Orang-orang yang Rentan Memiliki Gigi Berlubang
Gigi berlubang merupakan masalah yang pernah dialami oleh sebagian besar masyarakat. Tapi ada beberapa orang yang diketahui lebih rentan mengalami gigi berlubang dibanding yang lainnya.
Diperkirakan sekitar 97 persen orang di dunia pernah mengalami gigi berlubang. Kerusakan gigi ini biasanya disebabkan oleh demineralisasi gigi oleh asam. Ketika pH dalam rongga mulut kurang dari 5,5, maka demineralisasi enamel gigi mulai terjadi.
Tingkat demineralisasi yang tinggi akan mempengaruhi enamel dan akar gigi, kondisi ini akan memicu perkembangan gigi berlubang. Faktor lain yang mempengaruhi adalah konsentrasi ion fluorida dan produksi air liur.
Beberapa hal bisa menjadi penyebab seseorang lebih rentan mengalami gigi berlubang dibanding yang lain, seperti dikutip dari Buzzle, yaitu:
1. Struktur gigi
Secara umum, morfologi gigi setiap orang sama. Tapi kadang pada masing-masing individu memiliki perbedaan morfologi yang khas, seperti memiliki struktur gigi yang membuat plak sulit dihilangkan sehingga meningkatkan kemungkinan gigi berlubang.
2. Kebiasaan mengonsumsi makanan manis
Terbentuknya lubang sebagian besar karena adanya serangan asam. Bakteri dalam rongga mulut sangat tergantung pada gula sebagai sumber energinya. Ketika gula dipecah maka ia membentuk asam laktat yang berperan dalam proses demineralisasi enamel gigi, karenanya orang yang senang makanan manis lebih rentan mengalami gigi berlubang.
3. Kebersihan mulut dan gigi yang buruk
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menggosok gigi dua kali sehari dan flossing secara teratur bisa mencegah akumulasi bakteri yang ada di rongga mulut sehingga mengurangi pembentukan lubang atau rongga.
4. Memiliki air liur yang sedikit
Jumlah air liur yang disekresikan dalam mulut menjadi faktor pengendali pembentukan lubang. Orang dengan jumlah air liur sedikit lebih rentan memiliki gigi berlubang, karena air liur bisa menjadi sumber alami pembersihan kuman dan asam di mulut. Selain itu kekentalan air liur juga memainkan peran, jika air liur sangat kental maka tidak bisa membersihkan bakteri dalam rongga gigi secara optimal.
5. Adanya bakteri tertentu
Tidak semua bakteri bisa menyebabkan gigi berlubang, tapi umumnya bakteri yang menghasilkan asam laktat bisa memicu gigi berlubang. Karenanya strain bakteri yang menempati gigi memiliki peran penting selain plak.
6. Perempuan hamil
Beberapa studi menunjukkan ibu hamil lebih rentan mengalami gigi berlubang karena jumlah air liur yang berkurang selama kehamilan. Jumlah air liur yang dikeluarkan tidak cukup untuk melindungi gigi terhadap bakteri dan serangan asam.
Gigi berlubang merupakan masalah yang pernah dialami oleh sebagian besar masyarakat. Tapi ada beberapa orang yang diketahui lebih rentan mengalami gigi berlubang dibanding yang lainnya.
Diperkirakan sekitar 97 persen orang di dunia pernah mengalami gigi berlubang. Kerusakan gigi ini biasanya disebabkan oleh demineralisasi gigi oleh asam. Ketika pH dalam rongga mulut kurang dari 5,5, maka demineralisasi enamel gigi mulai terjadi.
Tingkat demineralisasi yang tinggi akan mempengaruhi enamel dan akar gigi, kondisi ini akan memicu perkembangan gigi berlubang. Faktor lain yang mempengaruhi adalah konsentrasi ion fluorida dan produksi air liur.
Beberapa hal bisa menjadi penyebab seseorang lebih rentan mengalami gigi berlubang dibanding yang lain, seperti dikutip dari Buzzle, yaitu:
1. Struktur gigi
Secara umum, morfologi gigi setiap orang sama. Tapi kadang pada masing-masing individu memiliki perbedaan morfologi yang khas, seperti memiliki struktur gigi yang membuat plak sulit dihilangkan sehingga meningkatkan kemungkinan gigi berlubang.
2. Kebiasaan mengonsumsi makanan manis
Terbentuknya lubang sebagian besar karena adanya serangan asam. Bakteri dalam rongga mulut sangat tergantung pada gula sebagai sumber energinya. Ketika gula dipecah maka ia membentuk asam laktat yang berperan dalam proses demineralisasi enamel gigi, karenanya orang yang senang makanan manis lebih rentan mengalami gigi berlubang.
3. Kebersihan mulut dan gigi yang buruk
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menggosok gigi dua kali sehari dan flossing secara teratur bisa mencegah akumulasi bakteri yang ada di rongga mulut sehingga mengurangi pembentukan lubang atau rongga.
4. Memiliki air liur yang sedikit
Jumlah air liur yang disekresikan dalam mulut menjadi faktor pengendali pembentukan lubang. Orang dengan jumlah air liur sedikit lebih rentan memiliki gigi berlubang, karena air liur bisa menjadi sumber alami pembersihan kuman dan asam di mulut. Selain itu kekentalan air liur juga memainkan peran, jika air liur sangat kental maka tidak bisa membersihkan bakteri dalam rongga gigi secara optimal.
5. Adanya bakteri tertentu
Tidak semua bakteri bisa menyebabkan gigi berlubang, tapi umumnya bakteri yang menghasilkan asam laktat bisa memicu gigi berlubang. Karenanya strain bakteri yang menempati gigi memiliki peran penting selain plak.
6. Perempuan hamil
Beberapa studi menunjukkan ibu hamil lebih rentan mengalami gigi berlubang karena jumlah air liur yang berkurang selama kehamilan. Jumlah air liur yang dikeluarkan tidak cukup untuk melindungi gigi terhadap bakteri dan serangan asam.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo