Terapi Testosteron Bisa Bikin Wanita Langsing?
Hormon testosteron terkait dengan penurunan berat badan pada pria. Hal ini mendasari dilakukannya terapi testosteron untuk melangsingkan wanita. Namun meski bisa berhasil menurunkan berat badan, terapi testosteron dapat berisiko bagi wanita.
Hormon seks testosteron diketahui dapat membangun otot dan menurunkan lemak tubuh. Hal inilah yang membuat tubuh pria relatif tidak mudah gemuk dibandingkan wanita. Selain itu, testosteron juga berfungsi untuk menjaga kesehatan mental dan dorongan seksual.
Meski merupakan hormon seks pria, wanita juga menghasilkan testosteron dalam indung telur dan kelenjar adrenal, tetapi tingkat produksinya jauh lebih rendah daripada pria.
Walaupun tingkat testosteron yang dihasilkan wanita rendah, namun testosteron penting dalam kesehatan wanita. Tingkat testosteron yang sangat rendah pada wanita telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan sosial dan dorongan seks rendah.
Terapi testosteron pada wanita banyak dilakukan oleh beberapa binaragawan wanita untuk memperbesar otot. Namun pada tahun 2011, terapi testosteron tidak disetujui oleh US Food and Drug Administration untuk penurunan berat badan atau untuk penggunaan lainnya pada wanita, seperti dilansir Livestrong.
Hubungan antara kadar testosteron dan penurunan berat badan pada wanita tidak terdokumentasi dengan baik, seperti halnya yang terjadi pada pria. Tapi sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Archives of Andrology menunjukkan bahwa testosteron rendah dikaitkan dengan obesitas pada pria
Saat ini peneliti tidak yakin apakah testosteron rendah selalu menyebabkan kenaikan berat bada, karena setelah penurunan berat badan kadar testosteron pria dapat meningkat, dan terapi testosteron juga telah ditunjukkan dapat membantu memfasilitasi penurunan berat badan pada pria.
Beberapa wanita memang merasakan penurunan berat badan setelah menjalani terapi testosteron, tetapi terapi hormon ini dapat menimbulkan banyak risiko pada wanita.
Wanita yang memiliki tingkat testosteron tinggi dan abnormal sering menderita virilisasi, yang berarti bahwa wanita akan memiliki beberapa karakteristik pria seperti kehilangan jaringan payudara, peningkatan rambut wajah dan tubuh, serta pembesaran klitoris.
Selain itu, penambahan tingkat testosteron bagi wanita tidak banyak disepakati oleh para ilmuwan, karena membuat dosis testosteron yang pas bagi seorang wanita sulit dilakukan.
Karena banyaknya potensi efek samping, banyak ilmuwan yang tidak merekomendasikan terapi testosteron digunakan untuk penurunan berat badan wanita. Metode penurunan berat badan yang lebih tradisional mungkin lebih aman bagi wanita.
Hormon testosteron terkait dengan penurunan berat badan pada pria. Hal ini mendasari dilakukannya terapi testosteron untuk melangsingkan wanita. Namun meski bisa berhasil menurunkan berat badan, terapi testosteron dapat berisiko bagi wanita.
Hormon seks testosteron diketahui dapat membangun otot dan menurunkan lemak tubuh. Hal inilah yang membuat tubuh pria relatif tidak mudah gemuk dibandingkan wanita. Selain itu, testosteron juga berfungsi untuk menjaga kesehatan mental dan dorongan seksual.
Meski merupakan hormon seks pria, wanita juga menghasilkan testosteron dalam indung telur dan kelenjar adrenal, tetapi tingkat produksinya jauh lebih rendah daripada pria.
Walaupun tingkat testosteron yang dihasilkan wanita rendah, namun testosteron penting dalam kesehatan wanita. Tingkat testosteron yang sangat rendah pada wanita telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan sosial dan dorongan seks rendah.
Terapi testosteron pada wanita banyak dilakukan oleh beberapa binaragawan wanita untuk memperbesar otot. Namun pada tahun 2011, terapi testosteron tidak disetujui oleh US Food and Drug Administration untuk penurunan berat badan atau untuk penggunaan lainnya pada wanita, seperti dilansir Livestrong.
Hubungan antara kadar testosteron dan penurunan berat badan pada wanita tidak terdokumentasi dengan baik, seperti halnya yang terjadi pada pria. Tapi sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Archives of Andrology menunjukkan bahwa testosteron rendah dikaitkan dengan obesitas pada pria
Saat ini peneliti tidak yakin apakah testosteron rendah selalu menyebabkan kenaikan berat bada, karena setelah penurunan berat badan kadar testosteron pria dapat meningkat, dan terapi testosteron juga telah ditunjukkan dapat membantu memfasilitasi penurunan berat badan pada pria.
Beberapa wanita memang merasakan penurunan berat badan setelah menjalani terapi testosteron, tetapi terapi hormon ini dapat menimbulkan banyak risiko pada wanita.
Wanita yang memiliki tingkat testosteron tinggi dan abnormal sering menderita virilisasi, yang berarti bahwa wanita akan memiliki beberapa karakteristik pria seperti kehilangan jaringan payudara, peningkatan rambut wajah dan tubuh, serta pembesaran klitoris.
Selain itu, penambahan tingkat testosteron bagi wanita tidak banyak disepakati oleh para ilmuwan, karena membuat dosis testosteron yang pas bagi seorang wanita sulit dilakukan.
Karena banyaknya potensi efek samping, banyak ilmuwan yang tidak merekomendasikan terapi testosteron digunakan untuk penurunan berat badan wanita. Metode penurunan berat badan yang lebih tradisional mungkin lebih aman bagi wanita.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo