Tips Agar Si Kecil Tak Sakit Pasca Berenang
Berenang biasanya jadi salah satu aktivitas pilihan untuk mengisi liburan bersama anak. Namun sekarang ini, Anda perlu waspada karena kolam renang yang kelihatan jernih, tak selamanya bersih.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika dalam penelitiannya pada 2008 menemukan satu dari delapan kolam renang ditutup karena bermasalah dengan kebersihan dan keamanan. Dalam melakukan penelitian, ada 120 ribu kolam renang yang diteliti CDC.
Meskipun survei CDC itu tidak memiliki data yang cukup signifikan, hal tersebut sudah cukup membuat orangtua perlu mewaspadai bahayanya kebersihan kolam renang. Dikutip dari iVillage, menurut CDC, 12,1% kolam yang diteliti ditutup karena melakukan pelanggaran serius seperti kurangnya disinfektan di kolam. Sementara 10,7% kolam melakukan pelanggaran kadar disinfektan.
Masih menurut penelitian tersebut, kolam renang yang paling kotor adalah kolam anak-anak. Dari laporan USA Today dikatakan, kolam renang umum juga termasuk penyebab seseorang terkena infeksi perut.
Hal itu bisa terjadi, salah satunya karena anak-anak dan orang dewasa yang buang air kecil di dalam kolam renang. Menurut survei, 20% orang melakukan hal itu. Perilaku tersebut pun menyebabkan kadar kaporit yang melindungi tubuh dari kuman dan bakteri, menurun.
Bagaimana caranya melindungi anak dari bahaya kolam renang yang ternyata tidak bersih ini? Berikut ini tipsnya:
1. Beli alat pengetes air di toko-toko perlengkapan rumah atau alat berat. Sebelum berenang, tes bagaimana kondisi air di kolam renang.
2. Saat berenang, sebaiknya bayi dipakaikan popok khusus untuk berenang. Hal ini agar saat dia buang air kecil, tidak mengotori kolam.
3. Ajari anak bagaimana caranya agar tidak menelan air kolam renang. Biasanya karena menelan air kolam inilah anak jadi terkena kuman dan jatuh sakit.
4. Anak harus mandi sebelum dan sesudah berenang sesegara mungkin. Keringat dan penggunaan tabir surya juga bisa menurunkan kadar kaporit. Oleh karena itu mandi sesudah berenang wajib dilakukan agar kuman tidak menempel di kulit.
5. Jika anak ingin makan saat istirahat berenang, cucilah tangannya terlebih dulu. Cuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan.
Berenang biasanya jadi salah satu aktivitas pilihan untuk mengisi liburan bersama anak. Namun sekarang ini, Anda perlu waspada karena kolam renang yang kelihatan jernih, tak selamanya bersih.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika dalam penelitiannya pada 2008 menemukan satu dari delapan kolam renang ditutup karena bermasalah dengan kebersihan dan keamanan. Dalam melakukan penelitian, ada 120 ribu kolam renang yang diteliti CDC.
Meskipun survei CDC itu tidak memiliki data yang cukup signifikan, hal tersebut sudah cukup membuat orangtua perlu mewaspadai bahayanya kebersihan kolam renang. Dikutip dari iVillage, menurut CDC, 12,1% kolam yang diteliti ditutup karena melakukan pelanggaran serius seperti kurangnya disinfektan di kolam. Sementara 10,7% kolam melakukan pelanggaran kadar disinfektan.
Masih menurut penelitian tersebut, kolam renang yang paling kotor adalah kolam anak-anak. Dari laporan USA Today dikatakan, kolam renang umum juga termasuk penyebab seseorang terkena infeksi perut.
Hal itu bisa terjadi, salah satunya karena anak-anak dan orang dewasa yang buang air kecil di dalam kolam renang. Menurut survei, 20% orang melakukan hal itu. Perilaku tersebut pun menyebabkan kadar kaporit yang melindungi tubuh dari kuman dan bakteri, menurun.
Bagaimana caranya melindungi anak dari bahaya kolam renang yang ternyata tidak bersih ini? Berikut ini tipsnya:
1. Beli alat pengetes air di toko-toko perlengkapan rumah atau alat berat. Sebelum berenang, tes bagaimana kondisi air di kolam renang.
2. Saat berenang, sebaiknya bayi dipakaikan popok khusus untuk berenang. Hal ini agar saat dia buang air kecil, tidak mengotori kolam.
3. Ajari anak bagaimana caranya agar tidak menelan air kolam renang. Biasanya karena menelan air kolam inilah anak jadi terkena kuman dan jatuh sakit.
4. Anak harus mandi sebelum dan sesudah berenang sesegara mungkin. Keringat dan penggunaan tabir surya juga bisa menurunkan kadar kaporit. Oleh karena itu mandi sesudah berenang wajib dilakukan agar kuman tidak menempel di kulit.
5. Jika anak ingin makan saat istirahat berenang, cucilah tangannya terlebih dulu. Cuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo