Jangan Kucilkan Anak Karena Punya Kutu Rambut
Sekolah-sekolah di Amerika punya kebijakan untuk meliburkan siswanya jika ketahuan memiliki kutu rambut. Belakangan kebijakan ini menuai kritik, karena menyebabkan murid ketinggalan pelajaran.
Salah satunya datang dari American Academy of Pediatrics (AAP), yang berniat untuk menghentikan kebijakan tersebut. AAP menilai, stigma yang berkembang tentang kutu rambut telah melenceng jauh dari fakta ilmiah.
Meski menjengkelkan karena bikin gatal, kutu rambut dilaporkan tidak pernah memicu masalah kesehatan yang serius. Kutu rambut juga tidak menularkan kuman penyakit seperti halnya parasit berbahaya lainnya.
Oleh karena itu, memulangkan siswa hanya karena kutu rambut dianggap berlebihan. Kebijakan itu justru lebih banyak membawa kerugian, sebab siswa tidak hanya ketinggalan pelajaran tetapi juga malu karena mendapat stigma negatif.
"Kesalahpahaman tentang kutu rambut telah memicu rasa malu, di samping kerugian jutaan dolar untuk pengobatan yang berlebihan," tulis AAP dalam sebuah laporan yang dikutip dari Patch, Rabu (8/9/2010).
Desakan untuk menghapus kebijakan tersebut juga datang dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dalam sebuah rilisnya, CDC mengatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan lingkungan rumah dan sekolah dengan keberadaan kutu rambut pada anak.
CDC memperkirakan setiap tahunnya 6-12 juta anak berusia 3-11 tahun di Amerika dilaporkan memiliki kutu rambut, sebagian besar berusia 3-11 tahun. Banyaknya kasus kutu rambut menunjukkan bahwa kuman ini bisa menyerang siapa saja.
Penularan kutu rambut bisa terjadi melalui kontak langsung dari rambut ke rambut. Karena itu penularannya bisa dicegah dengan tidak saling meminjamkan sisir, jepit, bando maupun aksesori rambut lainnya.
Penggunaan pengusir kutu dengan kandungan pediculicide atau cetaphil efektif membunuh kutu rambut, bahkan sekaligus dengan telur-telurnya jika digunakan secara rutin setidaknya dalam 10 hari. Telur kutu juga bisa disingkirkan dengan sisir khusus, yang didesain dengan gerigi yang lebih rapat.
Sekolah-sekolah di Amerika punya kebijakan untuk meliburkan siswanya jika ketahuan memiliki kutu rambut. Belakangan kebijakan ini menuai kritik, karena menyebabkan murid ketinggalan pelajaran.
Salah satunya datang dari American Academy of Pediatrics (AAP), yang berniat untuk menghentikan kebijakan tersebut. AAP menilai, stigma yang berkembang tentang kutu rambut telah melenceng jauh dari fakta ilmiah.
Meski menjengkelkan karena bikin gatal, kutu rambut dilaporkan tidak pernah memicu masalah kesehatan yang serius. Kutu rambut juga tidak menularkan kuman penyakit seperti halnya parasit berbahaya lainnya.
Oleh karena itu, memulangkan siswa hanya karena kutu rambut dianggap berlebihan. Kebijakan itu justru lebih banyak membawa kerugian, sebab siswa tidak hanya ketinggalan pelajaran tetapi juga malu karena mendapat stigma negatif.
"Kesalahpahaman tentang kutu rambut telah memicu rasa malu, di samping kerugian jutaan dolar untuk pengobatan yang berlebihan," tulis AAP dalam sebuah laporan yang dikutip dari Patch, Rabu (8/9/2010).
Desakan untuk menghapus kebijakan tersebut juga datang dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dalam sebuah rilisnya, CDC mengatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan lingkungan rumah dan sekolah dengan keberadaan kutu rambut pada anak.
CDC memperkirakan setiap tahunnya 6-12 juta anak berusia 3-11 tahun di Amerika dilaporkan memiliki kutu rambut, sebagian besar berusia 3-11 tahun. Banyaknya kasus kutu rambut menunjukkan bahwa kuman ini bisa menyerang siapa saja.
Penularan kutu rambut bisa terjadi melalui kontak langsung dari rambut ke rambut. Karena itu penularannya bisa dicegah dengan tidak saling meminjamkan sisir, jepit, bando maupun aksesori rambut lainnya.
Penggunaan pengusir kutu dengan kandungan pediculicide atau cetaphil efektif membunuh kutu rambut, bahkan sekaligus dengan telur-telurnya jika digunakan secara rutin setidaknya dalam 10 hari. Telur kutu juga bisa disingkirkan dengan sisir khusus, yang didesain dengan gerigi yang lebih rapat.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo