Jumlah Gigi Kurang dari 24 Rawan Kena Stroke
Jumlah gigi orang dewasa yang normal adalah sebanyak 32 buah. Ilmuwan menemukan orang yang memiliki jumlah gigi kurang dari 24 gigi berisiko terkena stroke.
Penelitian yang dilakukan Universitas Hiroshima menemukan orang yang mempunyai gigi kurang dari 24 buah punya peluang 60 persen terkena stroke.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pasien stroke yang berusia 50 tahun ternyata sebagian besar punya gigi yang jumlahnya kurang dari 24.
Para peneliti juga memperhitungkan berbagai faktor risiko lain yang terkait dengan stroke seperti kebiasaan merokok, obesitas dan penggunaan alkohol.
Namun masalah gigi menjadi perhatian serius karena gigi yang tidak bersih terkait dengan kerusakan gigi yang nantinya akan mempengaruhi jumlah gigi.
Gigi tidak bersih karena pada sela-sela gigi menempel sisa makanan yang kemudian menjadi plak. Timbunan plak ini akan membuat gusi mudah sakit dan berdarah sehingga mempengaruhi kekuatan gigi. Gigi yang tidak kuat akhirnya banyak yang copot.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa kehilangan gigi berhubungan erat dengan risiko stroke iskemik atau pun perdarahan," kata Dr Mitsuyoshi Yoshida, yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dari dailymail dan detikhealth.
Penelitian ini juga tidak berbeda jauh dengan penelitian sebelumnya yang menemukan adanya hubungan antara penyakit gigi dan mulut dengan risiko penyakit jantung.
Mulut yang menderita penyakit gigi dan gusi akan dipenuhi dengan bakteri yang mengakibatkan timbulnya plak yang lengket pada gigi.
Timbunan plak yang mengandung banyak mikroorganisme itu kemudian masuk ke pembuluh darah (arteri), yang jika terakumualsi akan mengganggu lapisan pembuluh darah.
Akibatnya darah yang mengalir ke otak atau jantung bisa terhambat karena plak-plak yang mengandung mikroorganisme dapat menyebabkan gumpalan darah sehingga aliran darah tidak lancar. Jika pembuluh darah tersumbat maka oksigen tidak sampai ke otak yang menyebabkan stroke.
"Bakteri di mulut akibat penyakit gusi dan gigi berkontribusi pada penyempitan dinding pembuluh darah yang dapat mengakibatkan stroke," kata Dr Sharlin Ahmed dari The Stroke Association.
Maka itu ilmuwan mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Munculnya penyakit gusi juga harus dihindari karena penyakit gusi mengakibatkan gigi mudah tanggal.
Selain menyikat gigi secara teratur, ilmuwan menyarankan untuk menggunakan benang gigi (floss) agar sisa-sisa makanan yang menyempil terlalu dalam bisa terjangkau. Dengan gigi yang bersih maka plak-plak juga tidak akan muncul.
Jumlah gigi orang dewasa yang normal adalah sebanyak 32 buah. Ilmuwan menemukan orang yang memiliki jumlah gigi kurang dari 24 gigi berisiko terkena stroke.
Penelitian yang dilakukan Universitas Hiroshima menemukan orang yang mempunyai gigi kurang dari 24 buah punya peluang 60 persen terkena stroke.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pasien stroke yang berusia 50 tahun ternyata sebagian besar punya gigi yang jumlahnya kurang dari 24.
Para peneliti juga memperhitungkan berbagai faktor risiko lain yang terkait dengan stroke seperti kebiasaan merokok, obesitas dan penggunaan alkohol.
Namun masalah gigi menjadi perhatian serius karena gigi yang tidak bersih terkait dengan kerusakan gigi yang nantinya akan mempengaruhi jumlah gigi.
Gigi tidak bersih karena pada sela-sela gigi menempel sisa makanan yang kemudian menjadi plak. Timbunan plak ini akan membuat gusi mudah sakit dan berdarah sehingga mempengaruhi kekuatan gigi. Gigi yang tidak kuat akhirnya banyak yang copot.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa kehilangan gigi berhubungan erat dengan risiko stroke iskemik atau pun perdarahan," kata Dr Mitsuyoshi Yoshida, yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dari dailymail dan detikhealth.
Penelitian ini juga tidak berbeda jauh dengan penelitian sebelumnya yang menemukan adanya hubungan antara penyakit gigi dan mulut dengan risiko penyakit jantung.
Mulut yang menderita penyakit gigi dan gusi akan dipenuhi dengan bakteri yang mengakibatkan timbulnya plak yang lengket pada gigi.
Timbunan plak yang mengandung banyak mikroorganisme itu kemudian masuk ke pembuluh darah (arteri), yang jika terakumualsi akan mengganggu lapisan pembuluh darah.
Akibatnya darah yang mengalir ke otak atau jantung bisa terhambat karena plak-plak yang mengandung mikroorganisme dapat menyebabkan gumpalan darah sehingga aliran darah tidak lancar. Jika pembuluh darah tersumbat maka oksigen tidak sampai ke otak yang menyebabkan stroke.
"Bakteri di mulut akibat penyakit gusi dan gigi berkontribusi pada penyempitan dinding pembuluh darah yang dapat mengakibatkan stroke," kata Dr Sharlin Ahmed dari The Stroke Association.
Maka itu ilmuwan mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Munculnya penyakit gusi juga harus dihindari karena penyakit gusi mengakibatkan gigi mudah tanggal.
Selain menyikat gigi secara teratur, ilmuwan menyarankan untuk menggunakan benang gigi (floss) agar sisa-sisa makanan yang menyempil terlalu dalam bisa terjangkau. Dengan gigi yang bersih maka plak-plak juga tidak akan muncul.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo