8 Mitos Sakit Punggung Terjawab
Beragam isu tentang sakit punggung marak beredar di masyarakat. Ada yang bilang ini dan itu, boleh ini, namun jangan itu. Bingung dengan beragam mitos yang simpang siur kebenarannya? Mari kita cari tahu kebenarannya berikut ini:
Mitos 1: Selalu duduk tegak untuk mencegah sakit punggung.
Memang benar bahwa posisi membungkuk buruk untuk punggung Anda. Namun, duduk terlalu tegak dalam waktu lama juga bisa mencederai punggung. Jika Anda sering berada dalam posisi duduk, maka coba lakukan teknik ini beberapa kali sehari, bersandar di kursi dengan kaki menyentuh lantai dan perlahan tekuk punggung. Lebih baik lagi bila Anda berdiri pada waktu-waktu yang memungkinkan, misalnya saat menelepon atau membaca bahan rapat.
Mitos 2: Mengangkat beban berat mencederai punggung.
Sebenarnya bukan tentang berapa banyak yang Anda angkat, namun bagaimana cara Anda mengangkat. Tentu saja Anda tak seharusnya mengangkat barang yang terlalu berat untuk Anda. Ketika mengangkat, berjongkoklah dekat obyek dengan posisi punggung dan kepala tetap tegak. Kemudian berdiri, dan angkat obyek dengan bantuan kaki. Hindari memutar atau membungkukkan badan ketika mengangkat, seperti yang Anda lakukan saat memungut pensil jatuh.
Mitos 3: Tetaplah berbaring hingga sakit di punggung hilang.
Memang beristirahat bisa meredakan cedera serius atau ketegangan yang menyebabkan sakit punggung. Namun adalah mitos belaka untuk tetap di atas hamparan pulau kapuk tersebut. Tidur seharian hanya akan membuat rasa sakit semakin buruk.
Mitos 4: Sakit punggung selalu disebabkan oleh luka.
Menurunnya kemampuan piringan sendi, luka, sakit-penyakit, infeksi, dan bahkan faktor keturunan bisa menjadi penyebab sakit punggung.
Mitos 5: Berat badan berlebih menderita sakit punggung lebih berat.
Tetap fit merupakan kunci mencegah sakit punggung. Sebab sakit punggung erat kaitannya dengan mereka yang kerap melakukan aktivitas keras pada weekend setelah duduk tenang di kantor selama seminggu. Namun, obesitas juga bisa membuat punggung stres.
Mitos 6: Orang kurus tak bakal sakit punggung.
Faktanya, siapapun dapat mengalami sakit punggung. Bahkan seseorang yang terlalu kurus, misalnya yang menderita gangguan makan, anoreksia, mungkin mengalami keropos tulang.
Mitos 7: Sakit punggung? Jangan olahraga dulu deh.
Salah besar, sebab olahraga justru mencegah sakit punggung. Dan bagi mereka yang menderita sakit punggung bawah, para dokter menyarankan untuk memulai olahraga dengan tingkat ringan yang meningkat intensitasnya. Sedangkan untuk sakit punggung akut, perilaku sehari-hari hidup bisa mencegah kumatnya sakit punggung.
Mitos 8: Matras super padat adalah yang terbaik untuk punggung.
Sebuah studi dari Spanyol menunjukkan bahwa mereka yang tidur di atas matras 'medium' padat justru mengalami kemungkinan sakit punggung lebih kecil ketimbang yang berbaring di atas matras super padat. Jadi bukan kepadatan matras yang menentukan, tetapi sikap tubuh saat tidur.
American College of Physicians dan American Pain Society menyarankan pasien dan dokter mempertimbangkan perawatan tulang belakang, dengan cara pijatan untuk penderita sakit punggung. Mereka menyarankan penyembuhan dengan teknik akupuntur, yoga, relaksasi progresif, dan terapi perilaku kognitif juga dapat menjadi alternatif lain.
Beragam isu tentang sakit punggung marak beredar di masyarakat. Ada yang bilang ini dan itu, boleh ini, namun jangan itu. Bingung dengan beragam mitos yang simpang siur kebenarannya? Mari kita cari tahu kebenarannya berikut ini:
Mitos 1: Selalu duduk tegak untuk mencegah sakit punggung.
Memang benar bahwa posisi membungkuk buruk untuk punggung Anda. Namun, duduk terlalu tegak dalam waktu lama juga bisa mencederai punggung. Jika Anda sering berada dalam posisi duduk, maka coba lakukan teknik ini beberapa kali sehari, bersandar di kursi dengan kaki menyentuh lantai dan perlahan tekuk punggung. Lebih baik lagi bila Anda berdiri pada waktu-waktu yang memungkinkan, misalnya saat menelepon atau membaca bahan rapat.
Mitos 2: Mengangkat beban berat mencederai punggung.
Sebenarnya bukan tentang berapa banyak yang Anda angkat, namun bagaimana cara Anda mengangkat. Tentu saja Anda tak seharusnya mengangkat barang yang terlalu berat untuk Anda. Ketika mengangkat, berjongkoklah dekat obyek dengan posisi punggung dan kepala tetap tegak. Kemudian berdiri, dan angkat obyek dengan bantuan kaki. Hindari memutar atau membungkukkan badan ketika mengangkat, seperti yang Anda lakukan saat memungut pensil jatuh.
Mitos 3: Tetaplah berbaring hingga sakit di punggung hilang.
Memang beristirahat bisa meredakan cedera serius atau ketegangan yang menyebabkan sakit punggung. Namun adalah mitos belaka untuk tetap di atas hamparan pulau kapuk tersebut. Tidur seharian hanya akan membuat rasa sakit semakin buruk.
Mitos 4: Sakit punggung selalu disebabkan oleh luka.
Menurunnya kemampuan piringan sendi, luka, sakit-penyakit, infeksi, dan bahkan faktor keturunan bisa menjadi penyebab sakit punggung.
Mitos 5: Berat badan berlebih menderita sakit punggung lebih berat.
Tetap fit merupakan kunci mencegah sakit punggung. Sebab sakit punggung erat kaitannya dengan mereka yang kerap melakukan aktivitas keras pada weekend setelah duduk tenang di kantor selama seminggu. Namun, obesitas juga bisa membuat punggung stres.
Mitos 6: Orang kurus tak bakal sakit punggung.
Faktanya, siapapun dapat mengalami sakit punggung. Bahkan seseorang yang terlalu kurus, misalnya yang menderita gangguan makan, anoreksia, mungkin mengalami keropos tulang.
Mitos 7: Sakit punggung? Jangan olahraga dulu deh.
Salah besar, sebab olahraga justru mencegah sakit punggung. Dan bagi mereka yang menderita sakit punggung bawah, para dokter menyarankan untuk memulai olahraga dengan tingkat ringan yang meningkat intensitasnya. Sedangkan untuk sakit punggung akut, perilaku sehari-hari hidup bisa mencegah kumatnya sakit punggung.
Mitos 8: Matras super padat adalah yang terbaik untuk punggung.
Sebuah studi dari Spanyol menunjukkan bahwa mereka yang tidur di atas matras 'medium' padat justru mengalami kemungkinan sakit punggung lebih kecil ketimbang yang berbaring di atas matras super padat. Jadi bukan kepadatan matras yang menentukan, tetapi sikap tubuh saat tidur.
American College of Physicians dan American Pain Society menyarankan pasien dan dokter mempertimbangkan perawatan tulang belakang, dengan cara pijatan untuk penderita sakit punggung. Mereka menyarankan penyembuhan dengan teknik akupuntur, yoga, relaksasi progresif, dan terapi perilaku kognitif juga dapat menjadi alternatif lain.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo