Mengapa Pria Lebih Sering Kena Serangan Jantung?
Ketika bicara tentang ancaman serangan jantung, umumnya pria dianggap lebih rentan dibandingkan wanita. Anggapan ini ada benarnya, sebab hingga usia tertentu pria memiliki lebih banyak faktor risiko untuk mengalami masalah kardiovaskular.
Salah satu faktor yang menyebabkan pria lebih rentan mengalami serangan jantung adalah konsumsi garam. Umumnya pria lebih banyak mengkonsumsi garam, padahal natrium dalam garam bisa meningkatkan tekanan darah sekaligus risiko serangan jantung.
Dikutip dari USDA.gov, survei di Amerika Serikat mengungkap bahwa pria mengonsumsi garam rata-rata 10 gram/hari sementara wanita hanya 7 gram/hari. Padahal asupan natrium yang disarankan tidak lebih dari 2,4 gram atau sekitar 6 gram garam dapur.
Survei yang dilakukan tahun 1997 tersebut mengungkap, para pria mendapat garam lebih banyak karena lebih sering mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji. Di antaranya dari masakan-masakan yang memiliki cita rasa sangat kuat seperti pizza, cheesse burger dan kentang goreng (french fries).
Faktor lainnya adalah kondisi hormonal. Pada wanita yang masih mendapatkan menstruasi teratur, jantung dan sistemn peredaran darahnya dilindungi oleh hormon-hormon tertentu yang membuatnya lebih kuat dan tidak mudah mengalami gangguan seperti pada pria.
Selama belum memasuki usia menopause, wanita cenderung lebih aman dari serangan jantung kecuali jika memiliki faktor-faktor risiko lain. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung pada wanita di usia subur antara lain diabetes dan kadar kolesterol di atas 260 mg (6,5 mmol).
Namun setelah masuk menopause dan siklus menstruasi berhenti, risiko serangan jantung pada wanita akan semakin menyamai pria. Statistik tahun 1990 menunjukkan pada usia 65 tahun ke atas, 56 persen kematian akibat serangan jantung di Amerika Serikat terjadi pada wanita dan 44 persen sisanya terjadi pada pria.
Berikut ini perbandingan risiko serangan jantung antara pria dan wanita berdasarkan usianya.
Serangan jantung memiliki tanda-tanda:
Ketika bicara tentang ancaman serangan jantung, umumnya pria dianggap lebih rentan dibandingkan wanita. Anggapan ini ada benarnya, sebab hingga usia tertentu pria memiliki lebih banyak faktor risiko untuk mengalami masalah kardiovaskular.
Salah satu faktor yang menyebabkan pria lebih rentan mengalami serangan jantung adalah konsumsi garam. Umumnya pria lebih banyak mengkonsumsi garam, padahal natrium dalam garam bisa meningkatkan tekanan darah sekaligus risiko serangan jantung.
Dikutip dari USDA.gov, survei di Amerika Serikat mengungkap bahwa pria mengonsumsi garam rata-rata 10 gram/hari sementara wanita hanya 7 gram/hari. Padahal asupan natrium yang disarankan tidak lebih dari 2,4 gram atau sekitar 6 gram garam dapur.
Survei yang dilakukan tahun 1997 tersebut mengungkap, para pria mendapat garam lebih banyak karena lebih sering mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji. Di antaranya dari masakan-masakan yang memiliki cita rasa sangat kuat seperti pizza, cheesse burger dan kentang goreng (french fries).
Faktor lainnya adalah kondisi hormonal. Pada wanita yang masih mendapatkan menstruasi teratur, jantung dan sistemn peredaran darahnya dilindungi oleh hormon-hormon tertentu yang membuatnya lebih kuat dan tidak mudah mengalami gangguan seperti pada pria.
Selama belum memasuki usia menopause, wanita cenderung lebih aman dari serangan jantung kecuali jika memiliki faktor-faktor risiko lain. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung pada wanita di usia subur antara lain diabetes dan kadar kolesterol di atas 260 mg (6,5 mmol).
Namun setelah masuk menopause dan siklus menstruasi berhenti, risiko serangan jantung pada wanita akan semakin menyamai pria. Statistik tahun 1990 menunjukkan pada usia 65 tahun ke atas, 56 persen kematian akibat serangan jantung di Amerika Serikat terjadi pada wanita dan 44 persen sisanya terjadi pada pria.
Berikut ini perbandingan risiko serangan jantung antara pria dan wanita berdasarkan usianya.
Serangan jantung memiliki tanda-tanda:
- Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher.
- Rasa sakit ini bisa menjalar ke lengan kiri,leher dan punggung.
- Rasa sakitnya bisa berlangsung sekitar 15-20 menit dan terjadi secara terus menerus.
- Timbul keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan hingga pingsan.
- Rasa sakit ini bisa berkurang saat sedang istirahat, tapi akan bertambah berat jika sedang beraktivitas.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo