Sindrom Pra-Menstruasi (PMS) Pengaruhi Kualitas Hidup Wanita
Pada saat menstruasi tiba, sebagian besar wanita merasakan betapa menggangunya gejala yang ditimbulkan oleh Pra-menstruasi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kumpulan gejala fisik, psikologi dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita lebih dikenal dengan istilah Pre Menstrual Syndrome (PMS).
PMS adalah suatu gangguan umum yang terkait dengan perubahan hormonal karena siklus menstruasi dan berdampak pada jutaan wanita selama masa reproduksi mereka dan menurut hasil penelitian, 90% dari wanita mengalami PMS. Bentuk PMS yang paling parah dikenal sebagai Disforia pra-menstruasi (PMDD). Pada kondisi ini, berbagai gejala fisik dan emosional yang terbilang cukup parah, sehingga mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Meski demikian, 63% penderita PMS di Asia Pasifik tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter, semetara 44% penderita PMDD juga tidak melakukannya. Berbagai alasan umum untuk tidak melakukan pemeriksaan, karena didasari bahwa PMS dan PMDD merupakan hal yang �wajar� dan harus dijalani; atau ketakinan bahwa gejala tersebut tidak perlu penanganan khusus dari dokter.
PMS dan PMDD mempengaruhi gejala fisik pada wanita dalam siklus haid mereka, seperti kembung, kram perut, sakit kepala, nafsu makan meningkat, kelelahan, nyeri sendi dan otot, gangguan tidur serta rasa nyeri pada payudara.
Disamping gejala fisik, PMS dan PMDD juga mempengaruhi gejala emosional seperti perasaan mudah tersinggung, mood yang tidak stabil, perasaan cemas, perasaan sedih atau depresi, perasaan putus asa, perasaan tidak berguna/bersalah, perasaan berlebihan/lepas kontrol, perasaan sensitif, merasa memiliki konflik, berkurangnya hasrat beraktivitas serta sulit konsentrasi.
Penyebab munculnya gejala pra-menstruasi memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain dikarenakan faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon esterogen dan progesterone. Teori lain mengatakan karena hormon esterogen yang berlebihan.
Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetic pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Berbagai gejala ini secara khusus muncul 7 hari atau 10 hari sebelum menstruasi dan akan hilang beberapa hari setelah pendarahan menstruasi mulai. Berbagai gejala pra-menstruasi dapat mempengaruhi performa kerja, pekerjaan rumah tangga dan hubungan dengan keluarga, sosial dan pasangan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala PMS yakni dengan olahraga (aerobik atau yoga) dan menjaga pola makanan juga bisa mengurangi gejala PMS, seperti mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan serta yang terdapat pada gandum, sereal, buah dan sayuran. Jangan lupa perhatikan pula dari segi sumber protein pada setiap menu makanan, dengan memakan makanan yang kaya vitamin dan mineral.
Selain itu kurangi konsumsi kafein untuk membantu mengurangi rasa tertekan, mudah tersinggung dan gelisah, mengurangi konsumsi garan agar tidak perut tidak kembung, mengurangi gula dan lemak dan menghentikan konsumsi alkohol.
Untuk mencegah gejala PMS bisa juga dengan mengkonsumsi obat-obatan , seperti pil kontrasepsi oral yang mengandung progestin drospirenone (drsp), obat anti-cemas untuk membantu mengurangi dampak perubahan hormon pada kimiawi otak misalnya serotin, atau obat nyeri over-the-counter (OTC) untuk menyembuhkan sementara terhadap berbagai gejala fisik yang bersifat sedang, seperti nyeri otot atau sakit kepala, namun kurang efektif untuk gejala fisik atau emosional yang parah.
Pada saat menstruasi tiba, sebagian besar wanita merasakan betapa menggangunya gejala yang ditimbulkan oleh Pra-menstruasi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kumpulan gejala fisik, psikologi dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita lebih dikenal dengan istilah Pre Menstrual Syndrome (PMS).
PMS adalah suatu gangguan umum yang terkait dengan perubahan hormonal karena siklus menstruasi dan berdampak pada jutaan wanita selama masa reproduksi mereka dan menurut hasil penelitian, 90% dari wanita mengalami PMS. Bentuk PMS yang paling parah dikenal sebagai Disforia pra-menstruasi (PMDD). Pada kondisi ini, berbagai gejala fisik dan emosional yang terbilang cukup parah, sehingga mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Meski demikian, 63% penderita PMS di Asia Pasifik tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter, semetara 44% penderita PMDD juga tidak melakukannya. Berbagai alasan umum untuk tidak melakukan pemeriksaan, karena didasari bahwa PMS dan PMDD merupakan hal yang �wajar� dan harus dijalani; atau ketakinan bahwa gejala tersebut tidak perlu penanganan khusus dari dokter.
PMS dan PMDD mempengaruhi gejala fisik pada wanita dalam siklus haid mereka, seperti kembung, kram perut, sakit kepala, nafsu makan meningkat, kelelahan, nyeri sendi dan otot, gangguan tidur serta rasa nyeri pada payudara.
Disamping gejala fisik, PMS dan PMDD juga mempengaruhi gejala emosional seperti perasaan mudah tersinggung, mood yang tidak stabil, perasaan cemas, perasaan sedih atau depresi, perasaan putus asa, perasaan tidak berguna/bersalah, perasaan berlebihan/lepas kontrol, perasaan sensitif, merasa memiliki konflik, berkurangnya hasrat beraktivitas serta sulit konsentrasi.
Penyebab munculnya gejala pra-menstruasi memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain dikarenakan faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon esterogen dan progesterone. Teori lain mengatakan karena hormon esterogen yang berlebihan.
Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetic pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Berbagai gejala ini secara khusus muncul 7 hari atau 10 hari sebelum menstruasi dan akan hilang beberapa hari setelah pendarahan menstruasi mulai. Berbagai gejala pra-menstruasi dapat mempengaruhi performa kerja, pekerjaan rumah tangga dan hubungan dengan keluarga, sosial dan pasangan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala PMS yakni dengan olahraga (aerobik atau yoga) dan menjaga pola makanan juga bisa mengurangi gejala PMS, seperti mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan serta yang terdapat pada gandum, sereal, buah dan sayuran. Jangan lupa perhatikan pula dari segi sumber protein pada setiap menu makanan, dengan memakan makanan yang kaya vitamin dan mineral.
Selain itu kurangi konsumsi kafein untuk membantu mengurangi rasa tertekan, mudah tersinggung dan gelisah, mengurangi konsumsi garan agar tidak perut tidak kembung, mengurangi gula dan lemak dan menghentikan konsumsi alkohol.
Untuk mencegah gejala PMS bisa juga dengan mengkonsumsi obat-obatan , seperti pil kontrasepsi oral yang mengandung progestin drospirenone (drsp), obat anti-cemas untuk membantu mengurangi dampak perubahan hormon pada kimiawi otak misalnya serotin, atau obat nyeri over-the-counter (OTC) untuk menyembuhkan sementara terhadap berbagai gejala fisik yang bersifat sedang, seperti nyeri otot atau sakit kepala, namun kurang efektif untuk gejala fisik atau emosional yang parah.
Apabila gejala PMS atau PMDD tidak dapat ditangani sendiri, sebaiknya segeralah mengkonsultasikannya kepada dokter ahli, agar keluhan PMS tidak terus berlanjut sehingga menggangu aktivitas Anda.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo