Jantung pun Bisa Update Status!
Tren jejaring sosial membuat hampir semua orang di dunia saat ini gemar mengupdate status. Tahukah Anda? Kecanggihan teknologi membuat organ tubuh kita seperti jantung misalnya, juga bisa melakukan itu!
Ini bukan dongeng belaka, melainkan sebuah penemuan yang dikembangkan oleh para ilmuwan di lembaga ilmiah Imec di Eindhoven, Belanda. Mereka mengembangkan teknologi Body Area Network (BAN) wireless yang selanjutnya disebut Human++ BAN.
Bagaimana cara kerjanya? Dilansir New Scientist, Human++ BAN memungkinkan sensor berukuran super kecil ditanamkan pada organ tubuh tertentu. Fungsinya, mengirimkan data kesehatan tubuh seorang pasien ke ponsel melalui sebuah adapter kartu memori SD.
Ya, rupanya teknologi ini memang diciptakan sebagai alat bantu di dunia medis. Dengan menggunakan sensor electrocardiogram berdaya rendah sebagai titik wireless, Human++ BAN mentransfer statistik penting dari jantung ke smartphone pengguna. Selanjutnya, data ini juga dikirimkan secara langsung ke dokter yang menangani pasien melalui koneksi jaringan 3G atau wireless.
Uniknya, saat terjadi sesuatu yang salah pada kondisi tubuh pasien, Human++ BAN akan membunyikan alarm pada ponsel si pengguna. Misalnya saja, untuk memberitahukan bahwa detak jantung si pasien terlalu tinggi.
Sistem Human++ BAN tak hanya bisa bekerja pada jantung, tetapi juga sistem angota tubuh lainnya. Imec mengklaim, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk memonitor kondisi neurologis, bisa diterapkan bagi para atlet atau lainnya.
Tren jejaring sosial membuat hampir semua orang di dunia saat ini gemar mengupdate status. Tahukah Anda? Kecanggihan teknologi membuat organ tubuh kita seperti jantung misalnya, juga bisa melakukan itu!
Ini bukan dongeng belaka, melainkan sebuah penemuan yang dikembangkan oleh para ilmuwan di lembaga ilmiah Imec di Eindhoven, Belanda. Mereka mengembangkan teknologi Body Area Network (BAN) wireless yang selanjutnya disebut Human++ BAN.
Bagaimana cara kerjanya? Dilansir New Scientist, Human++ BAN memungkinkan sensor berukuran super kecil ditanamkan pada organ tubuh tertentu. Fungsinya, mengirimkan data kesehatan tubuh seorang pasien ke ponsel melalui sebuah adapter kartu memori SD.
Ya, rupanya teknologi ini memang diciptakan sebagai alat bantu di dunia medis. Dengan menggunakan sensor electrocardiogram berdaya rendah sebagai titik wireless, Human++ BAN mentransfer statistik penting dari jantung ke smartphone pengguna. Selanjutnya, data ini juga dikirimkan secara langsung ke dokter yang menangani pasien melalui koneksi jaringan 3G atau wireless.
Uniknya, saat terjadi sesuatu yang salah pada kondisi tubuh pasien, Human++ BAN akan membunyikan alarm pada ponsel si pengguna. Misalnya saja, untuk memberitahukan bahwa detak jantung si pasien terlalu tinggi.
Sistem Human++ BAN tak hanya bisa bekerja pada jantung, tetapi juga sistem angota tubuh lainnya. Imec mengklaim, teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk memonitor kondisi neurologis, bisa diterapkan bagi para atlet atau lainnya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo