Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia

    via
    via


    864
    04.03.09

    Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Empty Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia

    Post  via Mon Nov 29, 2010 8:19 am

    Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia

    Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Mltsdalam

    Berhubungan seks secara rutin bermanfaat untuk kesehatan. Namun jika terlalu sering tentu ada risikonya, sehingga ada frekuensi ideal yang dianjurkan. Lantas adakah risiko jika terlalu jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks?

    Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa hubungan seks bisa meredakan stres sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup. Bahkan beberapa mengklaim, aktivitas tersebut dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker asalkan dilakukan dengan pasangan tetap.

    Namun jika dilakukan secara berlebihan, hubungan seks ternyata juga tidak baik untuk kesehatan. Jauh sebelum ada penelitian tentang kaitan antara hubungan seks dengan risiko kanker, ilmu pengobatan di China sudah lebih dulu mengaitkan keduanya.

    Teori pengobatan tradisional China mengenal istilah Jing, yakni komponen dalam ginjal yang disebut juga 'getah kehidupan'. Fungsinya adalah menyuplai energi untuk berbagai mekanisme tubuh manusia dalam menjaga kesehatan.

    Dikutip dari Losethebackpain, Jing terbentuk dari sari-sari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Pada pria, kadarnya akan mengalami penurunan setiap kali mencapai orgasme yang disertai ejakulasi.

    Jika ejakulasi terjadi terlalu sering maka dampaknya adalah ketidakseimbangan energi yang memicu berbagai gangguan kesehatan. Di antaranya adalah nyeri punggung, radang persendian terutama di lutut, cepat pikun, bahkan impotensi dan gairah seks yang menurun.

    Sebuah literatur kuno dari Tiongkok yang berusia 2.000 tahun menyebutkan secara detail berapa kali sebaiknya seorang pria berhubungan seks, atau lebih tepatnya mengalami ejakulasi. Sebab selain melalui hubungan seks, ejakulasi juga bisa dicapai dengan masturbasi dan mimpi basah.

    Selengkapnya, frekuensi ideal berhubungan seks berdasarkan usianya adalah sebagai berikut:

    Frekuensi Hubungan Seks yang Ideal Berdasarkan Usia Cdc0

    Lantas apa bahayanya jika terlalu jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks?

    Adanya manfaat hubungan seks bukan berarti ada risiko jika tidak melakukannya. Dikutip dari MSNBC, Rabu (3/11/2010), sebuah penelitian yang dipublikasikan 30 tahun lalu membuktikan tidak ada peningkatan risiko kanker prostat pada biarawan-biarawan di Nepal dan Italia yang hidup selibat atau tidak menikah.

    Dengan asumsi para biarawan lebih jarang mengalami ejakulasi, maka hidup tanpa berhubungan seks tidak akan meningkatkan risiko kanker prostat. Ejakulasi secara rutin mungkin bisa mengurangi risiko, tetapi faktor lain seperti diet dan gaya hidup tentu lebih besar pengaruhnya.


      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 2:46 pm