Tanda-tanda Tubuh Memerlukan Antibiotik
Sembarangan menggunakan antibiotik dapat memunculkan kuman-kuman super sehingga dokter tidak akan begitu saja meresepkan obat tersebut. Selain lewat pemeriksaan lab, dokter juga bisa menentukan pemberian antibiotik berdasarkan gejala-gejala tertentu.
Dikutip dari Health.com, berikut ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tubuh sedang memerlukan antibiotik.
1. Demam
Infeksi bakteri dapat menyebabkan demam yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh yang kadang disertai gemetar atau menggigil. Tanpa disertai tanda-tanda tersebut, dokter tidak akan meresepkan antibiotik pada pasien yang datang kepadanya.
Namun demam juga tidak selalu butuh antibiotik, misalnya jika disebabkan oleh infeksi virus flu. Infeksi flu tidak perlu diberi antibiotik dan memang tidak bisa disembuhkan dengan obat tersebut, sebaliknya akan sembuh dengan sendirinya karena merupakan self limiting disease.
2. Sakit berkepanjangan
Infeksi virus flu hanya diobati dengan antibiotik jika sudah berkepanjangan sehingga menyebabkan masalah lain misalnya infeksi sinus. Jika gejala flu tidak mereda dalam beberapa minggu, kemungkinan besar dokter akan memberikan antibiotik.
3. Dahak kekuningan
Warna lendir pernapasan termasuk ingus dan dahak dapat menunjukkan jenis infeksi yang terjadi, apakah infeksi virus flu atau bakteri meski tidak terlalu bisa diandalkan keakuratannya. Lendir akan tetap bening dan encer pada infeksi flu, sementara pada infeksi bakteri akan menjadi kental dan berwarna kuning atau kehijauan.
4. Nyeri tenggorokan
Adanya infeksi bakteri di tenggorokan ditandai dengan bercak putih di antara radang yang memerahkan tenggorokan. Sebagian besar demam diawali dengan nyeri tenggorokan, namun tidak semuanya butuh antibiotik. Tanpa disertai bercak putih tersebut, obat antiradang saja sudah bisa mengatasi tanpa perlu diberi antibiotik.
5. Hasil pemeriksaan lab
Cara paling akurat untuk menentukan adanya infeksi bakteri adalah dengan melakukan uji laboratorium terhadap sampel lendir atau urine, namun biasanya membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya. Dokter bisa saja meresepkan antibiotik tanpa melakukan tes ini jika tanda-tanda lain sudah cukup kuat mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
Sembarangan menggunakan antibiotik dapat memunculkan kuman-kuman super sehingga dokter tidak akan begitu saja meresepkan obat tersebut. Selain lewat pemeriksaan lab, dokter juga bisa menentukan pemberian antibiotik berdasarkan gejala-gejala tertentu.
Dikutip dari Health.com, berikut ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tubuh sedang memerlukan antibiotik.
1. Demam
Infeksi bakteri dapat menyebabkan demam yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh yang kadang disertai gemetar atau menggigil. Tanpa disertai tanda-tanda tersebut, dokter tidak akan meresepkan antibiotik pada pasien yang datang kepadanya.
Namun demam juga tidak selalu butuh antibiotik, misalnya jika disebabkan oleh infeksi virus flu. Infeksi flu tidak perlu diberi antibiotik dan memang tidak bisa disembuhkan dengan obat tersebut, sebaliknya akan sembuh dengan sendirinya karena merupakan self limiting disease.
2. Sakit berkepanjangan
Infeksi virus flu hanya diobati dengan antibiotik jika sudah berkepanjangan sehingga menyebabkan masalah lain misalnya infeksi sinus. Jika gejala flu tidak mereda dalam beberapa minggu, kemungkinan besar dokter akan memberikan antibiotik.
3. Dahak kekuningan
Warna lendir pernapasan termasuk ingus dan dahak dapat menunjukkan jenis infeksi yang terjadi, apakah infeksi virus flu atau bakteri meski tidak terlalu bisa diandalkan keakuratannya. Lendir akan tetap bening dan encer pada infeksi flu, sementara pada infeksi bakteri akan menjadi kental dan berwarna kuning atau kehijauan.
4. Nyeri tenggorokan
Adanya infeksi bakteri di tenggorokan ditandai dengan bercak putih di antara radang yang memerahkan tenggorokan. Sebagian besar demam diawali dengan nyeri tenggorokan, namun tidak semuanya butuh antibiotik. Tanpa disertai bercak putih tersebut, obat antiradang saja sudah bisa mengatasi tanpa perlu diberi antibiotik.
5. Hasil pemeriksaan lab
Cara paling akurat untuk menentukan adanya infeksi bakteri adalah dengan melakukan uji laboratorium terhadap sampel lendir atau urine, namun biasanya membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya. Dokter bisa saja meresepkan antibiotik tanpa melakukan tes ini jika tanda-tanda lain sudah cukup kuat mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo