G20 Gerojok 1 Triliun Dolar
* Tuntutan Prancis dan Jerman Dipenuhi
SM/AFP NONFORMAL: Presiden China Hu Jintao (depan bawah), Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev berfoto bersama dalam suasana nonformal usai pengambilan gambar resmi KTT G20 di London
LONDON - Para pemimpin G20 sepakat akan mengucurkan dana sebesar 1 triliun dolar AS untuk mengatasi krisis perekonomian global.
Kesepakatan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dalam sesi penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di London, kemarin.
Dalam komunike bersama disebutkan bahwa dari dana 1 triliun dolar itu, 750 miliar dolar di antaranya akan digunakan untuk menambah cadangan IMF (Dana Moneter Internasional), sementara 250 miliar dolar lainnya dialokasikan sebagai paket stimulus perdagangan global.
Dalam KTT itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyampaikan usulan Pemerintah Indonesia mengenai upaya-upaya menyelesaikan krisis ekonomi global.
Saat sesi Working Breakfast di ExCel London, kemarin, SBY duduk bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Namun tidak dijelaskan, pembicaraan yang berlangsung antara SBY dan Obama selama sesi itu.
Para pemimpin G20 juga sepakat untuk memberlakukan aturan keras terhadap pasar keuangan, seperti permintaan Prancis dan Jerman. Selasa lalu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengancam tidak akan menandatangani kesepakatan apa pun apabila KTT G20 tidak mengupayakan pengaturan lebih keras terhadap sektor finansial. Sehari kemudian, Jerman mendukung tuntutan Prancis itu.
Dalam komunike bersama yang diumumkan kemarin, para pemimpin G20 berkomitmen menambah dana IMF dari 250 miliar dolar AS menjadi 750 miliar dolar AS.
Penambahan itu bertujuan memulihkan perekonomian global yang dilanda krisis terburuk sejak 1930-an.
G20 juga menyatakan akan mengawasi aktivitas hedge funds. Hedge funds dikenal sebagai lembaga investasi yang selama ini seakan tanpa kendali dalam mengembangbiakkan dana investasinya.
Dalam komunike itu, para pemimpin G20 menyatakan pengaturan pasar keuangan akan dilakukan melalui lembaga baru. Selain itu, mereka juga sepakat memperkuat fungsi IMF.
Disambut Positif
Kesepakatan G20 itu disambut positif oleh para pelaku pasar. Indeks saham utama Eropa naik 3,3 persen, sementara indeks Nikkei Jepang melonjak 4,4 persen. Harga minyak dunia juga naik menjadi 51 dolar AS per barel, kemarin.
Menurut beberapa sumber, dana IMF yang mencapai 750 miliar dolar itu dapat digunakan untuk mendorong perekonomian di negara-negara yang dilanda krisis. ”Saya kira, jumlah penambahan dana itu memang mengesankan,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Mark Malloch-Brown kepada BBC.
IMF dimungkinkan untuk meminjam dana pada pasar keuangan jika hal itu diperlukan. Pejabat Inggris lainnya mengatakan, G20 juga membahas kemungkinan IMF menjual cadangan emasnya untuk memperoleh dana segar.
Para pemimpin G20 juga menyepakati paket stimulus perdagangan sebesar 250 miliar dolar. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown sebelumnya menargetkan dana stimulus perdagangan minimal sebesar 100 miliar dolar.
”Itu merupakan langkah positif untuk mendorong arus perdagangan global. Paket stimulus perdagangan itu amat penting untuk menyelesaikan krisis di sektor perdagangan,” kata Eoin O'Malley, penasihat senior perdagangan internasional di lembaga BusinessEurope.
”Namun bagian yang paling penting adalah pelaksanaan kesepakatan itu. Negara-negara G20 harus bertindak cepat untuk menyediakan dana tersebut bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan,” tambahnya.
Kesepakatan lainnya adalah pemberian sanksi terhadap negara-negara atau kawasan yang melindungi para pengusaha penghindar pajak.
”Para pemimpin G20 telah sepakat untuk mengumumkan daftar negara-negara bebas pajak itu dalam waktu dekat,” kata seorang diplomat Eropa, yang menghadiri KTT tersebut.
Namun, kesepakatan itu tampaknya belum memuaskan keinginan Prancis dan Jerman. Kedua negara Eropa itu sebelumnya menuntut G20 untuk bertindak keras terhadap negara-negara bebas pajak.
Di luar gedung konferensi, polisi kemarin menangkap 80 demonstran yang diduga merusak fasilitas publik di sekitar Bank of England dalam unjuk rasa. Sehari sebelumnya, aparat keamanan menangkap 90 pengunjuk rasa yang terlibat bentrok dengan polisi di London.
Kemarin sore, aksi-aksi protes mulai mereda. Para demonstran membentangkan spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap para pengusaha penyebab krisis ekonomi. Sebagian pengunjuk rasa juga mengecam perang di Irak dan Afghanistan.
* Tuntutan Prancis dan Jerman Dipenuhi
SM/AFP NONFORMAL: Presiden China Hu Jintao (depan bawah), Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev berfoto bersama dalam suasana nonformal usai pengambilan gambar resmi KTT G20 di London
LONDON - Para pemimpin G20 sepakat akan mengucurkan dana sebesar 1 triliun dolar AS untuk mengatasi krisis perekonomian global.
Kesepakatan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dalam sesi penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di London, kemarin.
Dalam komunike bersama disebutkan bahwa dari dana 1 triliun dolar itu, 750 miliar dolar di antaranya akan digunakan untuk menambah cadangan IMF (Dana Moneter Internasional), sementara 250 miliar dolar lainnya dialokasikan sebagai paket stimulus perdagangan global.
Dalam KTT itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyampaikan usulan Pemerintah Indonesia mengenai upaya-upaya menyelesaikan krisis ekonomi global.
Saat sesi Working Breakfast di ExCel London, kemarin, SBY duduk bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Namun tidak dijelaskan, pembicaraan yang berlangsung antara SBY dan Obama selama sesi itu.
Para pemimpin G20 juga sepakat untuk memberlakukan aturan keras terhadap pasar keuangan, seperti permintaan Prancis dan Jerman. Selasa lalu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengancam tidak akan menandatangani kesepakatan apa pun apabila KTT G20 tidak mengupayakan pengaturan lebih keras terhadap sektor finansial. Sehari kemudian, Jerman mendukung tuntutan Prancis itu.
Dalam komunike bersama yang diumumkan kemarin, para pemimpin G20 berkomitmen menambah dana IMF dari 250 miliar dolar AS menjadi 750 miliar dolar AS.
Penambahan itu bertujuan memulihkan perekonomian global yang dilanda krisis terburuk sejak 1930-an.
G20 juga menyatakan akan mengawasi aktivitas hedge funds. Hedge funds dikenal sebagai lembaga investasi yang selama ini seakan tanpa kendali dalam mengembangbiakkan dana investasinya.
Dalam komunike itu, para pemimpin G20 menyatakan pengaturan pasar keuangan akan dilakukan melalui lembaga baru. Selain itu, mereka juga sepakat memperkuat fungsi IMF.
Disambut Positif
Kesepakatan G20 itu disambut positif oleh para pelaku pasar. Indeks saham utama Eropa naik 3,3 persen, sementara indeks Nikkei Jepang melonjak 4,4 persen. Harga minyak dunia juga naik menjadi 51 dolar AS per barel, kemarin.
Menurut beberapa sumber, dana IMF yang mencapai 750 miliar dolar itu dapat digunakan untuk mendorong perekonomian di negara-negara yang dilanda krisis. ”Saya kira, jumlah penambahan dana itu memang mengesankan,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Mark Malloch-Brown kepada BBC.
IMF dimungkinkan untuk meminjam dana pada pasar keuangan jika hal itu diperlukan. Pejabat Inggris lainnya mengatakan, G20 juga membahas kemungkinan IMF menjual cadangan emasnya untuk memperoleh dana segar.
Para pemimpin G20 juga menyepakati paket stimulus perdagangan sebesar 250 miliar dolar. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown sebelumnya menargetkan dana stimulus perdagangan minimal sebesar 100 miliar dolar.
”Itu merupakan langkah positif untuk mendorong arus perdagangan global. Paket stimulus perdagangan itu amat penting untuk menyelesaikan krisis di sektor perdagangan,” kata Eoin O'Malley, penasihat senior perdagangan internasional di lembaga BusinessEurope.
”Namun bagian yang paling penting adalah pelaksanaan kesepakatan itu. Negara-negara G20 harus bertindak cepat untuk menyediakan dana tersebut bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan,” tambahnya.
Kesepakatan lainnya adalah pemberian sanksi terhadap negara-negara atau kawasan yang melindungi para pengusaha penghindar pajak.
”Para pemimpin G20 telah sepakat untuk mengumumkan daftar negara-negara bebas pajak itu dalam waktu dekat,” kata seorang diplomat Eropa, yang menghadiri KTT tersebut.
Namun, kesepakatan itu tampaknya belum memuaskan keinginan Prancis dan Jerman. Kedua negara Eropa itu sebelumnya menuntut G20 untuk bertindak keras terhadap negara-negara bebas pajak.
Di luar gedung konferensi, polisi kemarin menangkap 80 demonstran yang diduga merusak fasilitas publik di sekitar Bank of England dalam unjuk rasa. Sehari sebelumnya, aparat keamanan menangkap 90 pengunjuk rasa yang terlibat bentrok dengan polisi di London.
Kemarin sore, aksi-aksi protes mulai mereda. Para demonstran membentangkan spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap para pengusaha penyebab krisis ekonomi. Sebagian pengunjuk rasa juga mengecam perang di Irak dan Afghanistan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo