Kencing Tidak Normal? Bisa Jadi Ini Sebabnya
Gangguan kencing merupakan tanda penyakit. Jadi jangan remehkan beser atau sering buang air kecil karena bisa saja menandakan kondisi serius mulai dari kanker hingga kerusakan dasar panggul.
Ada banyak penyebab orang mengalami kencing tidak normal. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari MSNHealth.com.
1. Sleep apnea
Henti napas saat tidur atau sleep apnea sering dialami orang-orang dengan masalah kegemukan. Tersumbatnya saluran napas sering tidak disadari meski terjadi hingga ratusan kali dalam semalam, namun tak jarang menyebabkan penderitanya terbangun tengah malam.
Setiap kali bangun dari tidur, biasanya tubuh secara otomatis akan mengirim sinyal ke otak untuk segera pergi ke toilet untuk buang air besar. Penderita sleep apnea sering mengira dirinya bangun karena ingin kencing, padahal sebenarnya karena henti napas.
2. Diabetes yang tidak terkontrol
Salah satu komplikasi diabetes yang tidak tertangani adalah poliuria, yakni meningkatnya frekuensi buang air kecil. Kadang-kadang peningkatannya tidak terkendali, hanya berupa hasrat untuk pergi ke toilet tapi tidak selalu keluar air kencingnya.
3. Kekurangan hormon tiroid
Gejala primer hipotiroidisme atau kekurangan tiroid adalah rasa letih yang tidak wajar, sensasi dingin di seluruh tubuh, kulit kering dan rambut rontok. Beser atau sering buang air kecil adalah geala sekunder karena kekurangan tiroid akan memicu gangguan metabolisme.
4. Gangguan prostat
Proses penuaan pada pria kadang disertai berbagai gangguan prostat, yang mengurangi kemampuan untuk menahan air kencing. Berbagai gangguan itu antara lain hiperplasia atau pembesaran prostat pada lansia maupun prostatitis atau radang prostat pada pria yang lebih muda.
5. Infeksi saluran kencing
Sering buang air kecil dan disertai rasa perih atau panas pada penis merupakan gejala infeksi saluran kencing. Pemberian antibiotik yang sesuai dibutuhkan jika gejala-gejala itu juga disertai demam atau gumpalan darah berupa bercak merah pada urine.
6. Kegemukan
Pada wanita dan sebagian pria, kelebihan berat badan akan memberi tekanan ekstra pada kandung kemih serta jaringan dasar panggul. Akibatnya, orang gemuk lebih mudah terkencing-kencing saat tertawa, batuk, bersin maupun olahraga.
7. Interstitial cystitis (radang kronis di saluran kencing)
Beberapa gejala yang mencirikan interstitial cystitis atau bladder pain syndrome antara lain migrain, susah tidur, iritasi usus dan letuh lesu. Karena radang terjadi di saluran kencing, sindrom ini juga disertai rasa perih yang tak tertahanopan saat kencing.
8. Prolaps organ panggul
Wanita yang terlalu sering melahirkan atau melahirkan di usia terlalu tua rentan mangalami Prolaps Organ Panggul (POP) atau keluarnya dinding vagina disertai organ dalam panggul. Prolaps tidak mematikan, namun sangat mengganggu aktivitas karena memicu inkonsistensi urine (tidak bisa mengontrol kencing) dan inkonsistensi alvi (tidak bisa mengontrol kentut dan buang air besar).
9. Dehidrasi
Selain menurunnya konsentrasi serta daya ingat, kondisi tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi bisa dilihat dari kencing. Bukan dari frekuensinya yang meningkat melainkan dari warnanya yang cenderung berwarna kuning pekat atau bahkan coklat.
10. Kanker
Jenis kanker yang bisa memicu gangguan kencing antara lain kanker prostat, kanker ginjal, kanker pelvis (area di antara ginjal dan kandung kemih) serta kanker uretra atau saluran kencing. Ciri-ciri kencing yang menunjukkan adanya kemungkinan kanker adalah bercak darah pada urine, rasa nyeri maupun peningkatan frekuensi kencing.
Gangguan kencing merupakan tanda penyakit. Jadi jangan remehkan beser atau sering buang air kecil karena bisa saja menandakan kondisi serius mulai dari kanker hingga kerusakan dasar panggul.
Ada banyak penyebab orang mengalami kencing tidak normal. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari MSNHealth.com.
1. Sleep apnea
Henti napas saat tidur atau sleep apnea sering dialami orang-orang dengan masalah kegemukan. Tersumbatnya saluran napas sering tidak disadari meski terjadi hingga ratusan kali dalam semalam, namun tak jarang menyebabkan penderitanya terbangun tengah malam.
Setiap kali bangun dari tidur, biasanya tubuh secara otomatis akan mengirim sinyal ke otak untuk segera pergi ke toilet untuk buang air besar. Penderita sleep apnea sering mengira dirinya bangun karena ingin kencing, padahal sebenarnya karena henti napas.
2. Diabetes yang tidak terkontrol
Salah satu komplikasi diabetes yang tidak tertangani adalah poliuria, yakni meningkatnya frekuensi buang air kecil. Kadang-kadang peningkatannya tidak terkendali, hanya berupa hasrat untuk pergi ke toilet tapi tidak selalu keluar air kencingnya.
3. Kekurangan hormon tiroid
Gejala primer hipotiroidisme atau kekurangan tiroid adalah rasa letih yang tidak wajar, sensasi dingin di seluruh tubuh, kulit kering dan rambut rontok. Beser atau sering buang air kecil adalah geala sekunder karena kekurangan tiroid akan memicu gangguan metabolisme.
4. Gangguan prostat
Proses penuaan pada pria kadang disertai berbagai gangguan prostat, yang mengurangi kemampuan untuk menahan air kencing. Berbagai gangguan itu antara lain hiperplasia atau pembesaran prostat pada lansia maupun prostatitis atau radang prostat pada pria yang lebih muda.
5. Infeksi saluran kencing
Sering buang air kecil dan disertai rasa perih atau panas pada penis merupakan gejala infeksi saluran kencing. Pemberian antibiotik yang sesuai dibutuhkan jika gejala-gejala itu juga disertai demam atau gumpalan darah berupa bercak merah pada urine.
6. Kegemukan
Pada wanita dan sebagian pria, kelebihan berat badan akan memberi tekanan ekstra pada kandung kemih serta jaringan dasar panggul. Akibatnya, orang gemuk lebih mudah terkencing-kencing saat tertawa, batuk, bersin maupun olahraga.
7. Interstitial cystitis (radang kronis di saluran kencing)
Beberapa gejala yang mencirikan interstitial cystitis atau bladder pain syndrome antara lain migrain, susah tidur, iritasi usus dan letuh lesu. Karena radang terjadi di saluran kencing, sindrom ini juga disertai rasa perih yang tak tertahanopan saat kencing.
8. Prolaps organ panggul
Wanita yang terlalu sering melahirkan atau melahirkan di usia terlalu tua rentan mangalami Prolaps Organ Panggul (POP) atau keluarnya dinding vagina disertai organ dalam panggul. Prolaps tidak mematikan, namun sangat mengganggu aktivitas karena memicu inkonsistensi urine (tidak bisa mengontrol kencing) dan inkonsistensi alvi (tidak bisa mengontrol kentut dan buang air besar).
9. Dehidrasi
Selain menurunnya konsentrasi serta daya ingat, kondisi tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi bisa dilihat dari kencing. Bukan dari frekuensinya yang meningkat melainkan dari warnanya yang cenderung berwarna kuning pekat atau bahkan coklat.
10. Kanker
Jenis kanker yang bisa memicu gangguan kencing antara lain kanker prostat, kanker ginjal, kanker pelvis (area di antara ginjal dan kandung kemih) serta kanker uretra atau saluran kencing. Ciri-ciri kencing yang menunjukkan adanya kemungkinan kanker adalah bercak darah pada urine, rasa nyeri maupun peningkatan frekuensi kencing.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo