Wanita Sedang Hamil Bisa Hamil Lagi?
Kabar menghebohkan datang dari Amerika. Seorang wanita asal Arkansas hamil lagi ketika ia masih hamil dan mengandung anak pertamanya. Otomatis, ia mengandung dua anak sekaligus tapi bukan kembar. Bagaimana bisa?
Kasus yang jarang dan aneh tersebut dialami oleh Julia Grovenburg, wanita asal Arkansas, Amerika Serikat. Ketika itu, Julia yang sedang melakukan pemeriksaan ultrasound rutin ke dokter. Saat itu pula, dokter, Julia dan suaminya Todd terkejut ketika mengetahui ada bayi lagi yang hidup dalam rahim Julia.
Sebuah janin laki-laki ditemukan dalam rahim Julia, dua minggu setengah setelah janinnya yang pertama tumbuh. Dokter mengatakan bahwa kejadian yang dialami Julia adalah kejadian langka yang pernah ditemukan dalam kasus kehamilan wanita.
Namun dokter memastikan bahwa bayi yang baru muncul dalam kandungannya bukan kembaran anak pertamanya karena jarak kehamilannya yang cukup jauh. "Ketika dicek dengan alat ultrasound, kami menemukan satu bayi. Namun setelah itu kami menemukan detak jantung lain dari seorang bayi yang lebih muda pertumbuhannya," ujar Dr. Karen Boyle of the Greater Baltimore Medical Center seperti dikutip dari New York Times.
Sebelumnya, Dr. Michael Muylaert melaui media massa di Arkansas menyebutkan bahwa janin baru yang terdapat pada rahim Julia adalah kembaran janin pertamanya yang tumbuh dengan pola yang berbeda dan dikenal dalam istilah kedokteran sebagai superfetation.
Namun dokter kandungan Julia membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa kedua janin itu tidak kembar. "Ini adalah hal yang langka tapi mungkin saja terjadi. Satu-satunya cara untuk memastika janin itu kembar atau tidak adalah dengan melakukan tes DNA atau kromosom pada kedua janin bayi tersebut," ujar Boyle.
Boyle mengatakan jika memang kejadian langka tersebut adalah superfetation, maka janin yang paling mudalah yang berisiko paling besar, yaitu terlahir prematur dan memiliki masalah pernafasan dan paru-paru. Namun Boyle tidak mengkhawatirkan hal itu karena ia yakin itu bukan kasus superfetation dan juga jarak kemunculan janinnya cukup jauh.
"Uniknya, jika kedua bayi itu benar-benar lahir sesuai tanggal yang diprediksi dokter, bayi pertama akan lahir pada akhir tahun 2009 sedangkan bayi kedua lahir di awal tahun 2010," ujar Boyle.
Kabar menghebohkan datang dari Amerika. Seorang wanita asal Arkansas hamil lagi ketika ia masih hamil dan mengandung anak pertamanya. Otomatis, ia mengandung dua anak sekaligus tapi bukan kembar. Bagaimana bisa?
Kasus yang jarang dan aneh tersebut dialami oleh Julia Grovenburg, wanita asal Arkansas, Amerika Serikat. Ketika itu, Julia yang sedang melakukan pemeriksaan ultrasound rutin ke dokter. Saat itu pula, dokter, Julia dan suaminya Todd terkejut ketika mengetahui ada bayi lagi yang hidup dalam rahim Julia.
Sebuah janin laki-laki ditemukan dalam rahim Julia, dua minggu setengah setelah janinnya yang pertama tumbuh. Dokter mengatakan bahwa kejadian yang dialami Julia adalah kejadian langka yang pernah ditemukan dalam kasus kehamilan wanita.
Namun dokter memastikan bahwa bayi yang baru muncul dalam kandungannya bukan kembaran anak pertamanya karena jarak kehamilannya yang cukup jauh. "Ketika dicek dengan alat ultrasound, kami menemukan satu bayi. Namun setelah itu kami menemukan detak jantung lain dari seorang bayi yang lebih muda pertumbuhannya," ujar Dr. Karen Boyle of the Greater Baltimore Medical Center seperti dikutip dari New York Times.
Sebelumnya, Dr. Michael Muylaert melaui media massa di Arkansas menyebutkan bahwa janin baru yang terdapat pada rahim Julia adalah kembaran janin pertamanya yang tumbuh dengan pola yang berbeda dan dikenal dalam istilah kedokteran sebagai superfetation.
Namun dokter kandungan Julia membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa kedua janin itu tidak kembar. "Ini adalah hal yang langka tapi mungkin saja terjadi. Satu-satunya cara untuk memastika janin itu kembar atau tidak adalah dengan melakukan tes DNA atau kromosom pada kedua janin bayi tersebut," ujar Boyle.
Boyle mengatakan jika memang kejadian langka tersebut adalah superfetation, maka janin yang paling mudalah yang berisiko paling besar, yaitu terlahir prematur dan memiliki masalah pernafasan dan paru-paru. Namun Boyle tidak mengkhawatirkan hal itu karena ia yakin itu bukan kasus superfetation dan juga jarak kemunculan janinnya cukup jauh.
"Uniknya, jika kedua bayi itu benar-benar lahir sesuai tanggal yang diprediksi dokter, bayi pertama akan lahir pada akhir tahun 2009 sedangkan bayi kedua lahir di awal tahun 2010," ujar Boyle.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo