....kata-kata

waduhhh....
mayang merindu negh...

selembar kain telah menutup
melipatnya dengan kalut
tak terasa sapaan larut
membuat aku terhanyut
menghilangkan jernihmu dibalik kabut
dan ronamupun menjadi surut
sepiku menjemput
surya berganti bulan berlanjut
aku terdiam disudut
menanti tanpa bersunggut
namun tak jarang datang angin ribut
memberi gundah sulut
buat dadaku sesak menciut
ahh tapi hanya angin ribut
pulang tak diantar datangpun tak dijemput
kubertelut dan bersujud
kedamaianku mulai membalut
[center]

sipp

g bs berkata kata
hanya di hati saja

bila rindu mengaram
tetaplah kuat seperti karang
tak menepi,tak berpaling tetapi bertahan
jadilah tegar dan tidak menjadi hambar
karena rindu itu akan membawamu kembali pulang
ke tempat dimana ia harus diberikan

luv wrote:tarian bias tersanggul memanja
menabur kembang meronce waktu
pematang hati tertapis, gelisah merisau terus
tembikar cerita belum sempat diapikan.

sebuah kalimat hilang arti terlelan sepi
dan duri yang menusuk, begitu tajam guratkan
pada langit memerah dan pada petak petak mega menggumpal
desau desau nyeri, tetap tak bisa tersandarkan.

kali ini,
matahari tak terbit seperti sewajarnya
tapi aku terus merajut rumput,
..menjadi ikatan ikatan bernyawa.

semestinya..,
harusnya aku mengurainya.

hiyahhh..pakare puisi teko rekkk..wes..ngelu ndasku golek artine lek ngene hihihhih;p

di gandhen' wae yen ngelu eSt...

crazy

Kubiarkan semua mengendap
berderak relung hati
tidak kuat menahan
isi dada yang tidak karuan
Masa depan,hari ini,hari lalu
membayang saling menyilang
tercoret-coret hati
tubuh diam tiada berbuat

sedawai denting alunkan resahnya
memagar,mengatup,merana
sedar tak kuasa menyelah
hanya kelu kesah membayang direlung dada
duhai bunga matahari
mengapa tak kau hiasi mahkotamu dengan warna asri
biar kasih memeluk mematri
hingga damai selalu menyelimuti