Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Terapi Autisme dengan Ekstasi Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Terapi Autisme dengan Ekstasi

    clara
    clara


    945
    23.01.09

    Terapi Autisme dengan Ekstasi Empty Terapi Autisme dengan Ekstasi

    Post  clara Sat Jan 29, 2011 7:45 am

    Ekstasi Bisa Berguna untuk Terapi Autisme

    Terapi Autisme dengan Ekstasi Ekstasitsdlm

    Ekstasi merupakan salah satu dari obat terlarang yang banyak digunakan di Indonesia, selain kokain, ganja dan heroin. Tapi penelitian baru menemukan bahwa ekstasi bisa berguna untuk dijadikan terapi autisme.

    Ekstasi atau dikenal juga sebagai MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) telah dikenal dapat meningkatkan perasaan bahagia, euforia, rasa keintiman dengan orang lain, serta meredakan depresi dan kegelisahan, meski obat ini juga sangat berbahaya bila disalahgunakan.

    "Efek empathogenic ini menunjukkan bahwa MDMA bisa berguna untuk meningkatkan psikoterapi bagi pasien yang mengalami masalah komunikasi, seperti autisme, skizofrenia atau gangguan kepribadian antisosial lain," jelas Gillinder Bedi, asisten profesor psikologi klinis di Columbia University dan peneliti di New York State Psychiatric Institute, New York City, seperti dilansir Medindia.

    Menurut Bedi, ekstasi dapat mempengaruhi neuron di otak yang menggunakan serotonin neurotransmitter untuk berkomunikasi dengan neuron lainnya.

    Serotonin kimia otak yang disebut hormon oksitosin memainkan peranan penting dalam mengatur suasana hati, agresi, tidur dan kepekaan terhadap rasa sakit, juga terkait dengan ikatan sosial dan salah satu hormon yang dapat mengurangi efek dari kortisol (hormon pemicu stres).

    "Dalam konteks pengobatan, efek ini bisa meningkatkan keakraban pada orang-orang yang mengalami kesulitan merasa dekat dengan orang lain," kata John Krystal, editor Biological Psychiatry.

    Sayangnya, ekstasi sering digunakan kalangan 'club drug' saat menikmati hiburan malam hari. Obat ini sering disalahgunakan dengan cara dikombinasikan dengan alkohol, sehingga memiliki efek yang dapat berpotensi mengancam nyawa.

    "Meski demikian diperlukan lebih banyak penelitian mengenai pengontrolan ekstasi untuk menentukan apakah obat ini bisa dengan aman dan efektif menjadi obat psikoterapi untuk beberapa kondisi," ungkap Bedi.

    Temuan sebelumnya yang telah dipublikasikan dalam Journal of Psychopharmacology juga menunjukkan bahwa ekstasi dapat berguna bagi orang dengan gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD), misalnya trauma pelecehan seksual.

    Dr. Michael Mithoefer yang melakukan studi ekstasi dan PTSD sebelumnya menuturkan sangat penting untuk menyelidiki terapi baru yang potensial. Dan hal ini tidak boleh dicegah hanya karena ada sesuatu yang disalahgunakan.

    "Banyak hal yang bisa mengancam jiwa atau berbahaya jika digunakan secara tidak benar. Tapi jika digunakan dengan bijaksana dan benar, maka ada banyak hal yang juga bisa membantu," ungkap Dr Mithoefer.




      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 5:26 pm