Sering Mimpi Buruk Tandanya Terlalu Banyak Bergadang
Mimpi adalah bunga tidur yang kadang-kadang isinya tidak bisa ditebak. Namun jika merasa sering bergadang, bersiaplah untuk lebih sering memimpikan hantu atau hal-hal menyeramkan lainnya yang akan membuat kasur basah oleh keringat dingin.
Hubungan antara pola tidur dengan frekuensi mengalami mimpi buruk diungkap baru-baru ini oleh para ilmuwan dari Yuzuncu Yil University di Turki. Penelitian yang dipimpin oleh Yavuz Selvi ini memastikan, tidur larut malam membuat seseorang lebih sering dihantui mimpi buruk.
Para ilmuwan menyimpulkan hal itu setelah meneliti kecenderungan mimpi buruk pada 264 mahasiswa dengan metode Van Dream Anxiety Scale. Metode ini memiliki 4 skala, mulai dari 1 untuk menunjukkan seseorang sangat jarang mimpi buruk hingga 4 yang artinya sangat sering mimpi buruk.
Hasil pengamatan kemudian dibandingkan dengan kecenderungan pola tidur yang diamati lewat kuisioner. Berdasarkan pola tidurnya, partisipan dikelompokkan dalam 2 kategori yakni morning-type atau lebih banyak beraktivitas di siang hari dan evening-type yang lebih banyak beraktivitas di malam hari.
Partisipan yang lebih banyak beraktivitas di siang hari memiliki pola tidur yang relatif normal dan memiliki skor mimpi buruk rata-rata 1,23. Sementara partisipan yang banyak bergadang karena lebih sering beraktivitas di malam hari, skor mimpi buruknya lebih tinggi yakni 2,1.
Belum diketahui pasti mengapa pola tidur bisa memicu perbedaan pada kecenderungan untuk mengalami mimpi buruk. Sebagian ahli menghubungkannya dengan jam biologis atau circadian rhythm, namun kebanyakan lebih tertarik mengaitkannya dengan tingkat stres.
"Prinsipnya, ketika seseorang tidur terlalu larut maka kadar kortisol (hormon stres) akan meningkat dan ini bisa memicu mimpi buruk, mimpi aneh maupun mimpi-mimpi yang menyeramkan," ungkap pakar tidur dari University of Notre Dame, Jessica Payne yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut seperti dikutip dari Livescience.
Laporan hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep and Biological Rhythms edisi terbaru.
Mimpi adalah bunga tidur yang kadang-kadang isinya tidak bisa ditebak. Namun jika merasa sering bergadang, bersiaplah untuk lebih sering memimpikan hantu atau hal-hal menyeramkan lainnya yang akan membuat kasur basah oleh keringat dingin.
Hubungan antara pola tidur dengan frekuensi mengalami mimpi buruk diungkap baru-baru ini oleh para ilmuwan dari Yuzuncu Yil University di Turki. Penelitian yang dipimpin oleh Yavuz Selvi ini memastikan, tidur larut malam membuat seseorang lebih sering dihantui mimpi buruk.
Para ilmuwan menyimpulkan hal itu setelah meneliti kecenderungan mimpi buruk pada 264 mahasiswa dengan metode Van Dream Anxiety Scale. Metode ini memiliki 4 skala, mulai dari 1 untuk menunjukkan seseorang sangat jarang mimpi buruk hingga 4 yang artinya sangat sering mimpi buruk.
Hasil pengamatan kemudian dibandingkan dengan kecenderungan pola tidur yang diamati lewat kuisioner. Berdasarkan pola tidurnya, partisipan dikelompokkan dalam 2 kategori yakni morning-type atau lebih banyak beraktivitas di siang hari dan evening-type yang lebih banyak beraktivitas di malam hari.
Partisipan yang lebih banyak beraktivitas di siang hari memiliki pola tidur yang relatif normal dan memiliki skor mimpi buruk rata-rata 1,23. Sementara partisipan yang banyak bergadang karena lebih sering beraktivitas di malam hari, skor mimpi buruknya lebih tinggi yakni 2,1.
Belum diketahui pasti mengapa pola tidur bisa memicu perbedaan pada kecenderungan untuk mengalami mimpi buruk. Sebagian ahli menghubungkannya dengan jam biologis atau circadian rhythm, namun kebanyakan lebih tertarik mengaitkannya dengan tingkat stres.
"Prinsipnya, ketika seseorang tidur terlalu larut maka kadar kortisol (hormon stres) akan meningkat dan ini bisa memicu mimpi buruk, mimpi aneh maupun mimpi-mimpi yang menyeramkan," ungkap pakar tidur dari University of Notre Dame, Jessica Payne yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut seperti dikutip dari Livescience.
Laporan hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep and Biological Rhythms edisi terbaru.
Mon Nov 23, 2020 5:23 am by y3hoo
» Tentang Tisu Magic
Wed Jul 17, 2019 7:29 am by jakarta
» Ini 5 Tata Cara Makan Gaya China yang Penting Ditaati
Tue Sep 11, 2018 11:37 am by jakarta
» Cara Mengetahui IP address Internet
Fri Aug 03, 2018 11:31 am by alia
» Angleng dan Wajit
Mon Jul 23, 2018 10:40 am by jakarta
» Penginapan-penginapan Unik dan Recommended di Cikole, Lembang
Mon Jul 09, 2018 11:59 am by flade
» Tips Bercinta dari Wanita yang Sudah Survei ke Lebih dari 10 Ribu Pria
Thu Jun 21, 2018 2:57 pm by flade
» Cara Menghilangkan Activate Windows 10
Fri Jun 15, 2018 2:08 pm by y3hoo
» Selamat Hari Raya Idul fitri 1439 H /2018 M
Thu Jun 14, 2018 9:40 am by y3hoo