Ini yang Terjadi Jika Ibu Hamil Kurang Vitamin dan Mineral
Ibu hamil harus punya cukup nutrisi. Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka bisa menimbulkan masalah pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Apa saja akibatnya?
Kebutuhan nutrisi tertentu yang meningkat membuat ibu hamil berisiko mengalami defiensi pada beberapa vitamin dan mineral. Maka itu ibu hamil perlu mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.
Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin seperti dikutip dari Livestrong dan Babyfit, maka ini yang akan terjadi:
Kekurangan asam folat
Asam folat atau vitamin B9 membantu tubuh memproduksi dan mempertahan sel-sel baru, sedangkan pada awal kehamilan asam folat mendukung produksi darah dan sel darah.
Kebutuhan asam folat saat hamil meningkat dari 400 mg per hari menjadi 600 mg per hari. Jika terjadi kekurangan asam folat saat hamil maka berisiko melahirkan prematur, cacat tabung saraf (neural tube defect).
Kekurangan vitamin A
Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat.
Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
Kekurangan zat besi
Dalam laporan The Journal of Nutrition edisi 2003 menuturkan selama hamil volume darah meningkat sebesar 35-40 persen. Sel darah mengandung protein hemoglobin yang memerlukan mineral zat besi. Hemoglobin ini akan membawa oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan janin, karenanya zat besi menjadi nutrisi yang penting.
Transfer zat besi ke janin akan meningkat selama minggu ke-30. Jika kadar zat besi yang ditransfer rendah akan membuat janin tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup (berisiko berat badan lahir rendah) dan ibu juga akan mengalami kekurangan yang berisiko anemia.
Kekurangan kalsium dan vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Ibu hamil harus punya cukup nutrisi. Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka bisa menimbulkan masalah pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Apa saja akibatnya?
Kebutuhan nutrisi tertentu yang meningkat membuat ibu hamil berisiko mengalami defiensi pada beberapa vitamin dan mineral. Maka itu ibu hamil perlu mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.
Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin seperti dikutip dari Livestrong dan Babyfit, maka ini yang akan terjadi:
Kekurangan asam folat
Asam folat atau vitamin B9 membantu tubuh memproduksi dan mempertahan sel-sel baru, sedangkan pada awal kehamilan asam folat mendukung produksi darah dan sel darah.
Kebutuhan asam folat saat hamil meningkat dari 400 mg per hari menjadi 600 mg per hari. Jika terjadi kekurangan asam folat saat hamil maka berisiko melahirkan prematur, cacat tabung saraf (neural tube defect).
Kekurangan vitamin A
Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat.
Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
Kekurangan zat besi
Dalam laporan The Journal of Nutrition edisi 2003 menuturkan selama hamil volume darah meningkat sebesar 35-40 persen. Sel darah mengandung protein hemoglobin yang memerlukan mineral zat besi. Hemoglobin ini akan membawa oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan janin, karenanya zat besi menjadi nutrisi yang penting.
Transfer zat besi ke janin akan meningkat selama minggu ke-30. Jika kadar zat besi yang ditransfer rendah akan membuat janin tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup (berisiko berat badan lahir rendah) dan ibu juga akan mengalami kekurangan yang berisiko anemia.
Kekurangan kalsium dan vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo