Y3hoo™

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Gaul dan Informasi

INFO UNTUK ANDA

Y3hoo Ada di Facebook

Share Y3hoo ke Twitter

Follow Me

Image hosted by servimg.com

Y3hoo Mailing List

Enter Your Email Address:

Latest topics

» Apa Itu Dejavu
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo

» Tentang Tisu Magic
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta

» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta

» Cara Mengetahui IP address Internet
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia

» Angleng dan Wajit
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta

» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade

» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade

» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo

» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Icon_minitime1Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo

IKLAN ANDA


    Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa

    kuning
    kuning


    557
    07.10.09

    Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa Empty Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa

    Post  kuning Mon Jul 18, 2011 8:05 am

    Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa

    Permen Cegah Anak Obesitas Saat Dewasa 69027_anak_suka_makan_permen_manis_300_225

    Mayoritas orangtua kerap khawatir saat buah hatinya terlalu banyak makan permen atau makanan manis lainnya. Mereka berpikir bahwa makanan-makanan itu akan merusak gigi anak. Itu mungkin benar. Tapi, Anda jangan terlalu ngoyo untuk membuat larangan.

    Penelitian Universitas Louisiana State, Amerika Serikat, mengungkap, konsumsi makanan manis ketika usia anak justru berdampak baik pada pertumbuhannya kelak. Makanan manis yang dikonsumsi di masa kanak-kanak akan mencegah tubuh menjadi gemuk ketika dewasa.

    Berdasar penelitian itu, anak-anak yang rutin mengonsumsi cokelat memiliki risiko lebih sedikit mengidap obesitas di kala dewasa daripada mereka yang tidak sering mengonsumsi cokelat. Efek serupa bahkan masih berlaku pada remaja yang gemar mengonsumsi makanan manis. Mereka cenderung lebih langsing dibanding mereka yang tidak menyukai makanan-makanan manis.

    Seperti dilansir dari Daily Mail, penelitian ini dilakukan dengan memantau lebih dari 11 ribu anak-anak dan remaja dengan rentang usia dua hingga 18 tahun, dari tahun 1999 hingga 2004.

    Berdasar data yang diterbitkan dalam Journal Food and Nutrition Research menunjukkan, anak-anak yang gemar mengonsumsi permen memiliki risiko obesitas 22 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak suka mengonsumsi permen. Sementara pada remaja, mereka yang gemar makanan manis memiliki risiko obesitas 26 persen kecil.

    Penemuan ini memang bertentangan dengan sebagian besar penelitian yang menunjukan bahwa permen tidak hanya berdampak buruk bagi gigi anak, tetapi juga tubuh.

    Menjelaskan hasil penelitian yang bertolak belakang dari penelitian sebelumnya, para peneliti mengatakan bahwa anak-anak yang diberi makan makanan manis sesuai porsi di usia dini dapat belajar mengenai pentingnya disiplin makanan.

    Peneliti juga mengatakan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan manis hanya pada acara tertentu akan lebih menyadari tentang kebiasaan makan mereka sehingga mampu mengontrol kalori yang masuk.

    "Penelitian ini menggambarkan bahwa anak-anak dan remaja yang mengonsumsi permen cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan. Namun, bukan berarti permen dapat menggantikan nutrisi pada makanan," ujar Dr Carol O’Neil, pemimpin penelitian.

    Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi karena anak-anak akan terbiasa mengonsumsi porsi yang lebih sedikit setiap hari. Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan anak yang rutin mengonsumsi permen melakukan olahraga lebih sering dibanding yang tidak.


      Waktu sekarang Fri Nov 15, 2024 3:27 pm