Siapa yang tidak kenal Jet Li?
Lahir thn 1963 sebagai Li Lianjie di Beijing, bagaikan telah ditentukan betapa "dunia persilatan" akan menjadi dunianya.
Juara nasional wushu cilik di tiongkok pada thn 1974 itu terkenal jago kungfu, dan bintang film laga yang sangat terkenal.
Jet Li, lewat organisasi penggalang dana One Foundation dan pengakuannya baru-baru ini, terungkap bahwa menjadi orang nomor satu, bintang paling terang dan paling terkenal di seluruh dunia, bergelimang harta dan kemasyhuran ternyata tidak membuatnya bahagia.
Pada usia 34 tahun, Jet Li berada di puncak kesuksesan dunia film di Tiongkok. Pada saat itu ia sudah bertanya pada dirinya sendiri "Apakah uang, kekuasaan, atau kemasyhuran?"
Tujuh tahun berikutnya, ia punya karier yang semakin laju, tetapi ia merasa tidak mampu sungguh-sungguh menikmatinya.
Keadaan ini membawanya kepada tidak kurang dari 20 guru agama Buddha berbagai aliran. Ditemukannya bahwa gagasan utama aliran manapun adalah: "Semakin rendah dikau meletakkan dirimu dalam skala prioritas, semakin bahagia dikau jadinya."
Tsunami 26 desember 2004 di pulau Maladewa telah menjadi titik balik hidupnya. Saat itu, Jet Li dan keluarganya sedang berlibur di Maladewa dan mengalami langsung peristiwa gelombang besar tsunami yang meluluh-lantakkan. Hanya karena kemurahan yang Maha Kuasa-lah, Jet Li dapat selamat dari bencana besar ini.
Jet Li mengalami transformasi diri dari bencana besar ini, katanya "Saya berpikir, jika Tuhan menyelamatkan saya, itu haruslah mempunyai makna. Hari itu di Maladewa merupakan titik balik bagi saya. Selama 41 tahun kehidupan saya, selalu saya pikirkan tentang Jet Li lebih dulu, ingin membuktikan bahwa saya istimewa, ingin membuktikan bahwa saya seorang bintang. Apa pun yang saya lakukan berpusat pada diri sendiri."
Jet Li mendapat pencerahan jiwa, suatu transformasi diri, fokus hidup semula yang berpusat pada diri sendiri, menjadi fokus hidup baru sekarang yang berpusat pada kesejahteraan orang banyak.
Jet Li telah menjadi seorang filantropi, orang yang mengumpulkan dana untuk membantu orang lain. Suatu proses menuju altruism, pengabdian total tanpa pamrih untuk kebaikan orang lain.
Disebutkan bahwa sampai Juli 2008, One Foundation - yayasan yg resmi didirikan jet li thn 2007 - berhasil mengumpulkan dana AS$13,7 juta yang dipergunakan untuk menolong korban bencana alam. Ini merupakan sumbangan terbesar dalam sejarah Tiongkok.
Lewat One Foundation, sekarang semboyan hidup Jet Li menjadi:
"Senjata terampuh adalah senyum, dan kuasa terbesar adalah cinta".
Diambil dari "Jurus Senyum Daya Cinta: Bagaimana Jet Li menjadi Filantropi, Intisari April 2009 halaman 74 - 82."
Lahir thn 1963 sebagai Li Lianjie di Beijing, bagaikan telah ditentukan betapa "dunia persilatan" akan menjadi dunianya.
Juara nasional wushu cilik di tiongkok pada thn 1974 itu terkenal jago kungfu, dan bintang film laga yang sangat terkenal.
Jet Li, lewat organisasi penggalang dana One Foundation dan pengakuannya baru-baru ini, terungkap bahwa menjadi orang nomor satu, bintang paling terang dan paling terkenal di seluruh dunia, bergelimang harta dan kemasyhuran ternyata tidak membuatnya bahagia.
Pada usia 34 tahun, Jet Li berada di puncak kesuksesan dunia film di Tiongkok. Pada saat itu ia sudah bertanya pada dirinya sendiri "Apakah uang, kekuasaan, atau kemasyhuran?"
Tujuh tahun berikutnya, ia punya karier yang semakin laju, tetapi ia merasa tidak mampu sungguh-sungguh menikmatinya.
Keadaan ini membawanya kepada tidak kurang dari 20 guru agama Buddha berbagai aliran. Ditemukannya bahwa gagasan utama aliran manapun adalah: "Semakin rendah dikau meletakkan dirimu dalam skala prioritas, semakin bahagia dikau jadinya."
Tsunami 26 desember 2004 di pulau Maladewa telah menjadi titik balik hidupnya. Saat itu, Jet Li dan keluarganya sedang berlibur di Maladewa dan mengalami langsung peristiwa gelombang besar tsunami yang meluluh-lantakkan. Hanya karena kemurahan yang Maha Kuasa-lah, Jet Li dapat selamat dari bencana besar ini.
Jet Li mengalami transformasi diri dari bencana besar ini, katanya "Saya berpikir, jika Tuhan menyelamatkan saya, itu haruslah mempunyai makna. Hari itu di Maladewa merupakan titik balik bagi saya. Selama 41 tahun kehidupan saya, selalu saya pikirkan tentang Jet Li lebih dulu, ingin membuktikan bahwa saya istimewa, ingin membuktikan bahwa saya seorang bintang. Apa pun yang saya lakukan berpusat pada diri sendiri."
Jet Li mendapat pencerahan jiwa, suatu transformasi diri, fokus hidup semula yang berpusat pada diri sendiri, menjadi fokus hidup baru sekarang yang berpusat pada kesejahteraan orang banyak.
Jet Li telah menjadi seorang filantropi, orang yang mengumpulkan dana untuk membantu orang lain. Suatu proses menuju altruism, pengabdian total tanpa pamrih untuk kebaikan orang lain.
Disebutkan bahwa sampai Juli 2008, One Foundation - yayasan yg resmi didirikan jet li thn 2007 - berhasil mengumpulkan dana AS$13,7 juta yang dipergunakan untuk menolong korban bencana alam. Ini merupakan sumbangan terbesar dalam sejarah Tiongkok.
Lewat One Foundation, sekarang semboyan hidup Jet Li menjadi:
"Senjata terampuh adalah senyum, dan kuasa terbesar adalah cinta".
Diambil dari "Jurus Senyum Daya Cinta: Bagaimana Jet Li menjadi Filantropi, Intisari April 2009 halaman 74 - 82."
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo