Seni Tatto Jepang
Horimono secara hafaiah artinya memahat atau mengukir. kata tersebut bisa digunakan untuk kegiatan memahat ukiran pada mata pedang atau membuat rajah tubuh.
Kegiatan merajah tubuh telah dikenal sejak lama oleh masyarakat jepang kuno, yaitu sejak sekitar jaman jomon atau 10.000 tahun SM. awalnya tanda rajah digunakan untuk tujuan spriritual atau dekoratif. Selanjutnya, pada jaman yayoi atau 300 tahun SM sampe 300 tahun M rajah digunakan sebagai penanda status sosial.
Namun sejak jaman kofun (300-600 M) rajah mulai di torehkan pada bagian tubuh para kriminal sebagai hukuman. tetapi, bangsa Ainu yg merupakan bangsa pribumi jepang pun ternyata mengenal rajah tubuh dan menggunakan nya untuk tujuan spiritual. mereka menggunakan rajah untuk membuat diri nya menyerupai dewi dlm kepercayaan bangsa Ainu. mereka percaya bahwa setan yg diyakini sebagai pembawa wabah penyakit akan akan lari ketakutan karena salah membedakan para manusia dan sosok dewi yg ditakutinya.
Cara merajah tubuh di jepang bisa dibedakan menjadi dua, yaitu cara merajah dengan teknik tradisional atau menggunakan mesin. untuk membuat rajah tubuh, pertama kita harus menemukan seorang Horishi atau ahli rajah. menemukan nya juga tak mudah, karena mereka cukup tertutup dan informasinya hanya bisa di dapatkan dari mulut ke mulut. setelah menemukan nya, biasanya yg pertama kali di lakukan sang klien adalah berdiskusi tentang desain gambar rajah yg di inginkan.
jika sudah sepakat, maka sang ahli rajah bisa langsung membuat outline gambar tersebut. pembuatan ini di lakukan langsung tanpa stensil, dan dapat menghabiskan waktu berjam-jam. bila proses pembuatan outline sudah selesai, maka selanjutnya adalah proses pemberian warna. proses ini dilakukan setiap kunjungan mingguan dan akan memakan waktu 1-5 tahun sampai selesai pemberian warna. biaya yang di butuhkan untuk membuat sebuah rajah lengkap bisa mencapai 3 juta yen. Horimono yg telah jadi tidak di perlihatkan, melainkan selalu ditutupi dgn pakaian karena masyarakat jepang masih menganggap rajah tubuh sebagai penanda kriminalitas atau dekat dengan kalangan Yakuza. biasa nya orang yang memiliki Horimono di tolak untuk masuk ke tempat2 umum seperti pemandian air panas, pusat kebugaran, dan juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Horimono secara hafaiah artinya memahat atau mengukir. kata tersebut bisa digunakan untuk kegiatan memahat ukiran pada mata pedang atau membuat rajah tubuh.
Kegiatan merajah tubuh telah dikenal sejak lama oleh masyarakat jepang kuno, yaitu sejak sekitar jaman jomon atau 10.000 tahun SM. awalnya tanda rajah digunakan untuk tujuan spriritual atau dekoratif. Selanjutnya, pada jaman yayoi atau 300 tahun SM sampe 300 tahun M rajah digunakan sebagai penanda status sosial.
:mantap:
:asyik:
:asyik:
Namun sejak jaman kofun (300-600 M) rajah mulai di torehkan pada bagian tubuh para kriminal sebagai hukuman. tetapi, bangsa Ainu yg merupakan bangsa pribumi jepang pun ternyata mengenal rajah tubuh dan menggunakan nya untuk tujuan spiritual. mereka menggunakan rajah untuk membuat diri nya menyerupai dewi dlm kepercayaan bangsa Ainu. mereka percaya bahwa setan yg diyakini sebagai pembawa wabah penyakit akan akan lari ketakutan karena salah membedakan para manusia dan sosok dewi yg ditakutinya.
Cara merajah tubuh di jepang bisa dibedakan menjadi dua, yaitu cara merajah dengan teknik tradisional atau menggunakan mesin. untuk membuat rajah tubuh, pertama kita harus menemukan seorang Horishi atau ahli rajah. menemukan nya juga tak mudah, karena mereka cukup tertutup dan informasinya hanya bisa di dapatkan dari mulut ke mulut. setelah menemukan nya, biasanya yg pertama kali di lakukan sang klien adalah berdiskusi tentang desain gambar rajah yg di inginkan.
jika sudah sepakat, maka sang ahli rajah bisa langsung membuat outline gambar tersebut. pembuatan ini di lakukan langsung tanpa stensil, dan dapat menghabiskan waktu berjam-jam. bila proses pembuatan outline sudah selesai, maka selanjutnya adalah proses pemberian warna. proses ini dilakukan setiap kunjungan mingguan dan akan memakan waktu 1-5 tahun sampai selesai pemberian warna. biaya yang di butuhkan untuk membuat sebuah rajah lengkap bisa mencapai 3 juta yen. Horimono yg telah jadi tidak di perlihatkan, melainkan selalu ditutupi dgn pakaian karena masyarakat jepang masih menganggap rajah tubuh sebagai penanda kriminalitas atau dekat dengan kalangan Yakuza. biasa nya orang yang memiliki Horimono di tolak untuk masuk ke tempat2 umum seperti pemandian air panas, pusat kebugaran, dan juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo