Bahaya Minum Pil Penunda Haid Saat Puasa
Terdapat sebuah kebiasaan baru di kalangan wanita di Saudi, terutama yang belum menikah untuk mengonsumsi obat penunda haid di bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan agar kegiatan puasa mereka tidak terganggu dengan siklus haid yang datang tiap bulannya.
"Ini dikarenakan keinginan mereka untuk bisa menikmati puasa di bulan Ramadhan tanpa harus kehilangan beberapa hari akibat menstruasi. Banyak wanita yang melakukan hal ini, termasuk wanita yang belum menikah. Penjualan tablet penunda haid jadi meningkat seiring dengan datangnya bulan Ramadhan," ujar seorang apoteker di Taif, Mekkah pada jurnal harian Al-Watan.
Sayangnya keputusan para wanita itu untuk membeli obat penunda haid seperti Primolut N, tidak didukung dengan pengetahuan mengenai efek samping. Menurut sang apoteker, para wanita di Saudi sengaja menjalin pertemanan dengan apoteker agar bisa membeli obat tanpa resep dokter.
Primolut N sendiri mengandung bahan aktif produk sintesis hormon progesteron yang mirip dengan hormon alami wanita. Tablet ini biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi dan untuk mengobati gangguan dalam pendarahan bulanan, keluhan pramenstruasi, keluhan siklus haid dan yang berhubungan dengan payudara, endometriosis serta pendarahan menstruasi berat.
Dr Hanan Oyara, konsultan Ginekologi di Al-Amin Hospital di Taif, memperingatkan para wanita muda yang mengenai efek samping dari obat itu. "Menggunakan tablet ini bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kemungkinan adanya kemandulan," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr Fatima Younis, internis di rumah sakit yang sama, menjelaskan bahwa Primolut N bisa mengakibatkan komplikasi serius pada wanita kerena kekurangan hormon. Namun, beberapa sumber medis lain justru malah menampik adanya efek negatif dari obat tersebut.
Dr Dalal Namnaqani, konsultan ahli patologi di Rumah Sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif, mengatakan bahwa mengkonsumsi obat ini harus di bawah pengawasan medis dan bahwa kuantitas seharusnya terbatas dan hanya untuk jangka waktu sementara. "Tidak ada efek serius jika para wanita muda menggunakan hanya sekali," katanya.
Hal ini diperkuat dengan adanya fatwa dari Sarjana Saudi Sheikh Abdul Mohsen Al-Obaikan, bahwa penggunaan diperbolehkan. Tetapi dengan catatan, obat ini tidak berbahaya dengan kesehatan orang yang mengonsumsinya.
Terdapat sebuah kebiasaan baru di kalangan wanita di Saudi, terutama yang belum menikah untuk mengonsumsi obat penunda haid di bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan agar kegiatan puasa mereka tidak terganggu dengan siklus haid yang datang tiap bulannya.
"Ini dikarenakan keinginan mereka untuk bisa menikmati puasa di bulan Ramadhan tanpa harus kehilangan beberapa hari akibat menstruasi. Banyak wanita yang melakukan hal ini, termasuk wanita yang belum menikah. Penjualan tablet penunda haid jadi meningkat seiring dengan datangnya bulan Ramadhan," ujar seorang apoteker di Taif, Mekkah pada jurnal harian Al-Watan.
Sayangnya keputusan para wanita itu untuk membeli obat penunda haid seperti Primolut N, tidak didukung dengan pengetahuan mengenai efek samping. Menurut sang apoteker, para wanita di Saudi sengaja menjalin pertemanan dengan apoteker agar bisa membeli obat tanpa resep dokter.
Primolut N sendiri mengandung bahan aktif produk sintesis hormon progesteron yang mirip dengan hormon alami wanita. Tablet ini biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi dan untuk mengobati gangguan dalam pendarahan bulanan, keluhan pramenstruasi, keluhan siklus haid dan yang berhubungan dengan payudara, endometriosis serta pendarahan menstruasi berat.
Dr Hanan Oyara, konsultan Ginekologi di Al-Amin Hospital di Taif, memperingatkan para wanita muda yang mengenai efek samping dari obat itu. "Menggunakan tablet ini bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kemungkinan adanya kemandulan," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr Fatima Younis, internis di rumah sakit yang sama, menjelaskan bahwa Primolut N bisa mengakibatkan komplikasi serius pada wanita kerena kekurangan hormon. Namun, beberapa sumber medis lain justru malah menampik adanya efek negatif dari obat tersebut.
Dr Dalal Namnaqani, konsultan ahli patologi di Rumah Sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif, mengatakan bahwa mengkonsumsi obat ini harus di bawah pengawasan medis dan bahwa kuantitas seharusnya terbatas dan hanya untuk jangka waktu sementara. "Tidak ada efek serius jika para wanita muda menggunakan hanya sekali," katanya.
Hal ini diperkuat dengan adanya fatwa dari Sarjana Saudi Sheikh Abdul Mohsen Al-Obaikan, bahwa penggunaan diperbolehkan. Tetapi dengan catatan, obat ini tidak berbahaya dengan kesehatan orang yang mengonsumsinya.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo