Sikap Tegas Orangtua Bagus untuk Anak Penderita Diabetes
Anak yang terkena diabetes umumnya adalah diabetes tipe 1 akibat gangguan pada pankreasnya yang tidak maksimal menghasilkan insulin. Penyakit diabetes 1 ini belum bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol. Agar bisa mengontrol penyakit diabetesnya, anak-anak ini perlu sikap yang mendukung dari orangtua.
Anak-anak yang memiliki diabetes perlu mengatur pola hidup dan makannya. Sehingga diperlukan perilaku dan sikap orangtua yang akan mempengaruhi cara anak mengontrol diabetes.
Sikap orangtua seperti apa yang paling bagus?
Diabetes adalah suatu penyakit yang memerlukan pengontrolan secara teratur, karena memonitor gula darah bisa membantu mengetahui berapa jumlah insulin yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk itu anak-anak dengan diabetes memerlukan orangtua dengan sikap yang benar.
Para peneliti dari Schneider Children's Medical Center of Israel menemukan bahwa gaya pengasuhan dan sikap yang diterapkan orangtua memainkan peran besar terhadap bagaimana anak-anak dan remaja mengelola diabetesnya.
Studi yang dipimpin oleh peneliti Maayan Shorer dan rekan-rekannya menetapkan 3 gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua, seperti dikutip dari ParentDish, yaitu:
1. Gaya pengasuhan tegas (Authoritative)
Gaya pengasuhan ini ditandai oleh batas-batas yang jelas pada anak yang ditetapkan oleh orangtua, tapi tanpa pemaksaan dan tetap peduli pada kondisi anak.
2. Gaya pengasuhan permisif (Permissive)
Gaya pengasuhan ini ditandai dengan beberapa upaya oleh orangtua untuk mengarahkan dan membatasi perilaku anak.
3. Gaya pengasuhan otoriter (Authoritarian)
Gaya pengasuhan ini ditandai dengan adanya sikap pemaksaan, keras dan hukuman sebagai upaya dari orangtua untuk mengendalikan perilaku anak.
Hasil studi terhadap 100 remaja menemukan bahwa gaya pengasuhan tegas (Authoritative) terutama yang diterapkan oleh ayah bisa membuat anak melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengelola diabetesnya. Di sisi lain anak-anak melakukan pengelolaan lebih buruk saat orangtua bersikap permisif atau otoriter.
"Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan ayah cenderung mengambil peran yang terlalu kecil dalam manajemen dan memantau kondisi diabetes anaknya. Karenanya ayah harus terlibat lebih banyak dalam perawatan diabetes rutin sang anak," ujar Shorer.
Anak yang terkena diabetes umumnya adalah diabetes tipe 1 akibat gangguan pada pankreasnya yang tidak maksimal menghasilkan insulin. Penyakit diabetes 1 ini belum bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol. Agar bisa mengontrol penyakit diabetesnya, anak-anak ini perlu sikap yang mendukung dari orangtua.
Anak-anak yang memiliki diabetes perlu mengatur pola hidup dan makannya. Sehingga diperlukan perilaku dan sikap orangtua yang akan mempengaruhi cara anak mengontrol diabetes.
Sikap orangtua seperti apa yang paling bagus?
Diabetes adalah suatu penyakit yang memerlukan pengontrolan secara teratur, karena memonitor gula darah bisa membantu mengetahui berapa jumlah insulin yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk itu anak-anak dengan diabetes memerlukan orangtua dengan sikap yang benar.
Para peneliti dari Schneider Children's Medical Center of Israel menemukan bahwa gaya pengasuhan dan sikap yang diterapkan orangtua memainkan peran besar terhadap bagaimana anak-anak dan remaja mengelola diabetesnya.
Studi yang dipimpin oleh peneliti Maayan Shorer dan rekan-rekannya menetapkan 3 gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua, seperti dikutip dari ParentDish, yaitu:
1. Gaya pengasuhan tegas (Authoritative)
Gaya pengasuhan ini ditandai oleh batas-batas yang jelas pada anak yang ditetapkan oleh orangtua, tapi tanpa pemaksaan dan tetap peduli pada kondisi anak.
2. Gaya pengasuhan permisif (Permissive)
Gaya pengasuhan ini ditandai dengan beberapa upaya oleh orangtua untuk mengarahkan dan membatasi perilaku anak.
3. Gaya pengasuhan otoriter (Authoritarian)
Gaya pengasuhan ini ditandai dengan adanya sikap pemaksaan, keras dan hukuman sebagai upaya dari orangtua untuk mengendalikan perilaku anak.
Hasil studi terhadap 100 remaja menemukan bahwa gaya pengasuhan tegas (Authoritative) terutama yang diterapkan oleh ayah bisa membuat anak melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengelola diabetesnya. Di sisi lain anak-anak melakukan pengelolaan lebih buruk saat orangtua bersikap permisif atau otoriter.
"Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan ayah cenderung mengambil peran yang terlalu kecil dalam manajemen dan memantau kondisi diabetes anaknya. Karenanya ayah harus terlibat lebih banyak dalam perawatan diabetes rutin sang anak," ujar Shorer.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo