Enam Alasan Mengapa Mereka Resign
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan tidak boleh emosional
Mendapatkan pekerjaan tak semudah seperti membalikkan telap tangan. Namun ketika pekerjaan telah didapatkan, ada saja keluhan yang terucap dari mulut. Kerja pun tanpa hati dan semangat.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Seperti dikutip dari allwomenstalk.com, ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign.
1. Ingin upah lebih tinggi
Ini adalah alasan paling menonjol dalam sejumlah kasus pindah kerja. Jika Anda yakin bisa menghasilkan lebih banyak uang dan tunjangan asuransi di tempat lain, lebih baik keluar dari pekerjaan itu. Pastikan Anda memiliki prioritas tempat kerja lainnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.
2. Tidak menikmati
Kadang, orang tidak menikmati pekerjaan mereka. Jika rasa tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri. Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan. Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Pantas mendapat jabatan lebih baik
Tentu saja, alasan untuk berhenti mungkin karena Anda berpikir layak mendapat posisi atau jabatan lebih baik. Jika ini alasannya, Anda harus memastikan Anda memiliki pekerjaan pengganti yang lebih baik sebelum Anda berhenti.
4. Ada tawaran kerja lebih baik
Jika Anda memiliki tawaran pekerjaan yang lebih baik, maka itu pasti akan menjadi langkah besar. Penawaran pekerjaan harus memiliki efek jangka panjang. Jika harapan jangka panjang tak akan terjamin, lebih baik pertimbangkan untuk bertahan di kantor lama.
5. Jam kerja tak sesuai
Karyawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos. Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja. Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat. Maka tak jarang, kebanyakan orang memilih berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.
6. Butuh waktu merawat anak
Banyak wanita lebih suka memilih pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, karena sekaligus bisa mengawasi anak. Tak jarang wanita karier memutuskan berhenti bekerja di kantor usai menikah dan memiliki anak.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan tidak boleh emosional
Mendapatkan pekerjaan tak semudah seperti membalikkan telap tangan. Namun ketika pekerjaan telah didapatkan, ada saja keluhan yang terucap dari mulut. Kerja pun tanpa hati dan semangat.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Seperti dikutip dari allwomenstalk.com, ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign.
1. Ingin upah lebih tinggi
Ini adalah alasan paling menonjol dalam sejumlah kasus pindah kerja. Jika Anda yakin bisa menghasilkan lebih banyak uang dan tunjangan asuransi di tempat lain, lebih baik keluar dari pekerjaan itu. Pastikan Anda memiliki prioritas tempat kerja lainnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.
2. Tidak menikmati
Kadang, orang tidak menikmati pekerjaan mereka. Jika rasa tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri. Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan. Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Pantas mendapat jabatan lebih baik
Tentu saja, alasan untuk berhenti mungkin karena Anda berpikir layak mendapat posisi atau jabatan lebih baik. Jika ini alasannya, Anda harus memastikan Anda memiliki pekerjaan pengganti yang lebih baik sebelum Anda berhenti.
4. Ada tawaran kerja lebih baik
Jika Anda memiliki tawaran pekerjaan yang lebih baik, maka itu pasti akan menjadi langkah besar. Penawaran pekerjaan harus memiliki efek jangka panjang. Jika harapan jangka panjang tak akan terjamin, lebih baik pertimbangkan untuk bertahan di kantor lama.
5. Jam kerja tak sesuai
Karyawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos. Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja. Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat. Maka tak jarang, kebanyakan orang memilih berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.
6. Butuh waktu merawat anak
Banyak wanita lebih suka memilih pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, karena sekaligus bisa mengawasi anak. Tak jarang wanita karier memutuskan berhenti bekerja di kantor usai menikah dan memiliki anak.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo