Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina

    clara
    clara


    945
    23.01.09

    Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Empty Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina

    Post  clara Mon Feb 14, 2011 6:17 am

    Awas! Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina

    Cacing Kremi Bisa Menyerang Vagina Cacingstsdalam

    Gatal-gatal akibat infeksi cacing kremi tidak hanya bisa dirasakan di daerah dubur. Pada wanita, cacing tersebut bisa juga menyerang daerah sekitar alat kelamin termasuk vagina dan saluran telur sehingga mengganggu sistem reproduksi.

    Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis merupakan cacing parasit yang banyak menginfeksi anak-anak maupun dewasa dan ditandai dengan gejala khas berupa rasa gatal di sekitar anus. Cacing dewasa dalam jumlah banyak kadang-kadang bisa ditemukan pada feses atau tinja orang yang terinfeksi.

    Dalam siklus hidupnya di dalam tubuh manusia, cacing kremi selalu berpindah-pindah. Sejak berbentuk telur hingga menetas, cacing ini tinggal di usus 12 jari kemudian setelah berubah menjadi larva akan berpindah ke usus tengah yang merupakan bagian atas sistem penyerapan nutrisi.

    Setelah dewasa, cacing ini akan bermigrasi ke bagian anus kemudian bergerombol dan menyebabkan rasa gatal di bagian tersebut. Sebagian di antaranya juga akan keluar bersama feses atau tinja dan umumnya bisa diamati dengan mata telanjang, berupa cacing putih yang bergerak-gerak.

    Nah, dalam pengembaraannya menuju anus inilah, cacing dewasa sering tersesat lalu bersarang di bagian-bagian yang tidak seharusnya kemudian bersarang di sana untuk bertelur. Salah satunya adalah vagina, yang sering menjadi tempat bersarang cacing kremi dewasa khususnya yang betina.

    Di vagina, cacing kremi bisa menyebabkan gatal atau bahkan radang yang pada tingkat keparahan tertentu bisa disertai koreng. Infeksinya bahkan bisa lebih jauh lagi, cacing-cacing itu kadang menyebar hingga saluran telur sehingga bisa mengganggu sistem reproduksi.

    "Kalau sudah sampai menginfeksi vagina, pengobatannya tidak bisa lagi pakai obat cacing biasa yang isinya pirantel pamoat. Harus pakai albendazol," kata ahli parasitologi dari Universitas Indonesia, Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS saat ditemui dalam kick off Program Edukasi Bahaya Cacingan di Sekolah yang diselenggarakan oleh Combantrine di SD Al Ikhlas, Cipete, Jakarta Selatan.

    Lantas apakah cacing kremi di vagina bisa menular melalui seks oral?

    Menurut Prof Saleha, sebagian besar jenis cacing parasit termasuk cacing kremi merupakan soil transmited infection yang penularannya harus diperantarai oleh tanah. Telur cacing parasit baru akan menjadi bentuk infektif (bisa menginfeksi) jika sudah berada di tanah, kemudian masuk lewat saluran pencernaan.

    "Penularan cacing harus melalui tanah, terutama tanah liat. Bahkan tinja sekalipun kalau langsung dijilat tidak akan menularkan cacing. Telur cacing yang terbang ke udara juga hanya akan menular jika hinggap di makanan, jadi tidak menular lewat pernapasan," tambah Prof Saleha.


      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 9:46 pm