuh yang erogen.
Saat seorang wanita dicumbu, cairan di sekitar vagina akan meningkat dan menyebabkan vagina basah, cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar bartholin dan skene ini bertujuan untuk persiapan saat penis akan memasuki vagina. Lalu berikutnya vagina akan mulai memanjang dan mengembang karena mempersiapkan diri untuk dimasuki (penetrasi) oleh penis lelaki.
Sebesar atau sepanjang apa pun penis lelaki akan dapat diterima oleh vagina wanita karena vagina mempunyai dinding yang berlipat lipat sehingga bisa menyesuaikan diri.Namun hal ini bisa terjadi kalau secara psikologis tak ada penolakan dari si wanita sehingga kondisinya menjadi rileks dan tidak tegang. Kalau kondisi tegang yang terjadi akan berakibat sebaliknya.
Vagina akan mengerut dan menyempit sehingga kadang satu jari pun akan sulit untuk memasukinya. Keadaan seperti ini yang terjadi terus-menerus disebut disfungsi seksual pada wanita atau sering disebut sebagai vaginismus. Sering wanita yang pertama kali melakukan hubungan seksual mengalami keadaan ini sehingga dia merasa tidak nyaman dan akan merasa nyeri saat penetrasi.Namun, keadaan ini biasanya hanya bersifat sementara . Itulah pentingnya mempelajari atau belajar sex education bagi pasangan pengantin baru agar hal ini tidak terjadi terhadap mereka.
Cairan Vagina
Kita tahu, rahim itu mempunyai peranan penting dalam mendatangkan haid, tapi di luar itu vagina pun se-benarnya mengeluarkan cairan- cairan khas dan itu adalah normal, dan ada beberapa bentuk yang bisa dihasilkan. Bagian dari leher rahim pada masa di antara menstruasi seorang wanita selalu mengeluarkan cairan yang agak bening yang berbentuk agak berlendir.
Adapun vagina sendiri juga dindingdindingnya mengeluarkan cairan yang merembes keluar dari pori-pori dindingnya. Umumnya, jumlahnya tidaklah banyak pada keadaan biasa, tetapi pada keadaan tertentu, misalnya pada saat kehamilan atau si wanita mengalami gangguan emosional akan bertambah banyak cairan yang dikeluarkan. Begitu juga saat wanita mengalami rangsangan seksual yang memadai.
Selain dari cairan-cairan yang dikeluarkan di atas, vagina wanita juga masih mempunyai kemungkinan mengeluarkan cairan yang disebabkan oleh kelenjar bartholini yang ada di sekitar mulut vagina,yang sangat mudah terangsang saat terjadinya aktivitas seksual. Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar ini, biasanya bentuknya transparan atau kadang mirip seperti susu dengan sedikit bau yang khas.
Terkadang cairan ini juga tidak berbau, bila dipegang akan terasa licin dan bila mengering agak sedikit berwarna kekuningan. Cairan inilah yang berguna untuk menjaga dan menghindari vagina dari keadaan yang kering yang bisa memudahkan terjadinya infeksi baik oleh bakteri,jamur,maupun virus.
Tanda Adanya Infeksi
Bila terjadi gangguan pada vagina,yang bisa terlihat bukanlah dari banyaknya cairan yang keluar dari vagina,tetapi dapat segera diketahui dari adanya iritasi yang terjadi.Bau yang terasa tidak enak bahkan cenderung busuk dan menyengat, atau terlihat adanya warna yang tidak biasanya. Bila ada iritasi, biasanya akan disertai dengan adanya rasa gatal dan adanya tanda-tanda radang seperti bengkak, memerah pada vagina atau vulva atau juga di sekitar alat kelamin termasuk paha atas.
Bagaimana Infeksi Terjadi?
Hal-hal yang bisa saja menyebabkan keadaan seperti di atas sehingga vagina mengeluarkan cairan yang berlebihan dan tidak normal seperti: Adanya benda asing yang tertinggal, baik disengaja atau tidak disengaja seperti misalnya sisa pembalut, tampon, atau alat kontrasepsi yang tidak dipersiapkan dengan baik.
Benda-benda ini akan menyebabkan vagina akan mengeluarkan cairan yang sangat berlebihan dan biasanya disertai bau yang sangat keras.Keadaan seperti ini baru bisa diatasi kalau penyebabnya sudah dikeluarkan dan vagina dicuci bersih. Terjadinya keadaan iritasi akibat pemakaian zat-zat kimia seperti desinfektan yang ada dalam bak mandi, deodoran vagina,kontrasepsi yang berbentuk cairan atau jelly dan juga berbagai jenis sabun.
Biasanya juga setelah penyebab dihilangkan, keadaan ini tidak akan segera menghilang begitu saja. Terjadinya kematian pada sel-sel di sekitar vagina akibat menopause. Adanya erosi atau pengikisan yang terjadi pada leher rahim karena hubungan seksual yang berlebihan. Akibat adanya infeksi yang disebabkan bakteri, atau karena tumbuh jamur atau akibat infeksi lainnya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo