Waspada Kandungan Gula Pada Susu Anak
Selama ini Anda pasti menganggap susu adalah sumber nutrisi terbaik bagi buah hati. Tetapi, hati-hati saat memberikannya karena kandungan gula tambahan pada susu justru bisa berdampak buruk bagi kesehatannya kelak.
Salah satunya adalah obesitas pada anak di Indonesia yang saat ini jumlahnya kian meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Dr. dr. Saptawati Bardosono MSc, ahli gizi dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Hal yang jadi perhatian bukan hanya anak-anak Indonesia yang mengalami malnutrisi. Tetapi, menurut penelitian kami, yang baru saja dilakukan pada 2011 ini, presentase anak-anak obesitas di Indonesia terus meningkat," katanya dalam acara bincang-bincang "Kebaikan Kandungan Alami Susu dalam Setiap Tahapan Kehidupan Manusia" yang diselenggarakan oleh Fonterra di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2011.
Dokter Saptawati mengungkapkan, salah satu pemicu kegemukan atau obesitas pada anak adalah mengonsumsi susu yang berkadar gula tinggi karena mengandung gula tambahan. Ironisnya, hal ini belum banyak diketahui para orangtua.
Seperti dilansir dari cekgula.com, gula tambahan adalah semua bahan gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman selama proses produksi, pengolahan atau sebelum konsumsi (yaitu gula yang tidak terdapat dalam makanan secara alami). Apapun bahannya, gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman pada dasarnya sama dari sudut pandang gizi.
Berikut ini adalah berbagai jenis gula yang kemungkinan ditambahkan ke dalam susu anak:
- Gula, glukosa, dekstrosa, fruktosa, sukrosa
- Sirup seperti sirup jagung (sirup jagung padat), sirup glukosa (sirup glukosa padat), sirup jagung tinggi fruktosa, sirup gandum
- Gula jagung
- Madu, bubuk madu
"Penambahan gula pada susu anak memang membuat rasa susu menjadi lebih enak. Tak heran anak-anak menjadi sangat menyukainya. Tetapi, jika kandungan gula pada susu sangat tinggi, kalorinya pun juga tinggi," kata dr. Saptawati.
Hal inilah yang bisa memicu obesitas pada anak dan meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus di kemudian hari. Sebagai pencegahannya, sangat penting untuk membaca tabel informasi gizi pada kemasan susu.
Jika kandungan gula tambahan sangat tinggi, sebaiknya hindari memberikannya untuk buah hati. Lalu, ketahui juga kebutuhan gula anak dengan menghitungnya melalui kalkulator gula di cekgula.com.
Selama ini Anda pasti menganggap susu adalah sumber nutrisi terbaik bagi buah hati. Tetapi, hati-hati saat memberikannya karena kandungan gula tambahan pada susu justru bisa berdampak buruk bagi kesehatannya kelak.
Salah satunya adalah obesitas pada anak di Indonesia yang saat ini jumlahnya kian meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Dr. dr. Saptawati Bardosono MSc, ahli gizi dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Hal yang jadi perhatian bukan hanya anak-anak Indonesia yang mengalami malnutrisi. Tetapi, menurut penelitian kami, yang baru saja dilakukan pada 2011 ini, presentase anak-anak obesitas di Indonesia terus meningkat," katanya dalam acara bincang-bincang "Kebaikan Kandungan Alami Susu dalam Setiap Tahapan Kehidupan Manusia" yang diselenggarakan oleh Fonterra di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2011.
Dokter Saptawati mengungkapkan, salah satu pemicu kegemukan atau obesitas pada anak adalah mengonsumsi susu yang berkadar gula tinggi karena mengandung gula tambahan. Ironisnya, hal ini belum banyak diketahui para orangtua.
Seperti dilansir dari cekgula.com, gula tambahan adalah semua bahan gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman selama proses produksi, pengolahan atau sebelum konsumsi (yaitu gula yang tidak terdapat dalam makanan secara alami). Apapun bahannya, gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman pada dasarnya sama dari sudut pandang gizi.
Berikut ini adalah berbagai jenis gula yang kemungkinan ditambahkan ke dalam susu anak:
- Gula, glukosa, dekstrosa, fruktosa, sukrosa
- Sirup seperti sirup jagung (sirup jagung padat), sirup glukosa (sirup glukosa padat), sirup jagung tinggi fruktosa, sirup gandum
- Gula jagung
- Madu, bubuk madu
"Penambahan gula pada susu anak memang membuat rasa susu menjadi lebih enak. Tak heran anak-anak menjadi sangat menyukainya. Tetapi, jika kandungan gula pada susu sangat tinggi, kalorinya pun juga tinggi," kata dr. Saptawati.
Hal inilah yang bisa memicu obesitas pada anak dan meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus di kemudian hari. Sebagai pencegahannya, sangat penting untuk membaca tabel informasi gizi pada kemasan susu.
Jika kandungan gula tambahan sangat tinggi, sebaiknya hindari memberikannya untuk buah hati. Lalu, ketahui juga kebutuhan gula anak dengan menghitungnya melalui kalkulator gula di cekgula.com.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo