Bercinta Tak Teratur Picu Serangan Jantung
Aktivitas fisik secara umum sangat baik untuk kesehatan jantung. Tetapi menurut penelitian tim dari Tufts University dan Harvard University, Amerika Serikat, jika Anda melakukan aktivitas fisik secara tidak teratur termasuk berhubungan seksual, maka bisa memicu serangan jantung.
Hal itu bisa terjadi terutama untuk orang-orang yang dinyatakan tidak sehat. Tim peneliti melakukan review pada sejumlah penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa "aktivitas episodik" atau tidak teratur berhubungan dengan lebih dari dua setengah kali peningkatan risiko serangan jantung dan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death).
"Aktivitas fisik secara teratur telah diidentifikasi memiliki hubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang terkait penyakit tersebut. Tetapi, bukti menunjukan kalau aktivitas fisik seperti hubungan seksual, apalagi ditambah stres psikologis, juga dapat bertindak sebagai pemicu jantung akut, " tulis peneliti, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Peneliti melihat lebih dari 14 penelitian yang membahas soal pemicu serangan jantung. Mereka menemukan hanya sedikit yang terjadi saat berhubungan seksual atau ketika melakukan aktivitas fisik. Diketahui bahwa semua jenis aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko serangan jantung 3,5 kali dan hubungan seksual sebesar 2,7 kali.
Para peneliti mengatakan, hal terpenting untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan membentuk aktivitas fisik menjadi sebuah kebiasaan. Itu karena seseorang yang melakukan olahraga dan berhubungan seksual secara teratur bisa mengurangi risiko serangan jantung.
Aktivitas fisik secara umum sangat baik untuk kesehatan jantung. Tetapi menurut penelitian tim dari Tufts University dan Harvard University, Amerika Serikat, jika Anda melakukan aktivitas fisik secara tidak teratur termasuk berhubungan seksual, maka bisa memicu serangan jantung.
Hal itu bisa terjadi terutama untuk orang-orang yang dinyatakan tidak sehat. Tim peneliti melakukan review pada sejumlah penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa "aktivitas episodik" atau tidak teratur berhubungan dengan lebih dari dua setengah kali peningkatan risiko serangan jantung dan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death).
"Aktivitas fisik secara teratur telah diidentifikasi memiliki hubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang terkait penyakit tersebut. Tetapi, bukti menunjukan kalau aktivitas fisik seperti hubungan seksual, apalagi ditambah stres psikologis, juga dapat bertindak sebagai pemicu jantung akut, " tulis peneliti, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Peneliti melihat lebih dari 14 penelitian yang membahas soal pemicu serangan jantung. Mereka menemukan hanya sedikit yang terjadi saat berhubungan seksual atau ketika melakukan aktivitas fisik. Diketahui bahwa semua jenis aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko serangan jantung 3,5 kali dan hubungan seksual sebesar 2,7 kali.
Para peneliti mengatakan, hal terpenting untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan membentuk aktivitas fisik menjadi sebuah kebiasaan. Itu karena seseorang yang melakukan olahraga dan berhubungan seksual secara teratur bisa mengurangi risiko serangan jantung.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo