Benarkah Minum Teh Bisa Bikin Batu Ginjal?
Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia termasuk di Indonesia karena dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Tapi ada pula yang menganggap teh dapat menyebabkan batu ginjal. Benarkah demikian?
Teh mengandung zat yang disebut oksalat, yang dapat menyebabkan batu ginjal pada beberapa individu. Biasanya, ginjal dapat menghilangkan oksalat dari darah dan mengeluarkan dari tubuh melalui urine. Tapi bagi orang yang rentan atau sudah memiliki bakat batu ginjal sebaiknya memang harus mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi teh.
Jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak oksalat, zat tersebut dapat terpisah dari urine bergabung dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat batu ginjal, seperti dilansir Livestrong.
Secangkir teh hitam (pekat) biasanya rata-rata mengandung lebih dari 10 mg oksalat (per 100 gram teh). Karena kandungan oksalat yang signifikan, teh hitam dianggap minuman dengan kandungan oksalat paling tinggi.
Teh lainnya seperti teh blackcurrant, teh rosehip dan teh mate, mengandung 2 sampai 10 mg oksalat dan dianggap minuman dengan oksalat moderat atau sedang. Jika rentan terhadap batu ginjal, Anda harus menghilangkan teh tinggi oksalat dari diet Anda dan membatasi konsumsi teh dengan oksalat sedang ukurang dari 2-3 porsi per hari.
Teh hijau dan teh herbal seperti termasuk kayu manis, peppermint dan chamomile, mengandung kurang dari 2 oksalat mg per cangkir (per 100 gram teh). Mengkonsumsi teh rendah oksalat biasanya tidak akan mengarah pada pengembangan batu ginjal.
Tak hanya membatasi teh, penderita atau orang yang rentan batu ginjal juga harus membatasi oksalat yang berasal daru makanan. Orang yang rentan batu ginjal harus membatasi asupan oksalat 40 sampai 50 mg setiap hari.
Makanan tinggi oksalat misalnya adalah kacang-kacangan, selai kacang, susu kedelai, roti gandum, blueberry, blackberry, raspberry, wortel, seledri, kangkung, daun bawang, okra, bayam, ubi jalar, terong dan ara.
Sedangkan asupan makanan dengan oksalat sedang tidak boleh melebihi tiga porsi per hari. Contoh makanan oksalat sedang yaitu yogurt, biji rami, biji bunga matahari, stroberi, pir, peach, jeruk, hati, sarden, bagel, beras merah, oatmeal, asparagus, brokoli, jagung, adas dan tomat.
Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia termasuk di Indonesia karena dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Tapi ada pula yang menganggap teh dapat menyebabkan batu ginjal. Benarkah demikian?
Teh mengandung zat yang disebut oksalat, yang dapat menyebabkan batu ginjal pada beberapa individu. Biasanya, ginjal dapat menghilangkan oksalat dari darah dan mengeluarkan dari tubuh melalui urine. Tapi bagi orang yang rentan atau sudah memiliki bakat batu ginjal sebaiknya memang harus mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi teh.
Jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak oksalat, zat tersebut dapat terpisah dari urine bergabung dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat batu ginjal, seperti dilansir Livestrong.
Secangkir teh hitam (pekat) biasanya rata-rata mengandung lebih dari 10 mg oksalat (per 100 gram teh). Karena kandungan oksalat yang signifikan, teh hitam dianggap minuman dengan kandungan oksalat paling tinggi.
Teh lainnya seperti teh blackcurrant, teh rosehip dan teh mate, mengandung 2 sampai 10 mg oksalat dan dianggap minuman dengan oksalat moderat atau sedang. Jika rentan terhadap batu ginjal, Anda harus menghilangkan teh tinggi oksalat dari diet Anda dan membatasi konsumsi teh dengan oksalat sedang ukurang dari 2-3 porsi per hari.
Teh hijau dan teh herbal seperti termasuk kayu manis, peppermint dan chamomile, mengandung kurang dari 2 oksalat mg per cangkir (per 100 gram teh). Mengkonsumsi teh rendah oksalat biasanya tidak akan mengarah pada pengembangan batu ginjal.
Tak hanya membatasi teh, penderita atau orang yang rentan batu ginjal juga harus membatasi oksalat yang berasal daru makanan. Orang yang rentan batu ginjal harus membatasi asupan oksalat 40 sampai 50 mg setiap hari.
Makanan tinggi oksalat misalnya adalah kacang-kacangan, selai kacang, susu kedelai, roti gandum, blueberry, blackberry, raspberry, wortel, seledri, kangkung, daun bawang, okra, bayam, ubi jalar, terong dan ara.
Sedangkan asupan makanan dengan oksalat sedang tidak boleh melebihi tiga porsi per hari. Contoh makanan oksalat sedang yaitu yogurt, biji rami, biji bunga matahari, stroberi, pir, peach, jeruk, hati, sarden, bagel, beras merah, oatmeal, asparagus, brokoli, jagung, adas dan tomat.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo