Harus Bagaimana Saat Anak Berkata Tak Sopan?
"Rumahnya bau." Pernahkah anak Anda mengucapkan kalimat tersebut saat bertamu? Jika iya, bagaimana sikap Anda? Untuk para orangtua, berikut ini tips bagaimana harus bersikap saat anak mengucapkan kata-kata yang membuat malu.
Anak-anak yang mulai lancar mengucapkan kata (mulai umur 1,5 tahun) biasanya juga memahami arti kata tersebut. Mereka pun jadi lebih senang mengekspresikan kata-kata yang ia mengerti itu.
Namun terkadang ada kata-kata dari anak yang membuat wajah Anda merah. Misalnya saja seperti yang sudah dicontohkan di atas, anak mengucapkan kata bau ketika bertamu ke rumah orang lain.
Tentu apa yang diucapkan tersebut bisa membuat si tuan rumah merasa tersinggung, meskipun kata itu keluar dari bibir anak-anak. Tapi tentunya Anda paham kalau anak tidak bermaksud membuat tersinggung tuan rumah. Jadi bagaimana harus bersikap? Berikut ini tipsnya, seperti dilansir She Knows:
1. Marah Bukanlah Jalan Keluar
Bersikap marah saat anak mengucapkan kata yang membuat malu, bukanlah solusinya. Sebagai orangtua, Anda tentu ingin anak belajar bagaimana bersikap yang baik dan menambah kepercayaan dirinya, bukan malah membuatnya takut (dengan kemarahan). Semarah apapun Anda saat itu pada anak, harus diingat berapa usia anak saat itu dan sedang dalam tahap apa dia.
Jika memang apa yang diucapkannya itu membuat Anda harus minta maaf, lakukanlah. Setelah itu baru beri pemahaman pada anak kalau apa yang dilakukannya sebenarnya tidak sopan. Pemahaman tersebut tentu diucapkan dengan kata-kata yang bisa ia mengerti sesuai umurnya.
2. Ajari Bahasa yang Baik
Menjadi orangtua yang bijaksana bukanlah hal mudah. Hal serupa juga terjadi pada anak-anak. Anak-anak yang baru lancar bicara tentu belum mengerti benar apakah yang diucapkannya tersebut menyinggung perasaan orang lain atau tidak.
Sebagai orangtua, coba ajarkan anak bahasa-bahasa yang baik dan mudah ia mengerti, ketimbang memberitahunya bahasa-bahasa aneh.
3. Menerima Sikap Anak
Situasi yang Anda alami saat anak mengucapkan kata-kata 'ajaib' di depan orang lain, sudah pasti dialami banyak orangtua lainnya. Jadi Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Dengan menerima sikap anak tersebut dan mungkin menertawakannya, membuat Anda bisa memahami kalau anak Anda memang hanyalah seorang anak-anak. Pengalaman lucu yang didapat itu akan jadi pelajaran Anda dalam membesarkan anak.
"Rumahnya bau." Pernahkah anak Anda mengucapkan kalimat tersebut saat bertamu? Jika iya, bagaimana sikap Anda? Untuk para orangtua, berikut ini tips bagaimana harus bersikap saat anak mengucapkan kata-kata yang membuat malu.
Anak-anak yang mulai lancar mengucapkan kata (mulai umur 1,5 tahun) biasanya juga memahami arti kata tersebut. Mereka pun jadi lebih senang mengekspresikan kata-kata yang ia mengerti itu.
Namun terkadang ada kata-kata dari anak yang membuat wajah Anda merah. Misalnya saja seperti yang sudah dicontohkan di atas, anak mengucapkan kata bau ketika bertamu ke rumah orang lain.
Tentu apa yang diucapkan tersebut bisa membuat si tuan rumah merasa tersinggung, meskipun kata itu keluar dari bibir anak-anak. Tapi tentunya Anda paham kalau anak tidak bermaksud membuat tersinggung tuan rumah. Jadi bagaimana harus bersikap? Berikut ini tipsnya, seperti dilansir She Knows:
1. Marah Bukanlah Jalan Keluar
Bersikap marah saat anak mengucapkan kata yang membuat malu, bukanlah solusinya. Sebagai orangtua, Anda tentu ingin anak belajar bagaimana bersikap yang baik dan menambah kepercayaan dirinya, bukan malah membuatnya takut (dengan kemarahan). Semarah apapun Anda saat itu pada anak, harus diingat berapa usia anak saat itu dan sedang dalam tahap apa dia.
Jika memang apa yang diucapkannya itu membuat Anda harus minta maaf, lakukanlah. Setelah itu baru beri pemahaman pada anak kalau apa yang dilakukannya sebenarnya tidak sopan. Pemahaman tersebut tentu diucapkan dengan kata-kata yang bisa ia mengerti sesuai umurnya.
2. Ajari Bahasa yang Baik
Menjadi orangtua yang bijaksana bukanlah hal mudah. Hal serupa juga terjadi pada anak-anak. Anak-anak yang baru lancar bicara tentu belum mengerti benar apakah yang diucapkannya tersebut menyinggung perasaan orang lain atau tidak.
Sebagai orangtua, coba ajarkan anak bahasa-bahasa yang baik dan mudah ia mengerti, ketimbang memberitahunya bahasa-bahasa aneh.
3. Menerima Sikap Anak
Situasi yang Anda alami saat anak mengucapkan kata-kata 'ajaib' di depan orang lain, sudah pasti dialami banyak orangtua lainnya. Jadi Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Dengan menerima sikap anak tersebut dan mungkin menertawakannya, membuat Anda bisa memahami kalau anak Anda memang hanyalah seorang anak-anak. Pengalaman lucu yang didapat itu akan jadi pelajaran Anda dalam membesarkan anak.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo