Si Dia Mengaku Berselingkuh, Haruskah Dimaafkan?
Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja kekasih Anda mengaku telah berselingkuh dan memohon Anda memaafkannya. Haruskah Anda memberi kesempatan kedua?
Anda boleh saja luluh dengan keberaniannya mengakui kesalahan. Namun perlu Anda selidiki, apa latar belakang yang membuat dia akhirnya mengaku telah berselingkuh? Tiga faktor yang dikutip dari Ezine Articles ini mungkin bisa jadi pertimbangan bagi Anda, apakah dia pantas dimaafkan atau tidak.
1. Apa yang Memicunya Membuat Pengakuan?
Ini adalah faktor penting untuk memutuskan apakah perselingkuhannya termaafkan atau tidak. Cari tahu, apakah dia mengaku karena takut Anda akan memergokinya atau dia sadar tidak bisa menjalin percintaan dalam kebohongan?
Jika alasannya yang pertama, kemungkinan dia tidak tulus meminta maaf, dan Anda pun tak perlu memaafkannya. Mengaku sebelum tertangkap basah berselingkuh, adalah strateginya untuk memanipulasi perasaan agar Anda percaya bahwa dia sudah sadar atas perbuatannya. Padahal, mungkin saja di belakang Anda dia masih merayu wanita lain.
Bila si dia mengaku karena tahu telah berbuat salah dan ingin memperbaiki kembali hubungannya dengan Anda, mungkin dia pantas mendapat kesempatan kedua. Namun tekankan bahwa Anda tidak ingin terjadi untuk kedua kalinya. Dan jika ia kembali berselingkuh, tegaskan bahwa Anda tidak akan memaafkannya lagi.
2. Apakah Dia Bersedia Menebus Kesalahan?
Karena kepercayaan Anda sudah ternodai karena ketidaksetiaannya, maka kekasih Anda harus mau menerima segala konsekuensi dari apa yang dia perbuat. Buatlah beberapa persyaratan dalam hubungan; jika dia sungguh-sungguh mau memenuhinya, maka dia pantas dimaafkan. Tapi jika dia menolak, berarti dia tidak sungguh-sungguh minta maaf dan menyadari kesalahan. Anda pun tak perlu menerimanya kembali.
3. Apakah Anda Siap Memaafkan dan Melupakan?
Mungkin Anda bisa memaafkan, tapi belum tentu bisa melupakan kesalahan sang kekasih. Yakinkan diri sendiri, Anda sudah siap atau belum memaafkan dan kembali memperbaiki hubungan tanpa mengungkit kesalahannya. Jika siap, berarti tidak ada salahnya mencoba menerimanya kembali. Tapi bila kemungkinan besar Anda akan dilingkupi rasa penuh curiga dan cenderung posesif, sebaiknya jangan melanjutkan hubungan. Hubungan yang selalu dibayangi kecurigaan bisa berbahaya bagi kesehatan fisik maupun psikis.
Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja kekasih Anda mengaku telah berselingkuh dan memohon Anda memaafkannya. Haruskah Anda memberi kesempatan kedua?
Anda boleh saja luluh dengan keberaniannya mengakui kesalahan. Namun perlu Anda selidiki, apa latar belakang yang membuat dia akhirnya mengaku telah berselingkuh? Tiga faktor yang dikutip dari Ezine Articles ini mungkin bisa jadi pertimbangan bagi Anda, apakah dia pantas dimaafkan atau tidak.
1. Apa yang Memicunya Membuat Pengakuan?
Ini adalah faktor penting untuk memutuskan apakah perselingkuhannya termaafkan atau tidak. Cari tahu, apakah dia mengaku karena takut Anda akan memergokinya atau dia sadar tidak bisa menjalin percintaan dalam kebohongan?
Jika alasannya yang pertama, kemungkinan dia tidak tulus meminta maaf, dan Anda pun tak perlu memaafkannya. Mengaku sebelum tertangkap basah berselingkuh, adalah strateginya untuk memanipulasi perasaan agar Anda percaya bahwa dia sudah sadar atas perbuatannya. Padahal, mungkin saja di belakang Anda dia masih merayu wanita lain.
Bila si dia mengaku karena tahu telah berbuat salah dan ingin memperbaiki kembali hubungannya dengan Anda, mungkin dia pantas mendapat kesempatan kedua. Namun tekankan bahwa Anda tidak ingin terjadi untuk kedua kalinya. Dan jika ia kembali berselingkuh, tegaskan bahwa Anda tidak akan memaafkannya lagi.
2. Apakah Dia Bersedia Menebus Kesalahan?
Karena kepercayaan Anda sudah ternodai karena ketidaksetiaannya, maka kekasih Anda harus mau menerima segala konsekuensi dari apa yang dia perbuat. Buatlah beberapa persyaratan dalam hubungan; jika dia sungguh-sungguh mau memenuhinya, maka dia pantas dimaafkan. Tapi jika dia menolak, berarti dia tidak sungguh-sungguh minta maaf dan menyadari kesalahan. Anda pun tak perlu menerimanya kembali.
3. Apakah Anda Siap Memaafkan dan Melupakan?
Mungkin Anda bisa memaafkan, tapi belum tentu bisa melupakan kesalahan sang kekasih. Yakinkan diri sendiri, Anda sudah siap atau belum memaafkan dan kembali memperbaiki hubungan tanpa mengungkit kesalahannya. Jika siap, berarti tidak ada salahnya mencoba menerimanya kembali. Tapi bila kemungkinan besar Anda akan dilingkupi rasa penuh curiga dan cenderung posesif, sebaiknya jangan melanjutkan hubungan. Hubungan yang selalu dibayangi kecurigaan bisa berbahaya bagi kesehatan fisik maupun psikis.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo