Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter

    via
    via


    864
    04.03.09

    Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter Empty Tujuh Mitos salah yg diyakini oleh Dokter

    Post  via Mon Sep 13, 2010 1:13 am

    Jakarta, NETSAINS.

    Budaya populer dipenuhi oleh mitos dan legenda. Sebagian besar tidak berbahaya. Namun ketika dokter mulai percaya dengan mitos, mungkin ini sudah saatnya untuk waspada.Di British Medical journal bulan desember, peneliti telah memperhatikan beberapa kesalahpahaman, mulai dari kepercayaan bahwa seseorang harus minum 8 gelas air per hari sampai membaca di lampu redup akan merusak penglihatan.

    “Kami merasa perlu mengangkat hal ini, karena kami tahu bahwa dokter mempercayai hal-hal seperti itu, dan bahkan memberikan informasi seperti demikian pada pasien”. Demikian kata dr. Aaron Caroll, asisten profesor pediatrik (spesialis anak) pada Indiana School of Medicine. “Dan kepercayaan seperti ini sering disitasi oleh media populer”.
    Inilah mitos tersebut, sehingga dapat diinformasikan kepada dokter anda.

    Mitos: Manusia hanya menggunakan 10 persen dari kapasitas otaknya.

    Fakta: Dokter dan pelawak, seperti Jerry Seinfeld, sering mensitasi pernyataan ini. Ia sering secara sembrono dihubungkan dengan Albert Einstein. Namun scan MRI, scan PET, dan studi radiologi telah menunjukkan bahwa tidak ada area mengganggur (dormant) pada otak. Setelah melihat neuron individu pada sel, ternyata tidak ditemukan area yang inaktif. Studi metabolik mengenai bagaimana sel otak memproses kimiawi tubuh menunjukkan tidak adanya area yang tidak berfungsi. Menurut Caroll, mitos ini kemungkinan berasal dari para motivator kepribadian di tahun 1900an yang ingin meyakinkan audiensnya bahwa mereka belum mencapai potensi mereka secara penuh.

    Mitos: Anda sebaiknya minum setidaknya delapan gelas perhari.

    Fakta: “Tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa anda memerlukan air sebanyak itu”. Demikian kata dr. Rachel Vreeman, peneliti pediatrik. Menurut Vreeman, mitos ini berasal dari tahun 1945, dimana Badan Nutrisi Amerika Serikat merekomendasikan bahwa seorang individu mengkonsumsi cairan sebanyak 8 gelas. Bersamaan dengan berjalannya waktu, kata ‘cairan’ berubah menjadi air. Namun air yang berada pada buah, sayuran, kopi, dan cairan lainnya seharusnya juga dihitung.

    Mitos: Kuku jari dan rambut akan tumbuh setelah kematian.

    Fakta: Sebagian besar dokter pada awalnya meyakini hal ini. Namun setelah mereka pikirkan lebih jauh, ini tidak mungkin. Yang terjadi adalah sebagai berikut. “Sewaktu kulit tubuh mengering, jaringan lunak, terutama kulit, mengalami pengkerutan’. Demikian kata Vreeman. “ Kuku kelihatan lebih terlihat sewaktu kulit mengering. Hal yang sama juga terjadi dengan rambut, namun tidak terlalu jelas. Ketika kulit menyusut kedalam, rambut terlihat lebih kelihatan di permukaan kulit.”

    Mitos: Rambut yang dicukur tumbuh lebih cepat, lebih gelap, dan lebih besar.

    Fakta: Pada uji klinis tahun 1928 telah membandingkan pertumbuhan rambut di bagian kulit kepala yang dicukur dan yang tidak dicukur. Rambut yang digantikan oleh rambut yang dicukur ternyata tidak lebih gelap, lebih tebal, atau lebih cepat pertumbuhannya. Kajian yang lebih mutakhir telah mengkonfirmasikan hal ini. Inilah yang terjadi. Ketika rambut mulai tumbuh setelah dicukur, ia tumbuh dengan ujung tumpul, demikian penjelasan Caroll dan Vreeman. Seiring dengan berjalannya waktu, ujung tumpul tersebut menjadi semakin tumpul, sehingga rambut menjadi kelihatan lebih tebal. Rambut yang baru tumbuh bisa kelihatan lebih gelap juga, karena ia belum terkena paparan sinar matahari.

    Mitos: Membaca di lampu redup merusak penglihatan

    Fakta: Peneliti tidak menemukan bukti bahwa membaca di lampu redup menyebabkan kerusakan mata permanen. Ia dapat menyebabkan tegangan mata dan sementara mengurangi ketajaman penglihatan, yang segera akan pulih.

    Mitos: Makan Kalkun membuat mengantuk

    Fakta: Bahkan Carroll dan Vreeman meyakini hal ini, sampai mereka melakukan riset. Yang dipelajari, ternyata terdapat zat triptofan di kalkun yang menyebabkan ngantuk. Namun kalkun tidak mengandung zat itu lebih banyak daripada ayam atau sapi. Mitos ini didorong oleh fakta bahwa kalkun sering dimakan secara ‘kolosal’ bersama hidangan lain sewaktu liburan, sering kali dengan minuman keras. Dua hal itu bisa menyebabkan rasa kantuk.

    Mitos: Ponsel dilarang digunakan di rumah sakit

    Fakta: Tidak ditemukan adanya kasus kematian berhubungan dengan hal ini. Kasus interferensi dengan instrumen rumah sakit biasanya tidak serius, demikian temuan peneliti. Dalam satu kasus, handphone ditemukan telah menginterferensi 4 persen dari instrumen, namun hanya ketika telfon berada dalam jarak 1 meter dari instrumen. Kajian yang lebih baru, tahun ini, menemukan tidak adanya interferensi pada 300 tests di 75 ruang perawatan. “Ketika kami mendiskusikan kajian ini, dokter kelihatan tidak percaya bahwa handphone tidak menggagu instrumen.’ Demikian kata Vreeman. “Namun setelah kami memaparkan bukti medis, mereka akhirnya percaya bahwa kepercayaan seperti itu tidak tepat.”

    sumber:netsains.com

      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 7:42 pm