Cairan Vagina Berbau Tak Sedap
Sebetulnya, vagina dalam keadaan terangsang memang akan mengeluarkan mukus atau lendir, fungsinya sebagai pelumas untuk mempermudah penetrasi penis agar lebih mudah masuk ke dalam vagina. Karena kalau tidak licin/diberi pelumas, yang ada malah iritasi dan rasa nyeri.
Tapi kalau cairan tersebut berbau tidak sedap (bukan bau normal mukus vagina), kemungkinan ada infeksi jamur. Jika mukusnya sampai berwarna hijau, berarti infeksinya sudah cukup parah. Tapi kalau masih putih atau putih kekuning-kuningan, masih belum terlalu parah. Namun bukan berarti tidak perlu diobati, karena jika didiamkan bisa bertambah parah infeksinya. Dan infeksi vagina bisa mempengaruhi kesehatan saluran kencing dan juga rahim.
Anda harus memberanikan diri datang ke dokter ginekologi. Kalau sungkan dengan dokter pria, carilah dokter wanita. Yang penting penyakitnya harus segera diobati. Kalau tidak diobati, maka infeksi tersebut tidak akan hilang. Untuk mengurangi tingkat keparahan selama masa penyembuhan (dan juga setelahnya untuk mencegah infeksi datang kembali) setiap kali habis berhubungan intim dengan suami, segera membersihkan daerah vagina Anda, dan gunakan air hangat suam kuku untuk membersihkannya. Anda boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan tapi tidak boleh terlalu sering karena kadang-kadang bisa memancing sekresi mukus juga. Yang pasti, rajin menggunakan dan mengganti pantyliner agar daerah vagina Anda selalu kering, dan setiap kali buang air kecil dan besar keringkan daerah vagina Anda dengan baik, jangan sampai lembab. Ganti pantyliner setidaknya tiga jam sekali, jangan dipakai seharian.
Sebetulnya, vagina dalam keadaan terangsang memang akan mengeluarkan mukus atau lendir, fungsinya sebagai pelumas untuk mempermudah penetrasi penis agar lebih mudah masuk ke dalam vagina. Karena kalau tidak licin/diberi pelumas, yang ada malah iritasi dan rasa nyeri.
Tapi kalau cairan tersebut berbau tidak sedap (bukan bau normal mukus vagina), kemungkinan ada infeksi jamur. Jika mukusnya sampai berwarna hijau, berarti infeksinya sudah cukup parah. Tapi kalau masih putih atau putih kekuning-kuningan, masih belum terlalu parah. Namun bukan berarti tidak perlu diobati, karena jika didiamkan bisa bertambah parah infeksinya. Dan infeksi vagina bisa mempengaruhi kesehatan saluran kencing dan juga rahim.
Anda harus memberanikan diri datang ke dokter ginekologi. Kalau sungkan dengan dokter pria, carilah dokter wanita. Yang penting penyakitnya harus segera diobati. Kalau tidak diobati, maka infeksi tersebut tidak akan hilang. Untuk mengurangi tingkat keparahan selama masa penyembuhan (dan juga setelahnya untuk mencegah infeksi datang kembali) setiap kali habis berhubungan intim dengan suami, segera membersihkan daerah vagina Anda, dan gunakan air hangat suam kuku untuk membersihkannya. Anda boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan tapi tidak boleh terlalu sering karena kadang-kadang bisa memancing sekresi mukus juga. Yang pasti, rajin menggunakan dan mengganti pantyliner agar daerah vagina Anda selalu kering, dan setiap kali buang air kecil dan besar keringkan daerah vagina Anda dengan baik, jangan sampai lembab. Ganti pantyliner setidaknya tiga jam sekali, jangan dipakai seharian.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo