Teknologi Bikin Kita Jadi Kurang Tidur!
Kurang tidur bisa disebabkan oleh banyak hal dan salah satunya adalah karena teknologi. Fakta berbicara bahwa ketergantungan pada televisi, ponsel dan laptop menyebabkan seseorang kehilangan banyak waktu tidurnya.
Menonton TV sebelum tidur, bermain video game hingga larut malam ataupun mengecek email dan SMS sebelum mematikan lampu dilakukan oleh banyak orang dan ternyata hal ini berakibat buruk.
Russel Rosenberg dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika mengatakan bahwa teknologi-teknologi tersebut memang mampu membuat hidup lebih produktif, namun sayang sekali benda-benda itu juga berkontribusi pada kurangnya tidur jutaan warga Amerika. Akibatnya, di hari berikutnya mereka yang kurang tidur jadi tidak ‘berfungsi’ maksimal.
Hampir 95% responden dari penelitian yang dilakukan NSF menjawab, mereka memakai beberapa benda elektronik sebelum tidur dan dua pertiganya mengaku mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup. Golongan usia 46-64 tahun diketahui merupakan golongan yang paling sering menonton televisi setiap malam sebelum tidur. Sedang lebih dari sepertiga dari mereka yang berumur 13-18 tahun dan 28% dari remaja berumur 19-29 tahun mengaku suka main video game sebelum memejamkan mata. 61% lainnya mengatakan bahwa mereka biasa memakai komputer atau laptop.
Kenyataan lain yang juga sering terjadi ialah ketika sedang akan atau sudah tidur, biasanya kita dibangunkan oleh panggilan telepon, SMS atau email. Satu dari 10 anak melaporkan bahwa mereka suka terbangun gara-gara SMS. Anak muda berusia 13-18 tahun diketahui masuk dalam golongan yang paling kurang tidur dengan 22% dari mereka mengatakan dirinya ‘sleepy‘ alias mudah mengantuk.
Para ahli kemudian merekomendasikan bahwa remaja setidaknya memiliki 9 jam waktu tidur di malam hari, sedangkan hasil studi sendiri mengatakan bahwa mereka hanya punya rata-rata 7 jam waktu tidur.
Masih menurut NSF, kurangnya tidur yang dialami masyarakat Amerika berdampak negatif pada pekerjaan, keluarga, kegiatan mengemudi, hingga kehidupan seks dan kesehatan. Charles Czeisler dari Harvard Medical School and Brigham and Women’s Hospital di Boston menegaskan bahwa orang tua harus menyingkirkan sejumlah teknologi dari kamar anak-anaknya agar mereka bisa tidur dengan cukup sehingga produktif di sekolah.
Sumber: Reuters
Kurang tidur bisa disebabkan oleh banyak hal dan salah satunya adalah karena teknologi. Fakta berbicara bahwa ketergantungan pada televisi, ponsel dan laptop menyebabkan seseorang kehilangan banyak waktu tidurnya.
Menonton TV sebelum tidur, bermain video game hingga larut malam ataupun mengecek email dan SMS sebelum mematikan lampu dilakukan oleh banyak orang dan ternyata hal ini berakibat buruk.
Russel Rosenberg dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika mengatakan bahwa teknologi-teknologi tersebut memang mampu membuat hidup lebih produktif, namun sayang sekali benda-benda itu juga berkontribusi pada kurangnya tidur jutaan warga Amerika. Akibatnya, di hari berikutnya mereka yang kurang tidur jadi tidak ‘berfungsi’ maksimal.
Hampir 95% responden dari penelitian yang dilakukan NSF menjawab, mereka memakai beberapa benda elektronik sebelum tidur dan dua pertiganya mengaku mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup. Golongan usia 46-64 tahun diketahui merupakan golongan yang paling sering menonton televisi setiap malam sebelum tidur. Sedang lebih dari sepertiga dari mereka yang berumur 13-18 tahun dan 28% dari remaja berumur 19-29 tahun mengaku suka main video game sebelum memejamkan mata. 61% lainnya mengatakan bahwa mereka biasa memakai komputer atau laptop.
Kenyataan lain yang juga sering terjadi ialah ketika sedang akan atau sudah tidur, biasanya kita dibangunkan oleh panggilan telepon, SMS atau email. Satu dari 10 anak melaporkan bahwa mereka suka terbangun gara-gara SMS. Anak muda berusia 13-18 tahun diketahui masuk dalam golongan yang paling kurang tidur dengan 22% dari mereka mengatakan dirinya ‘sleepy‘ alias mudah mengantuk.
Para ahli kemudian merekomendasikan bahwa remaja setidaknya memiliki 9 jam waktu tidur di malam hari, sedangkan hasil studi sendiri mengatakan bahwa mereka hanya punya rata-rata 7 jam waktu tidur.
Masih menurut NSF, kurangnya tidur yang dialami masyarakat Amerika berdampak negatif pada pekerjaan, keluarga, kegiatan mengemudi, hingga kehidupan seks dan kesehatan. Charles Czeisler dari Harvard Medical School and Brigham and Women’s Hospital di Boston menegaskan bahwa orang tua harus menyingkirkan sejumlah teknologi dari kamar anak-anaknya agar mereka bisa tidur dengan cukup sehingga produktif di sekolah.
Sumber: Reuters
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo