Hati-hati, Stres Bikin Wanita Keriput
Stres tidak hanya menyebabkan tekanan darah meningkat yang berakhir dengan stroke atau sakit jantung. Dampak buruk lainnya langsung nampak pada kesehatan kulit.
Penemu dan kepala peneliti dari Logical Images, New York, Dr. Art Papier membeberkan masalah lain yang ditimbulkan dari stress. Ia pun menjelaskan bahwa stres juga berdampak buruk pada kulit.
Ada korelasi langsung antara stres dan penuaan kulit. Stres membuat tingkat hormon kortisol meningkat (hormon ini sering kali disebut sebagai hormon stress). Dengan meningkatnya kortisol, maka akan merusak kolagen dan menyebabkan peradangan pada sel kulit. Hasilnya, muncul jerawat dan keriput dini di wajah.
Tidak hanya sebatas jerawat yang muncul akibat stres, ilmu dermatologi bisa melihat stres yang ada di balik kulit pasiennya. "Secara agresif stress bisa mempengaruhi kondisi kulit hingga menginfeksikan penyakit seperti herpes," tambah Dr. Paiper.
Sayangnya, mekanisme bagaimana stres menyebabkan kegatalan masih tidak jelas. Yang jelas ada faktor genetik yang berinteraksi dengan faktor hormon dalam kondisi seperti jerawat dan memerahnya kulit, namun yang paling utama dalam faktor ini adalah dampak dari stres.
Stres cenderung meningkatkan bahan kimia di dalam kulit dan tekanan darah dari kulit yang mungkin menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kondisi seperti kemerahan. Stres juga mempengaruhi sistem imun, yang bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit kulit menular, tambah Dr. Papier
Stres tidak hanya menyebabkan tekanan darah meningkat yang berakhir dengan stroke atau sakit jantung. Dampak buruk lainnya langsung nampak pada kesehatan kulit.
Penemu dan kepala peneliti dari Logical Images, New York, Dr. Art Papier membeberkan masalah lain yang ditimbulkan dari stress. Ia pun menjelaskan bahwa stres juga berdampak buruk pada kulit.
Ada korelasi langsung antara stres dan penuaan kulit. Stres membuat tingkat hormon kortisol meningkat (hormon ini sering kali disebut sebagai hormon stress). Dengan meningkatnya kortisol, maka akan merusak kolagen dan menyebabkan peradangan pada sel kulit. Hasilnya, muncul jerawat dan keriput dini di wajah.
Tidak hanya sebatas jerawat yang muncul akibat stres, ilmu dermatologi bisa melihat stres yang ada di balik kulit pasiennya. "Secara agresif stress bisa mempengaruhi kondisi kulit hingga menginfeksikan penyakit seperti herpes," tambah Dr. Paiper.
Sayangnya, mekanisme bagaimana stres menyebabkan kegatalan masih tidak jelas. Yang jelas ada faktor genetik yang berinteraksi dengan faktor hormon dalam kondisi seperti jerawat dan memerahnya kulit, namun yang paling utama dalam faktor ini adalah dampak dari stres.
Stres cenderung meningkatkan bahan kimia di dalam kulit dan tekanan darah dari kulit yang mungkin menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kondisi seperti kemerahan. Stres juga mempengaruhi sistem imun, yang bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit kulit menular, tambah Dr. Papier
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo