Risiko Kecelakaan di RS Lebih Besar Dibanding Naik Pesawat
Banyaknya peristiwa kecelakaan pesawat memberi kesan bahwa risiko kematian dalam penerbangan sangat tinggi. Padahal menurut WHO, risiko kecelakaan saat naik pesawat tak seberapa besar dibanding risiko kesalahan medis di rumah sakit.
Baru-baru ini, organisasi kesehatan dunia atau WHO mengungkap bahwa risiko terjadinya kesalahan atau error di rumah sakit cukup tinggi yakni 1 di antara 10 pasien. Sementara risiko kematian akibat kesalahan tersebut tak kalah mengejutkan, yakni 1 di antara 300 pasien.
Dibandingkan dengan risiko kematian dalam kecelakaan penerbangan, angka ini jauh lebih kecil. Jika diambil rata-rata dari seluruh penerbangan di dunia, risiko kematian akibat pesawat jatuh atau kecelakaan lainnya hanya sekitar 1 di antara 100 juta penumpang.
Jenis kesalahan yang paling sering memicu kematian di rumah sakit adalah infeksi yang terjadi selama dirawat, atau disebut sebagai infeksi nosokomial (INOS). Dari ratusan juta kasus INOS tiap tahunnya, 50 persen bisa dicegah jika dokter dan paramedis rajin mencuci tangan dengan hand-rub alkohol.
Risiko terjadinya INOS di negara maju adalah 7 dari 100 pasien, sedangkan di negara berkembang perbandingannya lebih besar yakni 10 dari 100 pasien. Baik di negara maju maupun berkembang, INOS paling sering terjadi di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Pediatric ICU.
Khusus di Amerika Serikat, WHO mencatat tiap tahun terjadi 1,7 juta kasus INOS dengan korban tewas mencapai 100.000 jiwa. Tingkat kematiannya lebih tinggi dibanding Eropa dengan kasus INOS mencapai 4,5 juta/tahun namun korban tewas hanya 37.000 jiwa.
"Layanan kesehatan adalah sebuah bisnis berisiko tinggi, karena berhubungan dengan orang sakit sementara tekanan dari lingkungan sangat besar," ungkap Liam Donaldson, seorang pejabat WHO untuk keselamatan pasien seperti dikutip dari Reuters.
Karena berisiko tinggi, beberapa tindakan medis seperti operasi jantung harus dikerjakan oleh tim yang terdiri dari setidaknya 60 orang kru. Jumlah kru sebanyak itu setara dengan jumlah flight attendants atau awak kabin untuk menerbangkan sebuah pesawat jumbo jet.
Banyaknya peristiwa kecelakaan pesawat memberi kesan bahwa risiko kematian dalam penerbangan sangat tinggi. Padahal menurut WHO, risiko kecelakaan saat naik pesawat tak seberapa besar dibanding risiko kesalahan medis di rumah sakit.
Baru-baru ini, organisasi kesehatan dunia atau WHO mengungkap bahwa risiko terjadinya kesalahan atau error di rumah sakit cukup tinggi yakni 1 di antara 10 pasien. Sementara risiko kematian akibat kesalahan tersebut tak kalah mengejutkan, yakni 1 di antara 300 pasien.
Dibandingkan dengan risiko kematian dalam kecelakaan penerbangan, angka ini jauh lebih kecil. Jika diambil rata-rata dari seluruh penerbangan di dunia, risiko kematian akibat pesawat jatuh atau kecelakaan lainnya hanya sekitar 1 di antara 100 juta penumpang.
Jenis kesalahan yang paling sering memicu kematian di rumah sakit adalah infeksi yang terjadi selama dirawat, atau disebut sebagai infeksi nosokomial (INOS). Dari ratusan juta kasus INOS tiap tahunnya, 50 persen bisa dicegah jika dokter dan paramedis rajin mencuci tangan dengan hand-rub alkohol.
Risiko terjadinya INOS di negara maju adalah 7 dari 100 pasien, sedangkan di negara berkembang perbandingannya lebih besar yakni 10 dari 100 pasien. Baik di negara maju maupun berkembang, INOS paling sering terjadi di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Pediatric ICU.
Khusus di Amerika Serikat, WHO mencatat tiap tahun terjadi 1,7 juta kasus INOS dengan korban tewas mencapai 100.000 jiwa. Tingkat kematiannya lebih tinggi dibanding Eropa dengan kasus INOS mencapai 4,5 juta/tahun namun korban tewas hanya 37.000 jiwa.
"Layanan kesehatan adalah sebuah bisnis berisiko tinggi, karena berhubungan dengan orang sakit sementara tekanan dari lingkungan sangat besar," ungkap Liam Donaldson, seorang pejabat WHO untuk keselamatan pasien seperti dikutip dari Reuters.
Karena berisiko tinggi, beberapa tindakan medis seperti operasi jantung harus dikerjakan oleh tim yang terdiri dari setidaknya 60 orang kru. Jumlah kru sebanyak itu setara dengan jumlah flight attendants atau awak kabin untuk menerbangkan sebuah pesawat jumbo jet.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo