Tergoda Lipstik
Selama ini, saya hanya menjadi silent reader dan komentator pasif. Saya coba memberanikan diri mengirim tulisan ini setelah beberapa tahun tidak menulis karena kesibukan studi dan pekerjaan yang cukup menyita waktu senggang saya. Jadi mohon dimaafkan, ya. jika masih ada yang salah dalam penulisannya.
Baru-baru ini, aku keranjingan lipstik setelah melihat gambar bibir di salah satu web saat sedang membaca sebuah berita tentang bibir. Entah kenapa gambar bibir yang terlihat sehat, dengan warna merah muda mengkilat begitu membius pikiranku dan membuatku terobsesi ingin memiliki bibir seperti di gambar tersebut. Tapi apalah daya, bibirku tidak mirip seperti di gambar. Jadi, aku hanya mengaguminya.
Makin hari, bibir itu makin membayang. Semakin ingin rasanya mempunyai bibir seperti itu. Sudah beberapa kali, ketika melalui beberapa outlet kosmetik yang menampilkan gambar yang hampir serupa dengan gambar pertama yang aku lihat, aku langsung teringat dengan bentuk bibir yang kulihat pertama kalinya.
Suatu hari, aku dan beberapa rekan kerjaku menghabiskan weekend di salah satu mall. Kami mendatangi salah satu counter kosmetik yang memang cukup terkenal. Produknya cocok dimukaku dan udah menjadi langgananku sejak kuliah.
Setelah dipilah-pilah, aku membeli lipstik berwarna pink nude. Aku berkata ke pramuniaga, “Mbak, saya mau membeli lipstik yang warnanya seperti digambar”. Lalu, sang pramuniaga mengambil warna yang dimaksud, tapi warnanya masih kurang sreg di mataku. Pramuniaga pun mengambil satu warna yang lebih muda dari warna yang sebelumnya.
Tak lupa, aku juga membeli satu lip gloss berwarna merah. Karena bibirku tipis, menurut tips-tips merias yang aku baca di beberapa media, diajurkan untuk memakai lip gloss agar terlihat lebih tebal (bukan memble :p).
Di tengah jalan, aku melihat beberapa orang wanita yang berani memakai lipstik warna merah menyala. Sepertinya, butuh keahlian melukis bibir tingkat tinggi sehingga menghasilkan polesan bibir yang begitu merekah. Lalu, saya bertanya kepada diri sendiri, “Beranikah kamu suatu saat memakai lipstik dengan warna merah merona itu?”. Saya sendiri merasa tidak berani. At least, untuk saat ini. Wong masih pemula, kok. Make lipstik aja masih ngumpe-ngumpet, biar ga ketahuan :p Hahaha...
Sepulang dari mall, aku segera memakai lipstik pertamaku. Sebelumnya, aku memang anti make-up. Kucoba perlahan-lahan. Pertama, mengoleskan vitamin agar bibir tidak kering. Lalu, kupoleskan lipstik warna nude yang baru kubeli. Terakhir, kupoleskan lip gloss. Setelah beberapa saat, hasil yang aku peroleh cukup memuaskan walaupun tidak sama seperti gambar yang aku lihat.
Kesukaanku terhadap lipstik semakin bertambah. Bukan hanya warna nude, tapi mulai merambah ke warna-warna lain, umumnya masih memilih warna terang. Rasa penasaran terhadap lipstik pun semakin tinggi. Saat senggang, aku meluangkan waktu untuk mencari tahu tentang lipstik.
Oom Wiki menuliskan lipstik adalah kosmetika yang terbuat dari lilin, pigmen, minyak, dan lain-lain. Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberi warna pada bibir. Lipstik biasa digunakan oleh wanita.
Dalam perkembangannya, sekarang, lipstik banyak modelnya. Ada yang banyak mengandung air, pelembab, vitamin, dan lainnya. Pilihan warnanya juga semakin banyak sehingga saya semamin bingung dibuatnya. Penggunaannya pun tidak terbatas hanya pada wanita. Laki-laki juga suka make, lho. Tetapi yang gak berwarna a.k.a lip balm. Kalau berwarna, nanti dikira bencis, donk xixixixi…
Ayo…ayo, khususnya wanita, ibu-ibu atau nona-nona. Marilah memakai lipstik. Pelihara aset berharga (khusus wanita) yang satu ini.
Selama ini, saya hanya menjadi silent reader dan komentator pasif. Saya coba memberanikan diri mengirim tulisan ini setelah beberapa tahun tidak menulis karena kesibukan studi dan pekerjaan yang cukup menyita waktu senggang saya. Jadi mohon dimaafkan, ya. jika masih ada yang salah dalam penulisannya.
Baru-baru ini, aku keranjingan lipstik setelah melihat gambar bibir di salah satu web saat sedang membaca sebuah berita tentang bibir. Entah kenapa gambar bibir yang terlihat sehat, dengan warna merah muda mengkilat begitu membius pikiranku dan membuatku terobsesi ingin memiliki bibir seperti di gambar tersebut. Tapi apalah daya, bibirku tidak mirip seperti di gambar. Jadi, aku hanya mengaguminya.
Makin hari, bibir itu makin membayang. Semakin ingin rasanya mempunyai bibir seperti itu. Sudah beberapa kali, ketika melalui beberapa outlet kosmetik yang menampilkan gambar yang hampir serupa dengan gambar pertama yang aku lihat, aku langsung teringat dengan bentuk bibir yang kulihat pertama kalinya.
Suatu hari, aku dan beberapa rekan kerjaku menghabiskan weekend di salah satu mall. Kami mendatangi salah satu counter kosmetik yang memang cukup terkenal. Produknya cocok dimukaku dan udah menjadi langgananku sejak kuliah.
Setelah dipilah-pilah, aku membeli lipstik berwarna pink nude. Aku berkata ke pramuniaga, “Mbak, saya mau membeli lipstik yang warnanya seperti digambar”. Lalu, sang pramuniaga mengambil warna yang dimaksud, tapi warnanya masih kurang sreg di mataku. Pramuniaga pun mengambil satu warna yang lebih muda dari warna yang sebelumnya.
Tak lupa, aku juga membeli satu lip gloss berwarna merah. Karena bibirku tipis, menurut tips-tips merias yang aku baca di beberapa media, diajurkan untuk memakai lip gloss agar terlihat lebih tebal (bukan memble :p).
Di tengah jalan, aku melihat beberapa orang wanita yang berani memakai lipstik warna merah menyala. Sepertinya, butuh keahlian melukis bibir tingkat tinggi sehingga menghasilkan polesan bibir yang begitu merekah. Lalu, saya bertanya kepada diri sendiri, “Beranikah kamu suatu saat memakai lipstik dengan warna merah merona itu?”. Saya sendiri merasa tidak berani. At least, untuk saat ini. Wong masih pemula, kok. Make lipstik aja masih ngumpe-ngumpet, biar ga ketahuan :p Hahaha...
Sepulang dari mall, aku segera memakai lipstik pertamaku. Sebelumnya, aku memang anti make-up. Kucoba perlahan-lahan. Pertama, mengoleskan vitamin agar bibir tidak kering. Lalu, kupoleskan lipstik warna nude yang baru kubeli. Terakhir, kupoleskan lip gloss. Setelah beberapa saat, hasil yang aku peroleh cukup memuaskan walaupun tidak sama seperti gambar yang aku lihat.
Kesukaanku terhadap lipstik semakin bertambah. Bukan hanya warna nude, tapi mulai merambah ke warna-warna lain, umumnya masih memilih warna terang. Rasa penasaran terhadap lipstik pun semakin tinggi. Saat senggang, aku meluangkan waktu untuk mencari tahu tentang lipstik.
Oom Wiki menuliskan lipstik adalah kosmetika yang terbuat dari lilin, pigmen, minyak, dan lain-lain. Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberi warna pada bibir. Lipstik biasa digunakan oleh wanita.
Dalam perkembangannya, sekarang, lipstik banyak modelnya. Ada yang banyak mengandung air, pelembab, vitamin, dan lainnya. Pilihan warnanya juga semakin banyak sehingga saya semamin bingung dibuatnya. Penggunaannya pun tidak terbatas hanya pada wanita. Laki-laki juga suka make, lho. Tetapi yang gak berwarna a.k.a lip balm. Kalau berwarna, nanti dikira bencis, donk xixixixi…
Ayo…ayo, khususnya wanita, ibu-ibu atau nona-nona. Marilah memakai lipstik. Pelihara aset berharga (khusus wanita) yang satu ini.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo