Patah Hati Sama Seperti Sakit Fisik
Patah hati karena penolakan atau terluka, menurut penelitian terbaru, memiliki dampak yang hampir serupa seperti halnya sakit secara fisik. Para peneliti menemukan bahwa rasa sakit emosional yang kuat, seperti perasaan penolakan setelah putusnya hubungan, dapat memicu aktivitas otak mirip dengan ketika orang menderita sakit fisik.
Peneliti menggelar studi yang diikuti 40 partisipan yang mengalami putus cita romantis yang tidak diinginkan dalam enam bulan terakhir. Peneliti menganalisis aktivitas otak mereka selama dua situasi yang 'menyakitkan'.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dua situasi yakni berpikir tentang kehilangan pasangan dan mengalami penderitaan fisik ringan mirip dengan memegang secangkir kopi yang sangat panas, menyebabkan respons menjadi tumpang tindih di bagian otak.
"Hasil ini memberitahu kita betapa seriusnya perasaan sakit hati," kata penulis studi Edward E Smith, direktur ilmu saraf kognitif di Columbia University. Smith menambahkan, tujuan utama kami adalah untuk melihat apa jenis pendekatan atau terapi mungkin berguna dalam mengurangi rasa sakit hati akibat penolakan.
Patah hati karena penolakan atau terluka, menurut penelitian terbaru, memiliki dampak yang hampir serupa seperti halnya sakit secara fisik. Para peneliti menemukan bahwa rasa sakit emosional yang kuat, seperti perasaan penolakan setelah putusnya hubungan, dapat memicu aktivitas otak mirip dengan ketika orang menderita sakit fisik.
Peneliti menggelar studi yang diikuti 40 partisipan yang mengalami putus cita romantis yang tidak diinginkan dalam enam bulan terakhir. Peneliti menganalisis aktivitas otak mereka selama dua situasi yang 'menyakitkan'.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dua situasi yakni berpikir tentang kehilangan pasangan dan mengalami penderitaan fisik ringan mirip dengan memegang secangkir kopi yang sangat panas, menyebabkan respons menjadi tumpang tindih di bagian otak.
"Hasil ini memberitahu kita betapa seriusnya perasaan sakit hati," kata penulis studi Edward E Smith, direktur ilmu saraf kognitif di Columbia University. Smith menambahkan, tujuan utama kami adalah untuk melihat apa jenis pendekatan atau terapi mungkin berguna dalam mengurangi rasa sakit hati akibat penolakan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo