Lima Cara Agar Lebih Optimistis
Rasa optimistis memang tidak datang begitu saja. Apalagi jika setiap hari Anda selalu mengeluh dan tidak berusaha untuk memunculkan pikiran positif. Jangan biarkan terperangkan dalam rasa pesimistis, dan sebaliknya tumbuhkan optimisme dengan lima cara berikut.
- Perspektif masalah
Orang pesimistis memandang suatu masalah dari kacamata permanen dan berlebihan. Padahal, tidak ada masalah yang tidak akan selesai. Lagipula, sebagian besar masalah tidak bersifat permanen dan rasa pesimistis membuat Anda melupakan hal itu.
"Tipikal pribadi yang optimistis adalah melihat situasi buruk hanya bersifat sementara. Masalah dianggapnya bersifat isolasi, yaitu satu masalah tidak akan berdampak buruk pada aspek kehidupan lainnya," kata Michael Rooke, pelatih bisnis dari AttitudeWorks, Australia, seperti dikutip dari au.lifestyle.yahoo.com.
- Gunakan bahasa tepat
Sifat pesimistis cenderung membuat seseorang memilih kata yang hiperbola saat menghadapi masalah kecil. Seperti saat terjebak macet, Anda menyebutnya sebagai neraka atau mungkin bencana. Pemilihan kata ini akan membuat pikiran makin stres. Untuk lebih merasa optimistis, coba pilihlah kata yang sesuai dengan keadaan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi. Bukan dengan penggambaran yang berlebihan.
- Lupakan dan maafkan
Bisa memaafkan adalah jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Itu menurut psikolog asal Australia, Dr. Anna-Marie Taylor. "Penting untuk diingat bahwa memaafkan adalah keterampilan yang harus dipelajari dan itu didasarkan pada cara Anda berpikir, bukan bagaimana Anda merasa," kata Taylor.
Sulit memaafkan dan menyimpan dendam hanya akan berdampak buruk pada jiwa dan pikiran Anda. Bukannya malah menyakiti orang lain, tapi yang pasti Anda menyakiti diri sendiri.
- Istirahat
Rasa pesimistis sering muncul karena rasa perfeksionis yang sangat tinggi. "Kesempurnaan adalah negatif dan tidak rasional. Tak ada yang salah dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik, tapi Anda tidak akan pernah mendapat yang diinginkan jika yang dicari adalah kesempurnaan," kata Rooke.
Akuilah jika Anda telah mencapai sesuatu, bukan hanya ketika Anda belum mencapai yang diinginkan.
- Bersyukur
Bersyukurlah setiap hari untuk apa yang Anda dapatkan. Mulai dari udara yang Anda hirup, nyamannya bantal untuk tidur dan keluarga yang dimiliki. Ini akan membuat Anda lebih optimistis dan merasa bahagia.
Dr. Taylor bahkan merekomendasikan membuat "jurnal bersyukur". Ini semacam catatan yang berisi hal-hal yang Anda dapatkan setiap harinya dan membuat bahagia. Tuliskan dalm sebuah catatan menjelang tidur, ini akan seperti catatan berisi hal-hal positif dalam hidup Anda.
Rasa optimistis memang tidak datang begitu saja. Apalagi jika setiap hari Anda selalu mengeluh dan tidak berusaha untuk memunculkan pikiran positif. Jangan biarkan terperangkan dalam rasa pesimistis, dan sebaliknya tumbuhkan optimisme dengan lima cara berikut.
- Perspektif masalah
Orang pesimistis memandang suatu masalah dari kacamata permanen dan berlebihan. Padahal, tidak ada masalah yang tidak akan selesai. Lagipula, sebagian besar masalah tidak bersifat permanen dan rasa pesimistis membuat Anda melupakan hal itu.
"Tipikal pribadi yang optimistis adalah melihat situasi buruk hanya bersifat sementara. Masalah dianggapnya bersifat isolasi, yaitu satu masalah tidak akan berdampak buruk pada aspek kehidupan lainnya," kata Michael Rooke, pelatih bisnis dari AttitudeWorks, Australia, seperti dikutip dari au.lifestyle.yahoo.com.
- Gunakan bahasa tepat
Sifat pesimistis cenderung membuat seseorang memilih kata yang hiperbola saat menghadapi masalah kecil. Seperti saat terjebak macet, Anda menyebutnya sebagai neraka atau mungkin bencana. Pemilihan kata ini akan membuat pikiran makin stres. Untuk lebih merasa optimistis, coba pilihlah kata yang sesuai dengan keadaan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi. Bukan dengan penggambaran yang berlebihan.
- Lupakan dan maafkan
Bisa memaafkan adalah jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Itu menurut psikolog asal Australia, Dr. Anna-Marie Taylor. "Penting untuk diingat bahwa memaafkan adalah keterampilan yang harus dipelajari dan itu didasarkan pada cara Anda berpikir, bukan bagaimana Anda merasa," kata Taylor.
Sulit memaafkan dan menyimpan dendam hanya akan berdampak buruk pada jiwa dan pikiran Anda. Bukannya malah menyakiti orang lain, tapi yang pasti Anda menyakiti diri sendiri.
- Istirahat
Rasa pesimistis sering muncul karena rasa perfeksionis yang sangat tinggi. "Kesempurnaan adalah negatif dan tidak rasional. Tak ada yang salah dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik, tapi Anda tidak akan pernah mendapat yang diinginkan jika yang dicari adalah kesempurnaan," kata Rooke.
Akuilah jika Anda telah mencapai sesuatu, bukan hanya ketika Anda belum mencapai yang diinginkan.
- Bersyukur
Bersyukurlah setiap hari untuk apa yang Anda dapatkan. Mulai dari udara yang Anda hirup, nyamannya bantal untuk tidur dan keluarga yang dimiliki. Ini akan membuat Anda lebih optimistis dan merasa bahagia.
Dr. Taylor bahkan merekomendasikan membuat "jurnal bersyukur". Ini semacam catatan yang berisi hal-hal yang Anda dapatkan setiap harinya dan membuat bahagia. Tuliskan dalm sebuah catatan menjelang tidur, ini akan seperti catatan berisi hal-hal positif dalam hidup Anda.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo