Numismatik (Latin, numisma = uang logam) adalah pengetahuan atau kegiatan yang berkenaan dengan mata uang. Ahli numismatik disebut numismatis, yang juga diartikan penggemar atau kolektor mata uang. Pada mulanya numismatik hanya berurusan dengan uang logam (koin), karena koin banyak ditemukan di berbagai situs arkeologi.
Dalam perkembangannya, koleksi numismatik menjadi sangat beragam. Saat ini koleksi numismatik mencakup medali, lencana, token (uang perkebunan), uang komemoratif (uang peringatan) dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, seperti cek, wesel, kartu kredit, kupon dan koin untuk permainan ketangkasan/ hiburan/kasino. Kalau prangko merupakan obyek utama filateli, maka mata uang adalah obyek utama numismatik.
Mata uang terbagi atas dua jenis (berdasarkan bahannya), yakni uang kertas dan uang logam. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Uang kertas dianggap memiliki nilai artistik, estetika, dan ringan sehingga mengundang pesona yang melihatnya. Namun tempat penyimpanan uang kertas relatif besar. Sebaliknya koin berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa, misalnya cukup dimasukkan ke dalam saku. Tetapi kalau berjumlah banyak, beratnya bukan main.
Kedua jenis mata uang diklasifikasikan lagi menjadi tiga (berdasarkan fungsinya). Pertama, mata uang yang sudah ditarik dari peredaran dan tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah. Contohnya, uang ORI (1945), seri Soekarno (1960) dan seri Dwikora atau Sukarelawan (1964).
Kedua, mata uang yang sudah ditarik dari peredaran tetapi masih bisa dipakai bertransaksi terbatas di bank. Contohnya uang bergambar R.A. Kartini Rp 10.000 (1985) dan Teuku Umar Rp 5.000 (1986). Menurut peraturanm Bank Indonesia, masa berlakunya suatu mata uang adalah 25 tahun setelah mata uang tersebut dikeluarkan. Dengan demikian uang R.A. Kartini masih berlaku hingga tahun 2010 dan uang Teuku Umar hingga tahun 2011.
Ketiga, mata uang yang masih beredar di masyarakat sehingga masih bisa dipakai bertransaksi secara luas dan bebas. Contohnya, uang bergambar W.R. Supratman Rp 50.000 dan uang bergambar Soekarno-Hatta Rp 100.000.
Motivasi
Mengapa orang berkoleksi, tentu ada motivasi tertentu yang mendasarinya. Umumnya seseorang menggeluti dunia numismatik karena profesi. Karyawan bank, karyawan money changer, kasir, atau bendahara, misalnya, mereka sering berurusan dengan uang. Lama-kelamaan mereka menjadi tertarik dan mulai mengumpulkan berbagai jenis mata uang.
Lingkungan juga bisa mempengaruhi seseorang menjadi numismatis. Misalnya seseorang yang sering berpergian ke luar negeri karena selalu melihat uang asing menjadi tertarik dan coba mengumpulkannya. Lingkungan lain adalah keluarga. Dalam keluarga yang senang mengumpulkan mata uang, ada kalanya anggota lain tertarik dan ikut menjadi numismatis. Melanjutkan kegemaran orang tuanya yang meninggal, juga kerap ditemui di dunia hobi, termasuk numismatik ini.
Hobi mengumpulkan sesuatu juga dapat mendasari seseorang untuk menjadi numismatis. Seorang filatelis sering merangkap menjadi numismatis, bahkan berubah dari filatelis menjadi numismatis. Begitu pula seorang telegris (kolektor kartu telepon). Umumnya seorang filatelis juga seorang numismatis dan telegris. Begitu pun sebaliknya. Yang pasti hingga saat ini, numismatis, filatelis, dan telegris merupakan ”tiga serangkai” yang sulit dipisahkan.
Motivasi dasar sangat penting dalam menjaga kelanggengan seorang numismatis. Makin jelas dan mantap motivasinya, makin tekun seorang numismatis menggeluti bidangnya.
Numismatik, pada dasarnya, mempunyai dua tujuan yaitu untuk studi dan sekadar berkoleksi. Tujuannya menggeluti bidang numismatik tak bisa lepas dari motivasi yang mendasarinya. Umumnya orang menggeluti dunia numismatik karena kesenangan atau kenikmatan yang diperoleh.
Namun sejalan dengan perkembangan numismatik, juga merupakan cabang niaga (bisnis) baru. Artinya, koleksi numismatik mempunyai nilai ekonomi atau investasi yang cenderung meninggi. Karena itu sebagian orang mengharapkan keuntungan finansial dari benda-benda numismatik yang dikumpulkannya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo