China Tanam Modal US$ 4-5 Miliar di RI
Salah satunya pembangunan smelter untuk alumina lewat joint venture.
China akan menanamkan modal senilai US$ 4-5 miliar di
Indonesia.
"Kami menandatangani 27 MoU diharapkan segera realisasi dalam 2-4 tahun kedepan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, Minggu, 31 Oktober 2010.
Pendandatanganan MoU dengan perusahaan Tiongkok untuk sektor
manufaktor, oil and gas, dan telekomunikasi.
Adapun perusahaan yang menandatangani seperti Group Artha Graha yang akan menginvetasi pada fiber optic. Lalu perusahaan migas dan minyak tiongkok US$ 600 juta.
"Yang paling realistis adalah pembangunan smelter untuk alumina, perusahaan joint venture Hang Zhou dan Antam di Kalimantan Barat," jelas Gita.
Kapasitas smelter 400-500 ribu ton akan dibangun tahun depan. Nilainya mencapai US$ 1,2 miliar.
BKPM optimis dapat menembus angka investasi Rp 200 triliun hingga akhir 2010.
Gita Wirjawan mengatakan, sampai September lalu investasi yang telah tercapai sekitar Rp 150 triliun.
"Kami target itu Rp 161 triliun untuk tahun ini. Per kuartal pencapaian
kan sekitar Rp 50-55 triliun. Kurang Rp 10-11 triliun sangat bisa untuk target Rp 161 triliun. Kalau patokannya Rp 55 triliun kami bisa sampai Rp 200 triliun," ujar Gita.
Seperti diketahui, realisasi investas per kuartal III 2010 tercatat sebesar Rp 56,7 triliun, yang terdiri dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp 16,6 triliun dan PMA sebesar Rp40,1 triliun.
Untuk mencapai target investasi sebesar Rp 1.500 triliun pada 2014, lanjut Gita, per tahunnya BKPM harus mampu membukukan Rp 550 triliun mulai 2011. "Saya percaya akan tercapai," ujarnya.
• VIVAnews
Salah satunya pembangunan smelter untuk alumina lewat joint venture.
China akan menanamkan modal senilai US$ 4-5 miliar di
Indonesia.
"Kami menandatangani 27 MoU diharapkan segera realisasi dalam 2-4 tahun kedepan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, Minggu, 31 Oktober 2010.
Pendandatanganan MoU dengan perusahaan Tiongkok untuk sektor
manufaktor, oil and gas, dan telekomunikasi.
Adapun perusahaan yang menandatangani seperti Group Artha Graha yang akan menginvetasi pada fiber optic. Lalu perusahaan migas dan minyak tiongkok US$ 600 juta.
"Yang paling realistis adalah pembangunan smelter untuk alumina, perusahaan joint venture Hang Zhou dan Antam di Kalimantan Barat," jelas Gita.
Kapasitas smelter 400-500 ribu ton akan dibangun tahun depan. Nilainya mencapai US$ 1,2 miliar.
BKPM optimis dapat menembus angka investasi Rp 200 triliun hingga akhir 2010.
Gita Wirjawan mengatakan, sampai September lalu investasi yang telah tercapai sekitar Rp 150 triliun.
"Kami target itu Rp 161 triliun untuk tahun ini. Per kuartal pencapaian
kan sekitar Rp 50-55 triliun. Kurang Rp 10-11 triliun sangat bisa untuk target Rp 161 triliun. Kalau patokannya Rp 55 triliun kami bisa sampai Rp 200 triliun," ujar Gita.
Seperti diketahui, realisasi investas per kuartal III 2010 tercatat sebesar Rp 56,7 triliun, yang terdiri dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp 16,6 triliun dan PMA sebesar Rp40,1 triliun.
Untuk mencapai target investasi sebesar Rp 1.500 triliun pada 2014, lanjut Gita, per tahunnya BKPM harus mampu membukukan Rp 550 triliun mulai 2011. "Saya percaya akan tercapai," ujarnya.
• VIVAnews
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo