Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir

    near
    near


    128
    Age : 33
    Lokasi : JAKARTA UTARA
    09.02.11

    Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir Empty Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir

    Post  near Tue May 03, 2011 11:58 am

    Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir


    Durasi Tidur Pengaruhi Kemampuan Berpikir 1526385p


    KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan, tidur terlalu sedikit atau terlalu berlebihan berkaitan dengan penurunan keemampuan kognitif. Menurut studi yang dipublikasikan jurnal Sleep, kuantitas tidur berpengaruh bagi mereka yang berusia paruh baya. Untuk kalangan usia ini, tidur kurang dari enam jam setiap malam dipandang sebagai durasi yang terlalu minim, sedangkan lebih dari delapan jam dipandang sebagai terlalu banyak.

    Peneliti dari University College London Medical School melakukan studi antara 1997-1999 dan 2003-2004, yang dilanjutkab ke tahap berikutnya setelah 5,4 tahun. Mereka menanyakan para responden durasi tidur rata-rata per malam dalam sepekan. Para peneliti juga membandingkan orang yang melaporkan perubahan dalam pola tidurnya dengan responden yang durasi tidurnya tetap selama masa studi.

    Dalam proses lanjutan, responden diberi serangkaian pemeriksaan standar guna menilai ingatan, kemampuan mereka mengambil keputusan secara logis, kosakata, status ingatan global dan pengaruh verbal mereka.

    Hasil studi memperlihatkan bahwa perempuan yang tidur delapan jam tiap malam memiliki nilai tertinggi pada setiap pengukuran kognitif, lalu diikuti oleh mereka yang tidur selama enam jam.

    Bagi pria, fungsi kognitif tidak menunjukkan perbedaan pada mereka yang tidur enam, tujuh atau delapan jam. Namun, tidur kurang dari enam jam --atau lebih dari delapan jam-- berkaitan dengan nilai yang lebih rendah.

    "Tidur memberi tubuh kebutuhan hariannya bagi pemulihan dan pengembalian psikologis," kata Jane Ferrie, peneliti senior dari Epidemiology and Public Health Faculty University College London Medical School.

    "Meski tidur tujuh jam tiap malam tampaknya adalah batas optimal buat sebagian besar manusia, banyak orang berfungsi secara sempurna jika rata-rata tidur kurang atau lebih setiap malam," tambah Ferrie.

    Namun, karena kebanyakan penelitian dipusatkan pada dampak kekurangan tidur pada sistem biologi, masih belum sepenuhnya dipahami mengapa tidur tujuh jam adalah optimal --atau mengapa tidur lama tampaknya malah merugikan, kata Ferrie.

    "Kekurangan tidur kronis menghasilkan hormon dan zat kimia di tubuh yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, serta kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, diabetes dan kegemukan," papar ilmuwan tersebut.

    Penelitian lain menunjukkan, kurang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengendalikan nafsu makan. Akibatnya, keinginan untuk menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat, sehingga membuat seseorang cenderung mengasup kalori tinggi. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.

    Dalam penelitian pada kembar identik oleh ahli dari University of Washington ditemukan, mereka yang tidur 7-9 jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh mereka 24,8, hampir dua poin lebih rendah daripada rata-rata Indeks Massa Tubuh (BMI) mereka yang kurang tidur.


    sumber:kompas

      Waktu sekarang Thu Nov 14, 2024 1:49 pm