Duit Triliunan Rupiah Ikut Mudik Lebaran
Perkiraan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 15,5 juta orang
Lebaran atau Idul Fitri selalu diwarnai rutinitas mudik ke kampung halaman, beli baju baru, hingga menyantap makanan khas daerah. Bagi yang memiliki kelebihan rezeki, bagi-bagi angpau lebaran juga menjadi tradisi.
Kebiasaan yang sudah turun-temurun itu memicu peredaran uang ke daerah melonjak cukup besar. Meski tidak ada data yang akurat, namun triliunan rupiah dipastikan berpindah ke daerah.
Bayangkan saja, berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI), tahun ini sekitar 20 juta orang diperkirakan mudik ke kampung halaman. Sedangkan, berdasarkan perkiraan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 15,5 juta orang.
"Pasti punya dampak bagi peredaran uang di daerah. Karena itu, kenapa kami beriklan Pesta Rakyat Simpedes di daerah. Karena kami tahu orang akan kirim uang ke daerah," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sofyan Basir kepada VIVAnews.
Meski tidak dapat memastikan jumlah persisnya, Sofyan mengakui adanya peningkatan simpanan lumayan besar di daerah. "Pasti ada. Tapi saya nggak tahu (jumlahnya), setelah hari raya kami hitung," ujarnya.
Namun, bila dihitung secara persentase, kenaikan simpanan di daerah berkisar 10-20 persen saat perayaan Idul Fitri. Bahkan, menurut dia, peningkatan simpanan di daerah sudah terjadi sejak bulan Ramadan. "Ini kenapa kami selalu berhasil untuk program Simpedes," tuturnya.
Senada dengan Sofyan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi, juga tidak mengetahui jumlah persis uang yang dibawa pemudik ke daerah. "Kami tidak bisa menghitung. BI tidak bisa menanyakan itu ke setiap pemudik," tuturnya kepada VIVAnews.
Tetapi, bila melihat kegiatan ekonomi di daerah, Budi melanjutkan, peningkatan peredaran uang di daerah cukup besar selama Lebaran.
Pengamat ekonomi Iman Sugema juga tidak dapat memperkirakan jumlah dana yang mengalir ke kampung halaman pemudik. “Wah, susah. BI saja tidak punya data,” ujarnya kepada VIVAnews.
Namun, bila berdasarkan asumsi golongan pemudik adalah menengah bawah, menurut dia, uang yang dibawa sekitar Rp2-5 juta per keluarga. “Ya tinggal dikalikan saja dengan jumlah pemudiknya,” kata dia.
Dengan asumsi hitungan sederhana, katakanlah jumlah pemudik sekitar 15-20 juta orang atau dimisalkan sekitar 5 juta keluarga mudik. Sedangkan setiap keluarga membawa duit Rp2-5 juta, maka jumlah uang yang dibawa, dibagikan dan dibelanjakan di kampung halaman sedikitnya Rp10 triliun.
Karena itu, tidak mengherankan jika Bank Indonesia secara khusus menyiapkan tambahan pasokan uang senilai Rp50 triliun hanya untuk mengantisipasi kebutuhan Lebaran. Uang tersebut terdiri atas pecahan besar total senilai Rp44 triliun dan pecahan kecil Rp6 triliun.
Jumlah itu meningkat 17 persen dibanding tahun lalu. "Jadi ketersediaan uang untuk Lebaran lebih dari cukup," kata Budi.
Bahkan, Budi menekankan persediaan uang secara nasional pada Idul Fitri diperkirakan Rp139,61 triliun. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah tambahan uang Rp50 triliun itu akan seluruhnya kembali. "Kira-kira begitu. Nggak jauh berbeda," katanya.
Namun, dua bulan setelah Lebaran usai, Budi menekankan uang yang beredar di daerah akan kembali ke brankas bank sentral.
Perkiraan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 15,5 juta orang
Lebaran atau Idul Fitri selalu diwarnai rutinitas mudik ke kampung halaman, beli baju baru, hingga menyantap makanan khas daerah. Bagi yang memiliki kelebihan rezeki, bagi-bagi angpau lebaran juga menjadi tradisi.
Kebiasaan yang sudah turun-temurun itu memicu peredaran uang ke daerah melonjak cukup besar. Meski tidak ada data yang akurat, namun triliunan rupiah dipastikan berpindah ke daerah.
Bayangkan saja, berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI), tahun ini sekitar 20 juta orang diperkirakan mudik ke kampung halaman. Sedangkan, berdasarkan perkiraan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 15,5 juta orang.
"Pasti punya dampak bagi peredaran uang di daerah. Karena itu, kenapa kami beriklan Pesta Rakyat Simpedes di daerah. Karena kami tahu orang akan kirim uang ke daerah," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sofyan Basir kepada VIVAnews.
Meski tidak dapat memastikan jumlah persisnya, Sofyan mengakui adanya peningkatan simpanan lumayan besar di daerah. "Pasti ada. Tapi saya nggak tahu (jumlahnya), setelah hari raya kami hitung," ujarnya.
Namun, bila dihitung secara persentase, kenaikan simpanan di daerah berkisar 10-20 persen saat perayaan Idul Fitri. Bahkan, menurut dia, peningkatan simpanan di daerah sudah terjadi sejak bulan Ramadan. "Ini kenapa kami selalu berhasil untuk program Simpedes," tuturnya.
Senada dengan Sofyan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi, juga tidak mengetahui jumlah persis uang yang dibawa pemudik ke daerah. "Kami tidak bisa menghitung. BI tidak bisa menanyakan itu ke setiap pemudik," tuturnya kepada VIVAnews.
Tetapi, bila melihat kegiatan ekonomi di daerah, Budi melanjutkan, peningkatan peredaran uang di daerah cukup besar selama Lebaran.
Pengamat ekonomi Iman Sugema juga tidak dapat memperkirakan jumlah dana yang mengalir ke kampung halaman pemudik. “Wah, susah. BI saja tidak punya data,” ujarnya kepada VIVAnews.
Namun, bila berdasarkan asumsi golongan pemudik adalah menengah bawah, menurut dia, uang yang dibawa sekitar Rp2-5 juta per keluarga. “Ya tinggal dikalikan saja dengan jumlah pemudiknya,” kata dia.
Dengan asumsi hitungan sederhana, katakanlah jumlah pemudik sekitar 15-20 juta orang atau dimisalkan sekitar 5 juta keluarga mudik. Sedangkan setiap keluarga membawa duit Rp2-5 juta, maka jumlah uang yang dibawa, dibagikan dan dibelanjakan di kampung halaman sedikitnya Rp10 triliun.
Karena itu, tidak mengherankan jika Bank Indonesia secara khusus menyiapkan tambahan pasokan uang senilai Rp50 triliun hanya untuk mengantisipasi kebutuhan Lebaran. Uang tersebut terdiri atas pecahan besar total senilai Rp44 triliun dan pecahan kecil Rp6 triliun.
Jumlah itu meningkat 17 persen dibanding tahun lalu. "Jadi ketersediaan uang untuk Lebaran lebih dari cukup," kata Budi.
Bahkan, Budi menekankan persediaan uang secara nasional pada Idul Fitri diperkirakan Rp139,61 triliun. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah tambahan uang Rp50 triliun itu akan seluruhnya kembali. "Kira-kira begitu. Nggak jauh berbeda," katanya.
Namun, dua bulan setelah Lebaran usai, Budi menekankan uang yang beredar di daerah akan kembali ke brankas bank sentral.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo