"Ada gula ada semut"
Begitu bunyi pepatah lama yang kebenarannya tetap berlaku. Banyak orang akan berkumpul di sekeliling orang kaya. Berlagak sebagai kawan, tentu saja demi mendapat cipratan rezeki. namun, kenyataan membuktikan bahwa mereka sebenarnya bukan teman, melainkan benalu; bukan sahabat, melainkan penjilat. Sikap mereka kan berubah drastis seiring keadaan yang berubah. Habis manis sepah ibuang.
Kenyataan tersebut kerap dialami oleh orang yang tadinya kaya, kemudian jatuh miskin. Yang semula tebu, tetapi akhirnya tinggal adi ampas. Maka, semua yang tadinya teman tiba-tiba saja menghilang. Namun, tidak berarti si kaya pun tidak merasakan pahit"-nya kebenaran ini. Seperti kata orang bijak. Ia adalah si kaya yang sadar bahwa yang ada padanya bukan awan. Yang berkerumun di sekelilingnya tak lebih daripada para penjilat. Padahal yang ia butuhkan adalah teman. Orang kaya pun punya kesusahan dan kesukaran. Mereka butuh solidaritas seorang sahabat sejati. Sedangkan "persahabatan" palsu menghadirkan kesepian dan kemuakan tersendiri bagi si kaya.
Semua orang perlu teman yang setia di segala waktu. Entah ia kaya atau miskin. Tidak ada manusia yang suka diperalat pada saat ia kaya, lalu dengan begitu saja dicampakkan pada saat ia miskin. Kenyataannya memang sulit mencari seorang sahabat, baik bagi si miskin maupun si kaya. Oleh sebab itu, siapa pun Anda, janganlah terpaku hanya "mencari" sahabat; justru sebaliknya "jadilah" sahabat bagi yang membutuhkanmu.
Begitu bunyi pepatah lama yang kebenarannya tetap berlaku. Banyak orang akan berkumpul di sekeliling orang kaya. Berlagak sebagai kawan, tentu saja demi mendapat cipratan rezeki. namun, kenyataan membuktikan bahwa mereka sebenarnya bukan teman, melainkan benalu; bukan sahabat, melainkan penjilat. Sikap mereka kan berubah drastis seiring keadaan yang berubah. Habis manis sepah ibuang.
Kenyataan tersebut kerap dialami oleh orang yang tadinya kaya, kemudian jatuh miskin. Yang semula tebu, tetapi akhirnya tinggal adi ampas. Maka, semua yang tadinya teman tiba-tiba saja menghilang. Namun, tidak berarti si kaya pun tidak merasakan pahit"-nya kebenaran ini. Seperti kata orang bijak. Ia adalah si kaya yang sadar bahwa yang ada padanya bukan awan. Yang berkerumun di sekelilingnya tak lebih daripada para penjilat. Padahal yang ia butuhkan adalah teman. Orang kaya pun punya kesusahan dan kesukaran. Mereka butuh solidaritas seorang sahabat sejati. Sedangkan "persahabatan" palsu menghadirkan kesepian dan kemuakan tersendiri bagi si kaya.
Semua orang perlu teman yang setia di segala waktu. Entah ia kaya atau miskin. Tidak ada manusia yang suka diperalat pada saat ia kaya, lalu dengan begitu saja dicampakkan pada saat ia miskin. Kenyataannya memang sulit mencari seorang sahabat, baik bagi si miskin maupun si kaya. Oleh sebab itu, siapa pun Anda, janganlah terpaku hanya "mencari" sahabat; justru sebaliknya "jadilah" sahabat bagi yang membutuhkanmu.
DARIPADA MENCARI SAHABAT KE MANA-MANA
LEBIH BAIK MENJADI KAWAN DI MANA-MANA
LEBIH BAIK MENJADI KAWAN DI MANA-MANA
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo