Vulgar, Film Horor Kini Jadi Kambing Hitam
Film horor Indonesia sering dipandang sebelah mata lantaran tema yang dimunculkan kerap hanya mengeksploitir seksualitas dan sekadar dibumbui gambar-gambar yang vulgar. Padahal film yang sedianya memacu adrenalin itu, bisa dikemas apik dan menarik, sehingga bisa ikut mengharumkan nama Indonesia lewat festival-festival di perfilman internasional.
"Kami sangat prihatin, belakangan film horor Indonesia dijadikan kambing hitam karena tidak dibuat dengan serius dan asal-asalan," kata produser Sheila Timothy di sela-sela jumpa pers Indonesia International Fantastic Film Festival (INAFFF) 2010 di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 November 2010.
Produser film 'Pintu Terlarang' ini menyayangkan kondisi industri film Indonesia yang tahun ini tampak menurun. Tren penurunan itu bisa dilihat dari merosotnya jumlah penonton di bioskop. Apalagi, untuk pertama kalinya, tidak ada film horor Indonesia yang jadi pembuka dalam INAFFF 2010.
Horor, menurut Lala--begitu Sheila biasa disapa--sebetulnya merupakan genre yang cukup kuat di Asia. Beberapa film seperti 'Pintu Terlarang' dan 'Rumah Dara' bahkan telah membuktikan bahwa horor Indonesia mampu menembus pasar internasional.
Karena itu, di mata Lala, film jenis ini berpotensi untuk membuka kesempatan pasar yang lebih luas lagi untuk memajukan industri perfilman nasional. INAFFF 2010 ditujukan menjadi ajang insan dan pecinta film genre horror, thriller, animasi, dan fantasi.
"Kami membuka kompetisi bagi para film maker muda untuk menyerahkan sinopsis mereka, lalu akan dipilih 25 tim terbaik untuk ikut workshop ," kata istri pengusaha Luki Wanandi ini. Dari situ, akan dipilih 10 film pendek terbaik untuk ditayangkan di INAFFF 2010. Dari 10 film itu akan dipilih lagi satu yang terbaik untuk disejajarkan dengan karya-karya tiga sutradara ternama, yakni Joko Anwar (Pintu Terlarang), Gareth Evans (Merantau), dan Timo Tjahjanto (Rumah Dara).
Diproduksi LifeLike Pictures, keempat film itu akan dibuat sebagai Omnibus 4 Film Pendek, yang akan diputar si seluruh bioskop nasional dan diikutsertakan di ajang festival internasional.
Film horor Indonesia sering dipandang sebelah mata lantaran tema yang dimunculkan kerap hanya mengeksploitir seksualitas dan sekadar dibumbui gambar-gambar yang vulgar. Padahal film yang sedianya memacu adrenalin itu, bisa dikemas apik dan menarik, sehingga bisa ikut mengharumkan nama Indonesia lewat festival-festival di perfilman internasional.
"Kami sangat prihatin, belakangan film horor Indonesia dijadikan kambing hitam karena tidak dibuat dengan serius dan asal-asalan," kata produser Sheila Timothy di sela-sela jumpa pers Indonesia International Fantastic Film Festival (INAFFF) 2010 di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 November 2010.
Produser film 'Pintu Terlarang' ini menyayangkan kondisi industri film Indonesia yang tahun ini tampak menurun. Tren penurunan itu bisa dilihat dari merosotnya jumlah penonton di bioskop. Apalagi, untuk pertama kalinya, tidak ada film horor Indonesia yang jadi pembuka dalam INAFFF 2010.
Horor, menurut Lala--begitu Sheila biasa disapa--sebetulnya merupakan genre yang cukup kuat di Asia. Beberapa film seperti 'Pintu Terlarang' dan 'Rumah Dara' bahkan telah membuktikan bahwa horor Indonesia mampu menembus pasar internasional.
Karena itu, di mata Lala, film jenis ini berpotensi untuk membuka kesempatan pasar yang lebih luas lagi untuk memajukan industri perfilman nasional. INAFFF 2010 ditujukan menjadi ajang insan dan pecinta film genre horror, thriller, animasi, dan fantasi.
"Kami membuka kompetisi bagi para film maker muda untuk menyerahkan sinopsis mereka, lalu akan dipilih 25 tim terbaik untuk ikut workshop ," kata istri pengusaha Luki Wanandi ini. Dari situ, akan dipilih 10 film pendek terbaik untuk ditayangkan di INAFFF 2010. Dari 10 film itu akan dipilih lagi satu yang terbaik untuk disejajarkan dengan karya-karya tiga sutradara ternama, yakni Joko Anwar (Pintu Terlarang), Gareth Evans (Merantau), dan Timo Tjahjanto (Rumah Dara).
Diproduksi LifeLike Pictures, keempat film itu akan dibuat sebagai Omnibus 4 Film Pendek, yang akan diputar si seluruh bioskop nasional dan diikutsertakan di ajang festival internasional.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo