Enam Fakta Penelitian Soal Video Porno
Film biru yang dikhususkan untuk orang dewasa begitu mudah ditemui. Di tengah perkembangan teknologi internet, video yang sarat adegan seksual ini bisa dinikmati kapan saja.
Atas fenomena tersebut, sejumlah peneliti melakukan studi terkait video porno dalam kaitannya dengan hubungan seksual. Berikut paparan data yang terungkap, seperti dikutip dari Shine:
1. Target pria: pemeran wanita
Peneliti menunjukkan semua orang akan terangsang menyaksikan video berisi adegan tanpa busana, atau aktivitas seksual. Perbedaannya, pria terangsang dengan target yang jelas, yakni pemeran wanita. Sedangkan wanita cenderung bisa menikmati semua jenis adegan seksual, baik yang diperankan pasangan homoseksual, atau heteroseksual.
2. Pria fokus melihat ekspresi wajah
Mata dan bibir yang menggoda justru menjadi pusat perhatian, begitulah hasil studi dari Kinsey Institute di Universitas Indiana. Itu terjadi saat pria dihadapkan pada video yang berisi adegan hubungan seksual.
3. Pengaruh Pil KB
Studi dari Institut Kinsey menyebutkan, wanita lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi yang dipasang di organ intim seperti yang dilihat di video porno. Perempuan tertarik pada pil KB lebih kepada unsur-unsur kontekstual.
4. Hampir semua menontonnya
Seorang peneliti dari University of Montreal ingin mempelajari apakah pornografi memiliki dampak terhadap kehidupan seksual pria. Sang peneliti berusaha mencari dari semua bentuk kelompok pria pada usia 20 tahun ke atas yang belum pernah menonton pronografi. Namun, ia sulit menemukan pria belum pernah menonton video porno.
5. Pria menonton sebelum pubertas
Menurut studi dari University of Montreal, mayoritas pria pertama kali menonton pornografi pada usia 10 tahun.
6. Kaitannya dengan Pemilu Presiden
Studi Universitas Rutgers Villanoca menunjukkan, di Amerika Serikat, ada hubungan antara kemenangan presiden dengan dorongan menonton pornografi. Pada kemenangan Bush di pemilu 2004, terjadi lonjakan konsumsi video porno di internet, terutama di sejumlah negara bagian pendukung Bush.
Pada kemenangan Obama tahun 2008, pola serupa juga menimpa negara bagian yang pendukungnya. Terjadi kegilaannya terhadap pencarian film porno di internet. Studi ini menunjukkan kemenangan tim pendukung memicu gelombang testosteron yang mendorong gairah seksual.
Film biru yang dikhususkan untuk orang dewasa begitu mudah ditemui. Di tengah perkembangan teknologi internet, video yang sarat adegan seksual ini bisa dinikmati kapan saja.
Atas fenomena tersebut, sejumlah peneliti melakukan studi terkait video porno dalam kaitannya dengan hubungan seksual. Berikut paparan data yang terungkap, seperti dikutip dari Shine:
1. Target pria: pemeran wanita
Peneliti menunjukkan semua orang akan terangsang menyaksikan video berisi adegan tanpa busana, atau aktivitas seksual. Perbedaannya, pria terangsang dengan target yang jelas, yakni pemeran wanita. Sedangkan wanita cenderung bisa menikmati semua jenis adegan seksual, baik yang diperankan pasangan homoseksual, atau heteroseksual.
2. Pria fokus melihat ekspresi wajah
Mata dan bibir yang menggoda justru menjadi pusat perhatian, begitulah hasil studi dari Kinsey Institute di Universitas Indiana. Itu terjadi saat pria dihadapkan pada video yang berisi adegan hubungan seksual.
3. Pengaruh Pil KB
Studi dari Institut Kinsey menyebutkan, wanita lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi yang dipasang di organ intim seperti yang dilihat di video porno. Perempuan tertarik pada pil KB lebih kepada unsur-unsur kontekstual.
4. Hampir semua menontonnya
Seorang peneliti dari University of Montreal ingin mempelajari apakah pornografi memiliki dampak terhadap kehidupan seksual pria. Sang peneliti berusaha mencari dari semua bentuk kelompok pria pada usia 20 tahun ke atas yang belum pernah menonton pronografi. Namun, ia sulit menemukan pria belum pernah menonton video porno.
5. Pria menonton sebelum pubertas
Menurut studi dari University of Montreal, mayoritas pria pertama kali menonton pornografi pada usia 10 tahun.
6. Kaitannya dengan Pemilu Presiden
Studi Universitas Rutgers Villanoca menunjukkan, di Amerika Serikat, ada hubungan antara kemenangan presiden dengan dorongan menonton pornografi. Pada kemenangan Bush di pemilu 2004, terjadi lonjakan konsumsi video porno di internet, terutama di sejumlah negara bagian pendukung Bush.
Pada kemenangan Obama tahun 2008, pola serupa juga menimpa negara bagian yang pendukungnya. Terjadi kegilaannya terhadap pencarian film porno di internet. Studi ini menunjukkan kemenangan tim pendukung memicu gelombang testosteron yang mendorong gairah seksual.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo