Pelukis Lebih Rentan Kanker Kandung Kemih

Pelukis Lebih Rentan Kanker Kandung Kemih

LYON -- Pelukis memiliki risiko terserang kanker kandung kemih dan risiko ini semakin meningkat seiring kerja mereka yang semakin lama.


Hasil ini berdasar analisis Badan Internasional Riset Kanker Neela Guha, di Lyon, Prancis terhadap hampir 3.000 kasus kanker kandung kemih pada pelukis profesional yang dilaporkan dalam 41 studi sebelumnya. Studi-studi tersebut juga mengelompokkan populasi yang bergelut dengan plester, dempul kaca, gantungan wallpaper atau yang menjadi dekorator dan pelukis.

Setelah memperhitungkan faktor status merokok (faktor risiko utama untuk kanker kandung kemih), penulis menyimpulkan pelukis 30 persen lebih mungkin terkena kanker kandung kemih daripada populasi umum.

Risiko kanker ini diduga terkait bahan kimia dalam cat. Namun, faktor risiko juga dipengaruhi oleh variasi kerja dengan cat, tingkat paparan cat yang berbeda, dan perubahan komposisi cat dari waktu ke waktu.

Sekarang ada bukti yang cukup bahwa pelukis akan meningkatkan risiko tersebut. "Ada beberapa juta orang di dunia menjadi pelukis. Risiko kanker naik sedikit, itu sangat luar biasa," tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Selain itu, pelukis perempuan memiliki risiko yang lebih besar daripada pelukis pria. Ada beberapa bukti bahwa pelukis perempuan lebih cenderung untuk mengidap kanker kandung kemih, walau hanya empat studi yang memisahkan hasil terpisah untuk perempuan dan pria.

Durasi bekerja sebagai pelukis memiliki dampak yang signifikan terhadap risiko kanker kandung kemih. Mereka yang bekerja sebagai pelukis selama lebih dari 10 tahun lebih mungkin untuk terjangkit penyakit ini daripada mereka yang telah pernah pelukis kurang dari 10 tahun.

Laporan ini diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine, 20 Juli dalam edisi online.